15

110 10 2
                                    

Tyler PoV

Sakit. Sesak. Aku melihatnya berciuman dengan seseorang yang nyatanya adalah sahabatku juga. Elena berciuman dengan Zack. Tepat di bibir. Rahangku sulit digerakkan. Hanya bergetar. Mataku terasa panas. Dadaku seperti tertindih batu besar. Kepalaku sangat berat. Tak pernah kupikirkan sebelumnya bahwa memang karma itu selalu ada dan mengikutiku kemanapun aku berlari.

Kata-kata kasar keluar begitu saja dari mulutku. Maafkan aku Elle, tapi kau yang membuatku berbicara kasar seperti ini. Ironis memang, jika cinta segi empat itu ada. Aku mencintai Elena, dia juga mencintaiku, tapi Elena ingin aku menjauhinya untuk beberapa saat. Petir menyambarku lagi saat Elena menuduhku berpacaran dengan Kim (yang artinya aku juga 'melanggar' janjiku), dia memaksaku jujur walau sebenarnya aku memang tidak berpacaran. Jadi, aku malah membuat drama ini. Drama tapi kelamaan Kim malah menyukaiku. Sulit sekali menjadi aktor. Dan sekarang, yang terjadi di depanku adalah...

"Aku mencintaimu Elle. Sungguh." dengan suara Zack yang sedikit parau, bibir mereka bersentuhan lagi.

Terlihat gila memang. Aku hanya berdiri di depan pintu dan melihat mereka berciuman seperti itu. Elena tidak sadar juga jika sedari tadi aku meneriakinya dengan kata-kata kotor dan kasar. Hey, siapa yang sadar terhadap sekelilingnya saat mereka berciuman?

Kini Zack mencintai Elena. Aku tak tahu apa yang dirasakan Elena terhadap Zack. Mungkinkah Elena juga mencintai Zack? Kalau iya, maka terkutuklah dia, perempuan mencintai dua orang sekaligus. Parah.

"Bitch!" aku berteriak lagi. Aku mulai mencoba untuk mengangkat kakiku yang membeku.

Ada apa ini? Kakiku tak kuat lagi untuk berjalan. Kambuh lagi. Ya, pasti penyakitku kambuh lagi. Jadi aku masih di posisi yang sama. Terpaku di tempat, melihat Elena berciuman dengan Zack. Tangannya berusaha untuk mendorong dada Zack. Tapi gagal. Aku tahu kau tidak ingin first kiss mu diambil, Elle.

Sial aku tak kuat lagi. Ah, akhirnya. Aku berjalan cepat menuju taman belakang sekolah. Tempat biasanya aku menenangkan diriku. Jangan terlihat rapuh, Tyler. Jiwaku selalu berbisik seperti itu. I am a gentleman and I'll try to never cry.

Jam digital yang melingkar di tanganku menunjukkan pukul 10.05 a.m. Tanggal 30 Maret. Oh, ya ampun, Maret. Dokter mendiagnosa bahwa umurku tersisa 3 bulan lagi. Tapi entahlah, dokter bukan Tuhan. Aku bisa pergi sebelum 3 bulan itu, dan atau aku bisa saja pergi setelah 3 bulan itu.

Oh, dan ulang tahun Elena. Tanggal 1 Mei masih lumayan lama. Ah, untuk apa aku memikirkannya? Penghianat seperti itu tidak kupedulikan lagi. Semua sia-sia, perasaanku, dan lainnya. Kalau aku ini vampire, pasti aku sudah menghancurkan bangunan sekolah ini. Sayangnya, aku terlalu lemah hanya untuk bangkit lagi.

Aku terduduk lemah dibawah pohon mapel ini. Menikmati hawa dingin dan lembab. Mendung. Mungkin sebentar lagi akan turun hujan.

"Tyler," bisik seseorang dari belakangku.

"Kim. Ada apa kau kesini?" tanyaku dengan sinis.

"Kenapa kau seperti itu?" dia bertanya balik.

"Harusnya aku yang bertanya. Kenapa kau membuat drama ini lebih nyata, huh? Kau menyukaiku hanya karna terjebak drama ini. Aku tak akan pernah 'benar-benar' menyukaimu." teriakku, aku sangat emosi. Aku berdiri-meski rasanya masih sangat lemah-dan meninggalkannya.

"Ini semua hanya drama, Kim Glyne. Kau aktrisnya, dan aku aktornya." tambahku sebelum pergi.

Kuyakin dia masih berdiri di tempatnya dan menyesali semuanya. Ya, dia yang menyukaiku dan itu sangat... Murahan! Hanya karna drama ini dia menyukaiku? Haha, menjijikkan. Seharusnya ada alasan tertentu dia menyukaiku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lost StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang