Renna's POV
"Ren..." gumam kak deryl dengan wajah cemasnya saat melihat hasil check up ku itu.
Aku tak mampu untuk menatap mata milik ka deryl saat ini, aku hanya bisa menundukkan wajah karena aku tau pasti ka deryl sangat sedih setelah melihat hasil yang ada di dalam amplop coklat itu, hasil check up ku sendiri.
Dan tanpa ku sadari, butiran air mata itu berhasil lolos lagi keluar dari tempat persembunyian nya tanpa izin kepadaku terlebih dahulu.
"Ren, lihat kakak" ujar ka deryl seraya mengangkat wajahku dan memegang pipi ku dengan kedua tangan nya yang lembut.
"Percaya sama kakak yaa, Tuhan sayang sama kamu. Penyakit ini ga ada apa-apa nya dibandingkan perjuangan kamu yang udah ngelawan penyakit ini dengan sangat kuat dan luar biasa." jelas ka daryl kemudian.
"A... Aku takut ka hikss. A.. ku takut ga bi..sa ngelawan penyakit ini lagi. Perjuangan aku slama ini si..a-si..a kak, buktinya sekarang leukimia sialan itu... udah masuk stadium 2 kak. Aku takut." aku memeluk ka deryl dengan suara tangisan yang tak bisa ku bendung lagi.
"Kamu ga boleh takut, Ren. Semua nya sayang sama kamu. Kamu harus berjuang, Ren. Demi semua orang yang sayang sama kamu." ucap ka deryl panjang lebar dengan suara yang menahan tangisan nya.
"I.. Ya kak. Aku bakalan berjuang sekuat aku, semampu aku, dan sebisa aku. Aku bakalan lawan leukimia itu dengan semua kekuatan aku. "
"Sekarang, kamu jangan nangis lagi. Gimana kalau kita ke tempat favorit yang biasa kita kunjungi? Dan kamu lupain dlu masalah penyakit ini yaa." ujar ka deryl dengan tersenyum dan menghapus butiran air mata yang membasahi pipiku ini.
"Ide bagus kak, kaka selalu bisa menghibur aku. Ayo, kita kesana. Lagian udah lama juga kan kita ga ke sana hehe" ujarku dengan penuh semangat disertai kekehan kecil.
"Itu kan gunanya kakak, harus bisa jagain dan lindungin adik nya sendiri. Nah gitu dong, jangan nangis lagi. Nanti cantik nya hilang lho. Ayoo kita pergi." kata kak deryl.
Kak deryl pun menarik tanganku keluar dari kamar. Kak deryl emang superhero yang Tuhan ciptain buat aku. Aku sangat bersyukur karena Tuhan telah mengirimkan superhero itu dalam kehidupanku.
Kami berdua pergi ke tempat itu menggunakan mobil milik kak deryl. Selama di perjalanan, tak henti-henti nya kak deryl mengoceh hanya untuk membuatku senang. Dan ga cuman itu saja, kak deryl bahkan menyanyi-nyanyi dengan nada yang asal-asalan hanya untuk membuatku tertawa lepas.
Tuhan, betapa beruntungnya aku mempunyai sosok kakak seperti dia yang kini ada di depan mataku. Batinku
Hanya butuh waktu 20 menit dari rumah untuk sampai di tempat ini. Sekarang aku dan kak deryl sudah sampai di sini, tempat favorit kami yang biasa kami kunjungi jika merasa bosan atau hanya untuk sekedar menghirup udara segar.
Waktu kecil aku sering sekali diajak kak deryl ke sini. Banyak banget kenangan-kenangan masa kecilku bersama kak deryl di taman ini. Tapi semenjak aku di diagnosis mengidap penyakit sialan itu, kami berdua jarang main ke taman ini lagi.
Aku dan kak deryl mencari tempat duduk yang kosong. Karena sekarang hari sabtu, selalu banyak yang pergi ke sini untuk melepaskan penat nya masing-masing. Baik dalam masalah sekolahan, kuliahan, ataupun kerjaan.
Kami berjalan menyusuri taman ini sambil melihat bunga-bunga yang indah di taman ini. Ah yaa, aku suka banget sama bunga. Apalagi kalau bunga mawar warna putih. Putih itu suci, bagi aku putih itu bisa membuat pikiran kita tenang. Dan bunga mawar putih bisa bikin aku lupa segala urusan hanya dengan menghirup aroma nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau dan Aku
RomanceKalau boleh aku meminta, aku hanya ingin bisa hidup lebih lama lagi bersama orang yang aku sayangi. Dan aku selalu menunggu keajaiban itu. -RennaAyra Takdir yang membawaku kesana, tidak sengaja melihatmu dan jatuh cinta pada detik itu juga. Aku menc...