Keluarga

67 3 1
                                    

Suara mobil berhenti didepan rumahku. Aku sudah yakin yang dateng itu adalah keluarga sial itu.
"Ila sudah siap? Tanya papa dari depan pintu kamarku. Aku hanya menganguk pasrah sesuai dugaanku itu memang mobilnya. Aku mengintip sedikit dari jendela sebelum keluar dari
"My gad! Lelaki setua itu yg akan menikahiku dan istrinya oh no. Aku seperti ada dalam drama2 lebay dan sebagai peran teraniaya" ucapku pada diriku sendiri sambil menutup bibirku yg menganga akibat aku keterkejutanku.
"Sila" suara mama kali ini menyadarkanku
"Ayo nak km sudah ditunggu" ucap mama
"Ya ma" ucapku lalu mengikuti mama keruang keluarga

Aku bisa melihat seorang pria tua dengan pakaian jas yg rapi dan seorang wanita dengan konde lengkap dengan kipasnya.
"Knp mereka seperti keluarga kerajaan keraton" batinku
"Sore sila" ucap wanita itu lembut
"Ini cwe gila yaa? Masak menyapa lembut calon madunya" batinku
"Sore" ucapku menggantung aku bingung memanggilnya tante, ibu atau kakak atau apalaah itu
"Kamu bisa panggil saya ibu" ucapnya seperti mengerti kegelisahanku
Aku tersenyum lalu duduk
"Sila ini bapak aryo wijayakusuma dan ini ibu santi wijayakusuma mereka ini calon mertuamu" ucap mamao  memperkenalkan mereka
"Hore" hatiku terlonjak bahagia mendengar bukan dia calon suamiku tapi tunggu dulu lalu calon suamiku yg mana tanya batinku bingung
"Sila ini cantik sekali persis dengan difoto pilihan mama memang tidak salah" ucap pria itu memuji istrinya dan istrinya tersipu malu
"Sila ibu ingin pernikahanmu di percepat dengan anak ibu. Ibu sudah lama menginginkan seorang menantu" ucap ibu itu
"Apa tunggu dulu ? Menantu? Bukankah anaknya sudah memiliki istri? Tanyaku dalam hati
"Sila kamu akan bertemu dengan andreas saat pernikahan yaitu minggu ini" ucap papa dengan entengnya
"Minggu ini? Secepat itu aku melepas lajangku? Dengan pria yg tidak pernah ku tau rupanya ? Bagaimana jika dia cacat? Atau idiot? Batinku pikiran buruk menghampiri diriku
"Pa apa aku tidak boleh bertemu dengan calon suamiku? Tanyaku mengumpulkan keberanian
"Sila nanti saat kmu menikah dengannya kamu akan mengerti alasan kenapa kamu tidak bisa bertemu dengannya saat ini. Tolong dimengerti yaa sila" ucap ibu itu menjelaskan
"Menikah ini tanpa tau siapa calonnya? Gila mungkin yaa ? Ini aku sedang diuji apa sih sama tuhan? Bener2 aku tidak bisa berfikir.
Mereka yaa mereka kedua orangtuaku dan orang tua pria yg tidak aku kenal sibuk membicarakan pernikahanku.
Aku sama sekali tidak nyambung pikiranku masih melayang penasaran pada pria yg akan ku nikahi.
Bagaimana wujudnya? Umurnya ? Sifatnya dan yg paling penting istrinya
"sila km berhenti bekerja yaa nak" ucap ibu itu lagi mengagetkanku kembali
"Knp bu? Tanyaku
Walaupun aku hanya sebagai spg tapi aku sangat menyukai pekerjaanku
"Kamu akan menjadi bagian dari keluarga besar wijayakusuma dan istri syah dari anak saya pewaris tunggal jadi jangan permalukan keluarga ini dengan bekerja. Kamu mengertikan nak? Ucap ibu itu memberi penjelasan
Aku hanya mengangguk

***

Ini hari terakhir aku bekerja sambil aku membawa surat pengunduran diri lengkap dengan denda atas kontrakku.
"Sil, lu napa berhenti bekerja? Tanya karin sahabatku ditempat kerja
Oh yaa aku belum menjelaskan bahwa aku seorang spg mobil.
"Iya gue mau nikah" ucapku lemas
"Serius! Lu nikah dengan surya? Tanya karin girang karena memang selama ini aku hanya bercerita tentang 1 pria yaitu surya
"Bukan" ungkapku
"Lalu? Lu selingkuh! Tebaknya asal
"Bukan gue dijodohkan. Gue bahkan sama sekali belum bilang masalah ini sama surya. Gue bener2 kacau dan kalut" ucapku frustasi
"Gila memang ini jaman siti nurbaya. Lu juga napa mau dijodohkan? Tanya karin
"Gue terpaksa. Bokap punya hutang 2 M. Lu pikir uang segitu seberapa banyak bagi gue. Gue gak bisa nolak" ucapku dengan penuh kepasrahan
"Apa lu dijual?" Ucapnya sedikit berteriak membuat beberapa mata memandang sinis kearah kami
"Hush bisa pelan dikit gak bacod lu" ucapku mencubit pahanya
"Sorry gue cuma gak habis pikir bagaimana mungkin lu dijual. Lu dah tau orangnya? Tanya karin semakin kepo
"Jangankan orangnya namanyapun gak. Gue kira aku bakal nikah sama orang jelek sedunia deh" tebakku
"Yaa ampun sabar yaa. Gue gak nyangka jalan hidupmu berat" ucapnya dengan mimik lebay
"Biasa aja rin. Jangan lupa lu datang keacara nikah gue" ucapku
"Kapan? Tanyanya
"Minggu ini"
"Hah !!! Serius!! Sumpah demi apa lu! Ekspresi karin bener2 kaget deh
"Demi apa deh. Gue serius. Makanya gue pusing bgd. Nanti clubing yuk" ajakku penuh harap
"Eh dah mau nikah lu masih nakal" omel karin
"Plis anggap aja ini lepas lajang atau apalah gitu. Suntuk bgd rasanya. Kepala gue mau pecah" ucapku menggaruk rambutku yg tidak gatal
"Yaudah kita nanti party" ucap karin semangat
Membuat aku sedikit memiliki semangat
"Kayaknya yg mau nikah ama lu ini miliader deh bayangin aja dia mau nalangain utang 2 M" ucap karin
"Rin ada satu lagi yg belum gue ceritain ke lu" ucapku sambil menunduk kembali sedih
"Apa? Tanyanya
"Gue jadi istri kedua rin" ucapku
"Hah!!! Lu jadi istri kedua ?! My gad makin buruk aja nasiblu sil. Orang tua lu gak mikir apa? Tanyanya
"Duh entahlah gue bingung bgd. Gue gak siap hadapain istrinya. Gimana kalau istrinya segede gajah terus gue diinjak" ucapku
"Itu mah ekspetasi lebay lu! Tenang aja dear gue bakal selalu belalu" ucapan karin barusan lagi2 buat gue tenang

***

"Sil! Lu yakin ni clubing pake baju mini bgd gitu! Lu gak takut diperkosa? Tanya karin melihat pakaianku yg mini bgd.
"Sengaja ni terakhir gue bisa make kayak gini dan clubing" ucapku
"Udah yuk cuss" ucapku mengajak karin langsung naik kemobil dan gass kita menuju tempat dugem

Suara dentuman musik dan hingar bingar lampu dugem membuatku terlena. Aku sudah meminum 2 sloki martini dan sekarang sedang melantai dan berjoget dengan beberapa cwo. Well aku memang suka dugem tapi aku masih virgin dan bisa menjaganya hingga nikah nanti dan gue harap itu untuk surya
"Rin pulang yuk" rengek karin saat dia sudah sempoyongan
"Duh gue gak kuat nyupir lagi ni! Ucapku yg juga sudah on bgd
"Yasudah naik taksi aja" ucap karin
"Mobil gue? Tanyaku masih ingat dengan mobil kesayanganku walaupun hanya mobil honda jazz keluaran pertama tapi aku sayang bgd sama ini mobil karena mobil ini aku beli dengan keringatku sendiri
"Yaelah sil. Lu titip aj sama security lagipula lu besok gak kerjakan? Yuk pusing bgd nih" ucap karin sudah menariku
"Gue nginep ditempat lu" ucapku
"Yaa" jawabnya cepat dan segera kita masuk kedalam taksi dan menuju rumah karin menghabiskan hari sebelum nikahh

###
Tengkyu yg udah baca part berikutnya pernikahan

CHOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang