"Sila km mau sampai kapan tidak menikah? Ingat umur nak. Kamu ini wanita" ucap ibuku
Yaa wanita didepanku yg sedang memberi petuah setiap paginya sebelum aku berangkat kerja adalah ibuku tepatnya ibu angkatku.16 tahun yg lalu sewaktu aku berumur 10 tahun keluargaku mengalami kecelakaan dan meninggal. Saat itu aku benar2 hancur tidak tau harus bagaimana tidak tau harus hidup dengan siapa. Ketika seorang wanita datang menghampiriku yaa dia ibuku sekarang dan penabrak kedua orang tuaku. Aku awalnya membencinya namun saat mengetahui anak perempuannya meninggal dan suaminya mengalami patah tulang akibat kecelakaan itu aku tidak jadi membencinya bahkan hari ini aku sangat menyayanginya karena ibu amrita nama ibu tadi mengangkat aku sebagai anaknya memberikan seluruh kasih sayang kepadaku layaknya anak kandung sampai hari ini. Kadang Tuhan memberi kita cobaan namun dia juga memberikan jalan keluarnya.
"Iya ma 6 bulan lagi aku akan menikah" ucapku setiap kali ibu bertanya tentang pernikahan
"Sila, bolehkan mama meminta sesuatu darimu" ucap ibu tiba2 serius tidak seperti biasanya
"Tentu saja. Apapun ma aku akan berikan untukmu" ucapku
"Papamu sudah tua nak. Penghasilannya sebagai juragan kopi sudah tidak seperti dulu lagi. Dan sekarang dia sedang kelilit hutang" ucap ibuku dengan muka sedih
Aku sungguh tidak sanggup setiap kali melihatnya sedih
"Ma sila sedang usaha kok ma. Sila juga sedang menabung. Sila janji akan secepatnya membantu papa apalagi nanti saat sila menikah dengan surya" ucapku berusaha meyakinkan
"Bukan seperti itu sayang. Pekerjaanmu sebagai SPG tidak akan sanggup melunasi hutang papamu. Dia memiliki hutang 2 m" ucap mamaku kembali sedih
Aku bengong dan terkejut aku tidak pernah tau papa memiliki hutang sebanyak itu. 2 M? Bahkan aku tidak dapat menghitung nolnya dengan jari tanganku.
"Lalu apa yg bisa ku bantu ma? Tanyaku lirih
"Rekan kerja papa bisa membantu, namun dia ingin kamu" ucap mama tiba2
DEG
Aku terdiam aku masih mencerna2 maksud dari ingin aku.
"Maksud mama? Tanyaku memperjelas ucapan mama
"Orang itu meminta kamu menjadi istri kedua dari putranya" ucap mama tanpa melihat mataku sedikitpun
Aku bagaikan ketiban durian runtuh. Eh salah kelapa runtuh ding eh gak gak planet jatuh. Pokoknya rasanya berat banget. Bagaimana mungkin aku menghianati surya dan menikah dengan pria beristri.
Dalam pikiranku dia pasti sudah tua bangkotan dan memiliki istri yg super judes. Aku jadi istri atau jadi pembantu??? Berbagai pikiran jelek sudah menghantui pikiranku. Dan aku tersadar saat mama bertanya kembali padaku.
"Jadi bagaimana sila? Km mau? Mama tau ini berat tapi ini satu2nya permintaan mama padamu demi papamu" ucap mama memberi pilihan tapi lebih bersifar keharusan
"Ma bagaimana nasib sila jika menikah dengan suami orang? Sila tidak mau merusak rumah tangga orang" ucap ku berusaha melakukan pembelaan agar ibuku mengerti bahwa hal ini sulit
"Mama tau sila ini berat. Mama menjatuhkan pilihan ini sama kamu tapi mama sangat berharap km menerima pria ini. Mama tidak akan sanggup melihat papamu yg sudah rentan mendekam dipenjara" ucap mama dan dia menangis
Jurus jitu air mata membuat aku tidak bisa berfikir jernih. Wajah surya terbayang2 lalu wajah papa mendominasi. Mereka memang bukan keluarga kandungku namun mereka lebih dari sekedar orang tua kandung bagiku.
"Ma boleh sila berfikir? Tanyaku
"Mama beri waktu sampai besok yaa. Karena bsok teman papamu meminta jawaban" ucap mama
Aku hanya mengangguk lemah.SILAPOV
Ya Tuhan aku tau disetiap masalah pasti ada jalan keluar namun mengapa begitu sangat sulit? Knp mesti suami orang ? Akankah aku jadi wanita perebut? Bagaimana perasaan istrinya? Bagaimana aku hidup dalam satu atap? Bolehkan aku ikut mama dan papa kesurga agar aku tidak pernah merasakan derita ini? Ini pilihan yg sulit sungguh sulit. Bukan cita2 atau pernah melintas dibenakku menjadi istri kedua? Tidak pernah sekalipun. Akankah aku bisa hidup normal? Menikah itu sesuatu yg sakral namun mengapa sekarang menjadi seperti permainan? Tuhan apa rencanamu? Siapa yg kupilih?
****
Aku mencoba menghubungi surya melalu media vidio call. Tak ada respon. Dia bahkan tidak aktif di skype selama seminggu. Oh tuhan apa ini yg jawaban darimu agar aku memilih pria itu???
"Sila? Panggil mama mengagetkanku
"Ya ma" jawabku tergagap dan menutup laptopku
"Apa jawabanmu nak? Papamu sudah menunggu? Tanya mama dengan mata penuh harap
Aku menarik nafas panjang untuk memutuskan pilihan sulit ini yg mempengaruhiku seumur hidupku.
"Ya ma demi papa" ucapku dalam kepasrahan
"Km serius syaang? Terimakasih" ucap mama memelukku dan mencium puncak kepalaku
Air mata mengalir dari sudut mataku.
"Mama yakin air matamu hari ini akan berubah senyuman dikemudian hari. Bersiaplah nak karena teman papa akan datang sebentar lagi" ucap mama
"Bersiap? Apa yg harus ku persiapkan? Aku sudah tidak punya gairah untuk bersiap ? Semua ini hanya demi papa cuma demi papa dan mama" ucapku pada diriku sendiriHappy readers all. Ini tulisan keduaku setelah fanfiction ku berjudul permata hati. Tapi ini pertama kalinya ku nulis tanpa embel2 jodha dan jalal. Semoga ada yg mau baca dan vote yaa tulisan abal2 ini. Mohon kritik dan sarannya
Thankyou 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOICE
RomanceAku SIILA AURELIA DEWI biasa dipanggil SILA atau ILA. Usiaku yg sudah menginjak 26 tahun adalah umur matang untuk seorang wanita dalam membina rumah tangga. Namun hingga hari ini aku belum juga menikah. Bukan karena aku tidak memiliki kekasih idaman...