"Aku didepan kosan kamu nih". Tiba-tiba ada pesan masuk dari Rezza
"Tunggu sebentar". Aku pun bergegas keluar untuk menemuinya.
Disepanjang jalan aku hanya diam, lagi-lagi aku mengingat hal-hal manis saat sekolah.
"Kok kamu diem aja Lis, ga seneng ya aku ajak pergi?". Tanyanya mengagetkan
"Ah engga kok, oya emang kita mau kemana sih?". Tanya ku balik
"Ada deh, nanti juga kamu tau sendiri". Ledeknya
"Lho, ini kan tempat Eza ngungkapin perasaannya ke aku dulu. Kenapa dia ngajak aku kesini lagi?". Pikirku
"Udah sampe nih". Ujarnya
"Kok kesini?". Tanyaku
"Emang kenapa? Ga seneng ya aku ajak kesini lagi?". Tanya Eza balik
"Gapapa kok". Jawabku
Kenapa perasaan ku jadi seperti ini. Bayangan masa lalu itu makin jelas dibenakku. Ah, sialnya.
"Lis, kamu inget pertama kali kita kesini ga?". Tanya Rezza
"Inget kok, kenapa emang Za?". Tanya ku balik
"Gapapa kok haha". Balasnya
Pikiranku makin menjadi-jadi. Aku membayangkan andai saja sampai saat ini aku masih bersamanya. Andai saja waktu bisa diputar. Andai, andai dan andai. Tapi aku yakin, pada hati ku. Karena hati tahu dimana ia harus berlabuh. Percayakan padanya maka kamu akan menemukan yang terbaik untukmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diujung Jalan
RomanceKarena hati tahu dimana ia harus berlabuh. Percayakan padanya, tentu kamu akan menemukan yang terbaik untukmu