Demo Ekskul

65 2 0
                                    

Ih ini mah jauh banget Aulanya. Cibir Isa dalam hati.
Isa memang paling enggak suka sama kegiatan yang membutuhkan kekuatan fisik. Dan Isa terkadang lebih memilih diam dirumah sekedar baca Novel, komik, dan menonton TV daripada jalan-jalan. Dan hanya kalau sedang mood saja Isa mau pergi jalan-jalan.

Setelah kelelahan berjalan, Isa akhirnya duduk di bangku yang tidak terlalu depan tetapi tidak terlalu belakang di dalam Aula ,dan merupakan tempat yang adem karena semilir angin sepoi sepoi yang menyapu wajah Isa dengan lembut. Lalu Ririn dan Rara duduk disebelah Isa.

"Lumayan juga yah jarak dari sekolah ke Aula." Komentar Rara.
Isa yang masih kelelahan tidak menggubris kata-kata dari Rara. Tetapi Ririn tetap stay cool, seperti tidak kelelahan.

Tidak lama dari itu, Aula SMAN 4 BINA BAKTI sudah dipenuhi dengan murid-murid yang ingin menyaksikan demo ekskul. Tidak hanya murid kelas 10 saja yang ada di Aula,tetapi banyak anak kelas 11 dan juga 12 yang ingin menyaksikan demo ekskul tersebut.

Setelah pembukaan oleh anggota OSIS, Penampilan pertama demo ekskul di sambut oleh atraksi bela diri Pencak Silat. Mereka menampilkan atraksi debus dan teknik teknik beladiri yang luar biasa menurut Isa.
Seusai penampilan Pencak Silat selesai, semua orang bergemuruh riuh dan memberikan tepuk tangan yang meriah kepada seluruh anggota Pencak Silat tersebut.

"Wah gila-gila keren banget. Kalo salah dikiiiit aja,bisa-bisa bolong tuh kaki ketusuk paku." Sembur Rara sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Lalu aku dan Ririn hanya tertawa mendengar celotehan Rara.

Lalu penampilan selanjutnya berasal dari eksul MPR yang seperti sedang mengevakuasi korban bencana.

Selanjutnya penampilan dari ekskul Basket , yang disusul dengan penampilan Cheerleader yang melenggok dan menggerakkan tubuh dengan indah. Lalu semua murid cowok bersorak ricuh seperti sedang melihat rejeki nomplok yang ada di depan mata mereka.

"MALA IS THE BESTT!!!!!" Teriak seorang siswa.

Isa terlonjak kaget mendengar jeritan siswa yang sepertinya kelas XI yang duduk berada tepat dibelakang Isa.

Isa memicingkan mata tajamnya kepada siswa kelas XI tersebut,tetapi sepertinya Sang siswa tidak mempedulikannya.

"Huh,toa banget. Sakit nih kuping!" Sindir Isa.
"Udah biarin aja,mungkin dia salah satu fans anggota Cheerleader itu." sambil menunjuk penampilan Cheerleader dengan mulut yang dimonyongkan sampai 5 cm*mungkin*.

"Hhhhhh...." Desah Isa.

Berikutnya penampilan Pramuka, Tari Tradisional, Futsal, Karate, Rohani Islam, Softball, English Club, Klub Sastra,Rohani Kristen, Taekwondo, Band, SKR yang Isa sendiri lupa singkatan dari apa, Fotografi, Majalah Sekolah, Bola Voli, Tarung Drajat, Theater, Paduan Suara, Pasukan Baris Berbaris, Karya Ilmiah Remaja.

'Semuanya biasa aja,gak ada yang bikin gue tertarik' bisik Isa kepada dirinya sendiri.

Lalu tiba-tiba ada tiga orang masuk ke tengah Aula dengan membawa alat musik Tradisional yang Isa sendiri tidak tahu namanya apa.

Isa memang sudah tidak terlalu asing dengan semua alat tersebut. Karena sewaktu Isa SMP, teman-teman dan kakak kelasnya sering tampil disekolahnya dengan alat-alat tersebut.
Tetapi tetap saja Isa bingung itu alat musik apa.

Semua mata tertuju kepada ketiga orang itu,karena ketampanan dan kharisma yang begitu kuat, mereka langsung menjadi pusat perhatian siswi-siswi di dalam Aula tersebut. Dan yang tertampan ialah yang berada di tengah. Yang sedang memegang alat musik panjang lengkap dengan stik pemukul ditangannya.

EccedentesiastHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin