Chepter 6

929 31 2
                                    

Zyn merengkuh tubuh Jane dengan lembut, melingkarkan kedua lengannya di tubuh mungil milik wanita tersebut, membuat Jane merasa senyaman mungkin berada di pelukannya, dengan sedikit gerakan Zyn berhasil melepaskan kemeja yang ia pakai untuk menutup tubuh telanjang Jane, sejenak kemudian Jane tersadar, berusaha mendorong tubuh Zyn dengan sisa-sisa tenaga yang ia punya namun sama sekali tidak membuat Zyn mundur selangkahpun. 

"Pergilah Zyn" Nada lemahnya yang kini keluar dari mulutnya untuk menghentikan Zyn.

"Tidak akan"

"Aku masih harus menjalankan hukumanku" suara Jane seakan mengiba kepada Zyn.

"Dengan mengumbar tubuhmu di atas genting seperti ini ?" dengus Zyn kesal, ia sejenak melepaskan pelukannya dan menggendong tubuh Jane untuk memasuki kembali kastil Eltz. 

"jika aku bisa bertahan ini hanya akan membuatku semakin kuat" Jane mencoba mendorong dada Zyn dengan kedua tangannya. Melepaskan cengkraman Zyn yang melingkari kedua kakinya dan punggungnya.

"persetan" Terlalu keras kepala , Zyn mulai memasuki kastil dengan Jane yang masih ada di gendongannya, Jane menyerah tidak ada cukup tenaga untuk menghentikan Zyn yang masih begitu keras kepala.

Jane merasakan sensasi kehangatan kulit Zyn yang bersentuhan langsung dengan kulitnya yang dingin 'Tidak ! tunggu, seharusnya racun kedua yang kuberikan akan menghabiskan seluruh darahnya, tapi ini ?' pikir Jane berulang2 tidak perlu menajamkan indera penciumannya untuk mencium aroma darah kental milik manusia yang sudah bercampur dengan racunnya , darah Zyn masih mengalir dengan bebas di balik pembuluh darahnya.

gleek ! Jane menelan ludah , tidak ada yang lebih nikmat daripada darah manusia yang sudah tercampur racunnya sendiri.

Jane kembali tersadar saat sinar matahari tidak dapat lagi menjangkau kulitnya , kini tampak luka bakar di kaki2nya. Zyn masih membopong tubuh Jane, kedua penjaga yang berjaga tepat di belakang pintu menara hendak menghentikan Zyn namun tatapan murka yang di lemparkan Zyn  kepada kedua penjaga tersebut membuat keduanya urung --takut-- tanpa harus menunjukkan kedua penjaga tersebut tahu betul aura kekuatan Zyn yang begitu pekat dan kuat.

Zyn masih terdiam dengan Jane yang masih berada di dalam dekapannya, tepat di belokan kedua ia menghentikan langkahnya, darah Zyn berdesir, menatapnya tajam seakan menatap musuh yang hendak menyerangnya.

gleek ! Jane menahan diri, haus.

Jane menyadari seseorang sedang berjalan ke arah mereka, tanpa melihat Jane tahu betul siapa pria tersebut, dekapan di tubuh Jane semakin mengencang saat pria tersebut kini sudah berada di hadapannya.

"Tidak peduli siapa kau, aku tidak akan membiarkan seorangpun menyakitinya" suara Zyn dingin, menusuk, menunjukkan betapa ia sungguh-sungguh dengan perkataannya. 

"Aku datang untuk memberitahukan hukuman Jane telah selesai" tidak ada amarah di nada datar Willie. Willie segera membalikkan badannya untuk memberitahukan apa yang ia saksikan.

Tatapan Zyn masih menajam menyaksikan punggung pria itu. pamannya.

"Apa kau pikir aku tidak punya kaki ?" cih ! Jane benci di anggap lemah.

"Diam" Zyn meninggikan nada bicaranya, Willie membuat mood Zyn berubah dengan cepat. Jane terdiam, Zyn tidak pernah menggunakan nada semarah itu kepada Jane sebelumnya.

lagi lagi jane menelan ludah 'gleek !' darah Zyn yang sudah tercampur dengan racunnya tidak hanya meredakan haus namun bisa juga untuk menyembuhkan luka secara instan dan mengembalikan staminanya dengan sekejab, kerongkongan Jane terasa kering, sudah begitu lama ia tidak meminum darah manusia.

Take my bloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang