Lagi dan Lagi

16 2 3
                                    

Hampir selama seminggu ini Isa menghabiskan waktunya yang berharga selama delapan jam disekolah. Yah walaupun hari jumat hanya 4 jam berada disekolah.

"Arrrghhhhh..." Eram Isa.

"Sa lo kenapa deh?" Tanya Rara lalu menoleh kearahnya.

"Gapapa,gue males aja sekolah hari ini. Mana gerimis. Ibu gue ngoceh-ngoceh lagi dirumah tadi." Omel Isa.

Rara pun manggut-manggut, "Elah, emak-emak ngoceh itu udah biasa. Bawa santai aja Sa. Jangan dipikirin"

"Hmmm. Thanks sarannya" ucap Isa.

"My pleasure" ungkap Rara.

Hari ini hari Sabtu,gerimis mendung-mendung manja, dan pelajaran pertama sejarah pula. Lengkap sudah. Rasanya mau tidur dikasur,menenggelamkan diri ke dalam selimut sekaligus men-charge energi kemageran yang Isa punya.

Tanpa sadar Isa sudah tertidur di dalam kelas di pelajaran Pak Surono.
Tiba-tiba sebuah gumpalan kertas mendarat dengan mulus diatas kepala Isa. Sontak Isa terbangun dari tidurnya itu.

"Hei kamu!! Siapa nama kamu?!" Tanya Pak Ono dengan suara yang meninggi.

'Bapak ini manggil gue?' Gumam Isa dalam hati.

Lalu Isa melemparkan tatapan apa-guru-itu -manggil-gue ke Ririn.

Dan dibalas dengan anggukan oleh Ririn.

'Mati gue. Ilang reputasi anak baik yang udah gue damba-dambakan' Ucap Isa dalam hati.

"I-iya. Saya pak?" Tanya Isa dengan gugup bercampur sedikit takut.

"Kenapa kamu tidur di jam perlajaran saya?!" Tanyanya dengan lebih rileks daripada yang tadi.

"Uhmmm. Saya tadi umm, saya... Nggak tau pak tiba-tiba mata saya mejem."
'What? Alesan macam apa itu Isa? Bego banget' maki Isa kepada dirinya sendiri.

Lalu Pak Ono menggeleng-gelengkan kepalanya, "Cepat kamu keluar kelas! Cuci muka kamu supaya gak ngantuk lagi. Habis itu masuk lagi ke kelas!" Kata Pak Ono dengan nada sedikit membentak.

"Oke Pak, saya izin dulu ya pak." Kata Isa dengan manisnya.

"Hmmmm"

Lalu Isa keluar kelas. Dan banyak tatapan yang sepertinya ingin keluar kelas seperti Isa juga. Karena pelajaran dan cara mengajar Pak Ono sungguh seperti ayah yang sedang me-nina bobo-kan anaknya. Ha ha.

'Gue harus cari keran nih. Ke WC atau tempat wudhu aja ya?' Guman Isa dalam hati.

'Uhmmmm, oiya kekantin ajadeh kan ada kerannya buat cuci muka. Sekalian beli minum. Menyelam sambil minum air' Pikir Isa.

Lalu Isa berjalan menuju ke kantin. Sekolahnya sepi,seperti hati Isa. Eh?.
Karena kegiatan belajar mengajar memang sedang berlangsung.

Sesampainya Isa di kantin, Isa melihat orang yang memang sudah tak asing lagi baginya.

Ya itu Kak Dio.

'Gue samperin ah. Lumayan cuci mata pagi-pagi.' Pikir Isa. ' Nanti dipikir sokap lagi. Yaudah deh bodo amat.'

"Halo." Sapa Isa

Lalu kak Dio hanya menatapnya kosong.

'Ini orang kenapa dah'

"Kok disini kak? Gak kekelas buat belajar?" Tanya Isa dengan sok akrab.

"Enggak" jawabnya singkat.

EccedentesiastHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin