Perkenalan/2

8 1 0
                                    

Udah saatnya buat junior-junior memperkenalkan dirinya.

"Yak dimulai dari yang paling kiri. Cewek yang berkerudung." Tukas kak Yogi.

Cewek itu langsung berdiri. "Nama saya Anggraini Gina. Bisa dipanggil Anggi. Saya X-6. Alasan saya masuk ekskul ini karena saya ingin mempelajari musik tradisional Indonesia agar lebih cinta kepada Indonesia" Ungkap Anggi dengan berapi-api.

"Oke bagus! Gue suka gaya lo!" Kata kak Inal sambil mengajak highfive kepada Angggi. Dan dibalas dengan highfive oleh Anggi, seakan-akan mereka adalah teman lama.

Lalu dilanjutkan dengan orang disebelah Anggi.

"Gue Erik Santoso. Bisa dipanggil Erik. Gue kelas X-7. Gue masuk ekskul ini karena gue SMP dulu ikut ekskul yang sama." Kata Erik.

"Weits bro. Jarang-jarang ada cowok yang mau masuk ekskul ini. Setelah lo masuk ekskul ini, kegantengan lo bakal meningkat 99% dan mendekati kegantengan gue." Ujar kak Inal.

"Dih ngidam apa emak lu Nal. Pegi jauh-jauh lu dari gue." Seperi menyuruh Inal untuk pergi dengan pandangan jijik. Hahaha tapi Isa yakin itu hanya candaan.

"Weits tengkyu broh." Jawab Erik dengan sok akrab menepuk pundak Kak Inal. Dan itu malah membuat mereka akrab hahaha. Karena sama-sama gila. Mungkin?

Lalu disambung oleh cewek berambut sebahu yang cantik, dan bertubuh mungil.
"Halo, Aku Berlianti Anastasya. Aku kelas X-4. Boleh panggil aku Tasya. Alasan aku masuk ekskul ini karena mau coba sesuatu yang baru. Kayak musik tradisional ini. Terima kasih." Ucapnya dengan lembut.

Tiba-tiba kak yogi melayangkan tanganya diudara." Ekhhmmm." Sambil berpura-pura batuk,lalu menlanjutkan kata-katanya, "Kalau gue panggil lo berlian aja boleh gak?"

"Emang kenapa kak? Boleh kok!" Jawabnya dengan senang hati.

"Gak papa. Gue mau manggil lo Berlian karena engkau seperti Berlian yang berkilau dimataku." Gombal kak Yogi.

Lalu disambut dengan sorakan kami. Yah walaupun sedikit jumlah orangnya, tapi Isa yakin semua orang yang ada diruangan ini punya mulut yang toa banget termasuk Isa. Oh ya kecuali si Kak Dio tentunya. Dia daritadi belom ngomong kecuali perkenalan dia tadi.

Dan yang terakhir, giliran Isa untuk memperkenalkan diri.
'Yak gue. What?! Gue?' Seketika membulatkan matanya.

Dengan semua mata yang tertuju kepada Isa,Isa segera bangkit dengan setengah ke-mager-an yang masih bertengger didirinya itu. Lalu Isa mulai berdiri dan langsung memperkenalkan diri.

"Hehe. Gue Letisha Ayu Kartinia. Boleh panggil gue Isa. Gue kelas X-8.Gue masuk ekskul ini karena disuruh Ibu-Ayah buat masuk ekskul yang berbau seni gitu. And finally, I choose Traditional Music." Ungkap Isa.

"Uhmmm,bau seni itu gimana ya?" Tanya Kak Yogi dengan pura-pura bego.

"Yang ada manis-manisnya gitu kak" jawab kak Inal dengan genit.

Langsung seluruh orang diruangan itu tertawa,kecuali kak Dio. Dia less expresion banget, pikir Isa.

Sementara Isa hanya meringis karena bingung dimana letak 'kelucuan'nya.

Lalu setelah perkenalan udah selesai, kami semua langsung menulis absen dan diberitahukan bahwa Selasa depan kami berkumpul lagi disini.

Setelah itu kami satu-persatu keluar dari ruangan sekretariat musik tradisi.

Lalu Isa menuju parkiran motor untuk mengambil motornya lalu menuju rumah kesayangan.

Sebelum Isa memakai helm, mata Isa dan Kak Dio bertemu. Mereka bergeming diam sebentar. Lalu...

Deg...

Detak jantung Isa membuyarkan semua tatapan itu dan langsung memakai helm lalu tancap gas menuju rumah.

Ketika dia sedang dalam perjalanan,Isa melihat sayup-sayup bayangan seperti........ kak Dio.

'Jangan bilang itu Kak Dio. Masa iya dia ngebuntutin gue sampe sini. Kan udah jauh banget dari sekolah.' Ucap Isa dalam hati.

Tanpa pikir panjang, Isa langsung menambah kecepatan motor maticnya.
Lalu Isa menoleh ke spion untuk melihat kebelakang dan sudah tidak ada lagi bayangan kak Dio

'Fyuhh.. Syukurin tuh ha ha.' Lalu tanpa sadar ia tertawa di motor itu. Ketika Isa menengok kembali kedepan, Isa membulatkan matanya kaget.

'Etdah kapan dia ngebalap gue?' Pikir Isa dengan bingung.

Akhirnya Isa yang balik membuntuti kak Dio.

'Lah inikan arah jalan kerumah gue. Masa iya ada anak BB* rumahnya di daerah sini. Inikan plosok banget' kata Isa dalam hati. 'Yaudah deh, sebodo amat.'
-------•-----------—----------/////-----

Sesampainya dirumah, Isa langsung mengganti bajunya lalu menghempaskan tubuhnya keatas kasur.

Isa merasa hari ini sungguh melelahkan, padahal Isa sendiri tidak tahu kenapa. Lalu Isa masuk ke dalam alam mimpinya.

Heyho!
Chapt 3-4 itu sehari yo. Nyambung gitu ceritanya hihi.
Terlalu bertele-tele ya? Mohon kritik dan sarannya ya!!! Biar aku bisa lebih bagus lagi kedepannya.
Mwah!

EccedentesiastHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin