Will you marry me?

3.5K 82 4
                                    

Waktu berjalan terus hingga akhirnya mereka beranjak dewasa dan kini Haru berusia 21 tahun dan Flora 20 tahun. Mereka terpaut 1 tahun. Haru lebih tua 1 tahun.

Mereka sudah bekerja diperusahaan yang sama dan sudah bertunangan.

"Hai"sapa Haru
"Hm,"jawab flora datar
"Kok jawabnya datar?"tanya Haru
"Sakit perut aku Haru"ucap flora lemas
"Ha? Sakit bagian mana coba sini liat"tanya Haru sambil memegang perut Flora
"Ih,omes. Aku pms, sakit banget dari semalem"cekal tangan Haru ketika ingin memegang perut flora lagi
"Iya maaf, yaudah makan aja yuk! Kan kamu belum makan"
"Ga mood. Kamu aja sana."
"Ya temenin, nanti ditemenin cewe lain baru tau rasa haha"

Plak!
Flora menampar pipi Haru dan pergi berlari sambil menangis dan sontak membuat Haru terkejut bukan kesakitan.
"Flo, tunggu" Haru berlari mengejar flora namun gagal karena flora sangat cepat

Haru pov
Ah, lupa kenapa gue ledek padahal lagi pms. Baka,baka
Cepet banget larinya, perasaan kalo pms lemes.

"Floo!! Tunggu akuu!! Maafffff!"

Author pov
Akhirnya Haru bisa mencapai dalam pengejaran flora dan menarik flora dalam dekapan Haru.

"Flo. Maaf"
"Udah sana minta temenin cewe lain aja"
Haru terus memeluk dan mencium kening flora. Flora yang awalnya menolak malah membalas pelukan Haru.
"Udah ya, jangan marah lagi. Aku bercanda sayang, kita makan yuk"
"Hm!" Jawab flora serta anggukan nya
Mata flora berkaca-kaca dan wajah serta hidung nya memerah akibat menangis.

"Jangan begitu lagi" ucap flora memelas
"Hm," jawab Haru dengan anggukan dan senyum manisnya.

Flora dan Haru akhirnya menyusuri taman dan berjalan bersama. Flora mulai tertawa dengan lawakan garing ala Haru. Ketahuilah, Haru bukan tipe pria dengan kelucuan. Haru hanya pria cerdas dan datar. Datar dan dingin. Tapi flora bisa tertawa lepas walaupun Haru tidak bisa melucu atau melawak.

"Makasih ya"
"Buat apa?"
"Mau sama aku"
"Kenapa? Kan banyak gadis yg mau sama kamu, cuma kamu aja yang menutup diri."
"Aku cuma memilih yg terbaik. Dan itu adalah kamu"

Flora tersenyum bangga karena dikatakan menjadi yg terbaik untuk Haru. Flora memeluk dan mencium pipi Haru.

"Flora, ada yg pengen aku omongin sama kamu dan ini serius."
"Apa?"
"Aku mau kita putus"
"Kok gitu?"
"Iya, biar kita bisa menikah, kok kamu ga kaget?"
"Aku tau kamu gaakan mutusin aku"
"Hm, will you marry me?"
"I will"

Pernyataan yang sebenarnya menggetarkan hati seorang Flora dan sekarang Flora berdebar-debar karena perilaku lelakinya itu. Flora memang tahu bahwa akan dilamar. Hanya saja dia mengerti kalau calon suaminya itu sangat tidak romantis. Bahkan ia pernah dicampakkan karena rumus fisika. Itulah sebabnya juga membuat Haru sadar bahwa Flora pengertian. Tidak seperti gadis-gadis lain yang memberontak supaya bisa jalan bareng, justru saat lelakinya fokus dengan rumus fisika malah ia fokus dengan novel sambil menemani Haru di perpustakaan.

Kisah cinta mereka membuktikan bahwa pengertian,perhatian dan percaya adalah dasar terkokoh dalam hubungan percintaan. Haru yang perhatian, Flora yang sangat pengertian dan mereka saling mempercayai satu sama lain membuat hubungan mereka langgeng untuk selamanya.

Prinsip mereka bukanlah 'sampai maut memisahkan, namun sampai Tuhan memisahkan.'

-Haru and Flora-

The End

Cool And RomanticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang