Arjuna (POV)

533 30 11
                                    

Gue Arjuna, kalau dikampus gue orang-orang memanggil gue Wilopo. Mungkin karena itu lebih pas sama kepribadian gue yang konyol, kadang kelihatan bego, dan apalah itu yang sering orang katakan tentang gue.

Dikampus semua orang akan ceria kalau ada gue tsah, tapi gue nggak mengada-ada kok. Mereka selalu ngetawain gue makanya pada ceria.

Meski gue bukan yang tertampan di kampus tapi gue termasuk inceran cewek-cewek disini. Kalau kata pepatah sih cowok humoris lebih menarik dari cowok tampan, dan gue termasuk keduanya.

"Wil, temenin aku ke perpus cari buku yuk," ujar Clara gadis incaran satu kampus ini. Clara ini cantik iya, sexy iya, pinter iya, pokoknya hampir semua kelebihan wanita dia punya semua, bikin semua cowok kelpek-klepek sama dia. Kenapa gue berasa lagi nyanyi lagu dangdut, ah sudah lupakan.

"Em sebenernya gue pingin banget la, tapi kayaknya gue harus buru-buru pulang deh. Kucing gue mau lahiran nanti malam, gue sebagai bapaknya harus nemenin dia," ujarku yang disusul helak tawa beberapa temen kampus yang mendengarnya.

"Serius?, lo hamilin kucing lo? Parah banget si lo wil wkwkwk kayak nggak ada cewek lain aja," jawab Clara asal.

"Eh maksudnya gue bapak dari kucing gue itu, kan die udah gue rawat dari kecil makannya gue merasa gue adalah bapaknya die, kalau soal yang hamilin dia mah kucing tetangga, yang bakal gue buru habis ini kalau dia nggak tanggung jawab sama isterinya yang mau melahirkan," maki gue mengingat kejadian malam itu, dimana Mochi dibawa kabur sama kucing tetangga, mereka... KAWIN LARI.

Sekelas ribut ngetawain gue. "Eh balik lu pada, jangan malah ngetawain gue. Disini bukan panggung komedian tauk," ujarku karena kebawa emosi mikirin Mochi yang akan melahirkan tanpa suaminya.

"Yaudah deh Wil, lain kali lo temenin gue ke perpus ya. Semoga kucing lo melahirkan dengan selamat," ucap Clara lembut, membuat gue sedikit terenyuh.

Akhirnya gue bisa pulang lebih cepat, karena biasanya banyak cewek yang modus minta ditemenin, dan sekarang gantian gue yang modus.

Hari ini gue berniat untuk menjemput Melati, gadis yang aku kenal 5tahun yang lalu. Rencananya sih mau ngajak dia ke mall untuk beli perlengkapan buat proses melahirkan si Mochi, baru deh dari situ gue ajak dia kerumah gue. Tapi ada yang aneh sama Melati, dia terlihat marah dan bahkan mau meninggalkan gue sendirian.

Jangan sentuh aku!!!, aku benci ke mall!!, aku muakkk sama keramaian, akuu benciii!!!" teriaknya memakiku kemudian melangkahkan kakinya menjauhi keberadaanku.

Hup

Aku memeluknya, mencoba menenangkan hatinya yang gusar. "Mel gue ngajak lo ke mall sebenernya mau beli perlengkapan buat kucing gue yang mau melahirkan, kalau lo nggak mau, maafin gue yaa kita ke petshop terdekat aja," ujarku setengah berbisik kepadanya.
Diam tak ada jawaban.

"Em maaf Jun aku keterlaluan, harusnya aku nggak marah-marah sama kamu," jawabnya lirih seolah sangat sedih karena telah marah-marah ke gue.

"Yaudah pakai helmnya yuk, kita ke petshop aja," ujarku tulus sambil memakaikan helm yang sudah dipakai beberapa cewek di kampus gue, sttt mereka yang minta temenin kok, gue bukan playboy tenang aja.

Ketika sampai di petshop ,Melati kelihatan lebih tenang, dia berkeliling untuk melihat beberapa binatang yang dijual disini.

"Mbak ada keranjang yang aman buat kucing melahirkan nggak?" tanyaku polos kepada penjaga toko petshop langgananku ini.

"Yeh mas Arjuna mah selalu ngelawak, bikin sendiri atuh mas. Emang si Mochi udah hamil berapa lama mas?" tanyanya padaku sekaligus meledek.

"Udah 67 hari keknya, lah tapi kalau saya yang buat nanti nggak aman dan nggak steril gimana mbak?" lagi-lagi mbaknya ketawa.

I Know What You ThinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang