Two Boys And One Girl Love Story

Part 7

Dan yang paling gua benci, ternyata pak Deza sedang memperhatikan kami, kami yang sedang berkelahi sampai berdarah.

"Hey kalian stop stop!" kata pak Deza melerai

"Pak mereka ngga bisa dilerai! Udah capek ngelerainya pak sampain saya kena bogem dari Dian" ucap ka' Noah

"Sudah sekarang kalian lerai mereka atau saya panggil bu' Tasyah!" ancam pak Deza

"Iiiya pak siap!" jawab ka' Noah dan Crish

---

Kami sudah dilerai dan dibawa ke uks sama ka' Noah dan Crish. Luka luka kami diobati dan kami diperbolehkan kembali ke kelas.

"Heh! Maksud lu apa ngebogem ka' Dian!" ucap Cinta

"Udah lah lu ga' tau apa masalah kami jadi lu ngga usah ikut campur" kata gua sambil jalan ninggali Cinta

Baru aja gua duduk. Gua udah dihujani sama pertanyaan pertanyaan ngga jelas dari mereka.

Dan pertanyaan itu yang membuat gua merasa lemah. Gua merasa kalo gua ngga bisa melindungi Cinta dari cowo kaya' ka' Dian

"Dik lu abis bertengkar sama kaka' kelas ya? Tanya Shita

"Kaka' ketos Kwel lnternational High School itu?" lanjut Fila

"Ka' Dian itu kan yang gans banget itu?" sambung Lena. Satu satunya cabe cabean dikelas gua

"Tapi apa masalah lu sama dia ko' bisa lu bertengkar sama ka' Dian? Tanya Nadya

"Ah udah diam lu semua? Lu ngga liat apa gua baru dari uks peak, gua bedarah! Bukannya lu ambilin minum buat gua! Malah nanya nanya ga jelas gitu! Ah gak seru lu pada!" ucap gua dengan nada marah

"Ckckck iya dah nih minuman buat lu sayang!" kata Lena membawa sebotol minuman dingin

"Idiww jijik gua lu panggil sayang bego!!" ucap gua sambil ngambil minumannya, ya walaupun gua jijik dipanggil sayang sama dia tapi minumannya kalo ngga diminumkan mubazir.wkwk

"Ah lu Dik jijik tapi lu embat juga tu minuman bolot lu!" lanjut Fila

"Bising lu ah!" kata gua singkat

"Udah diam lah lu Dik baru juga balik dari uks udah ribut amat lu" ucap Shita

"Iya iya lah Shit" jawab gua sambil nepuk pundak Shita

---

Dikelas gua berusaha untuk berkonsentrasi dengan pelajaran yang berlangsung tapi sayangnya gua ngga bisa. Gua terus memikirkan Cinta yang semakin membenci gua. Dan kenapa ka' Dian bicara seperti itu!

"Dika coba kamu turunkan rumus fisika ini!"ucap bu Muti. Guru fisika gila, gempal, suaranya cempreng, dan genit.

"Hah ada apa bu?" tanya gua polos

"Nah silahkan kamu turunkan rumus yang ibu buat dipapan tulis itu sekarang!" kata bu Muti sambil menyerahkan spidol ke gua

"apa harus saya bu?" ucap gua

"Kamu yang saya suruh! Kenapa kamu tanya lagi?" kata bu Muti dengan nada tinggi