"Kau baru pulang?" Tanya seorang wanita paruh baya saat chanyeol hendak membuka pintu kamarnya, namun tak ada jawaban yang terlontar dari pria jangkung itu. Wanita paruh baya itu tak habis akal untuk bertanya tentang anak nya tersebut.
"Park chanyeol! Ibu bicara pada mu. Kenapa kau baru pulang sekarang? Kau dari mana sajaa? Dari tadi malam ibu menghubungi mu tapi ponsel mu tidak aktif dan kau baru pulang pagi ini" pertanyaan demi pertanyaan terlontar dari wanita itu. Namun tak ada sari pertanyaa itu yang mampu mengubris seorang chanyeol untuk menjawab.
"Apa kau pergi bersama wanita itu semalam?" Dan satu pertanyaan itu mampu membuat tubuh chanyeol berbalik menghadap nyonya park
"Aku sudah menuruti semua kemauan mu! Jadi bisakah kau tak membahasnya lagi? Dan satu hal yang harus kau tau kita tak sedekat itu sehingga kau mengkhawatirkan ku" balas chanyeol sinis sebelum ia pergi meninggalkan wanita itu dengan penuh tanya. Namun tak dapat terpungkiri sebuah senyum mengambang diwajah nya.Chanyeol menatapi satu persatu barang kenangannya bersama eunji. Tak dapat dipungkiri kini air matanya menetes satu persatu menjelajahi wajahnya. Sebuah kesesalan kini kembali harus dihadapi pria tinggi itu
"Baiklah, aku terima keputusanmu, kuharap kau tak akan pernah menyesal akan keputusan mu ini park chanyeol karna sekali pun kau meminta ku kembali semuanya tak akan sama"Flasback~
"BERHENTI MEMINTA MAAF PARK CHANYEOL! AKU BERTANYA PADA MU KENAPA?!" teriak wanita dihadapan ku
"ADA ALASAN YANG TAK DAPAT KU KATAKAN PADA MU!" Ucap ku tak kalah kencang dari gadis itu. Aku terdiam sejenak saat menyadari aku sudah berteriak pada eunji. Ku lihat diam dalam isakannya, sungguh aku tak tega saat melihatnya menangis seperti ini terlebih lagi ia menangis karna aku.
"Karna aku mencintaimu maka dari itu kita harus putus. Aku tau kau pasti sangat sakit sekarang, tapi percayalah aku melakukannya untuk mu. Jadi bisakah kau menerimanya saja?" Ucapku lirih, entah apa yang ada dibenak ku sekarang aku menggenggam bahunya erat. Kurasakan tubuh nya yang gemetar. Ia menatap ku tajam
PLAKK!
satu tamparan kini yang ku dapatkan dari gadis yang kucintai. Aku hanya diam menerima tamparan itu, karna aku memang berhak mendapatkanya bahkan aku pantas mendapatkan lebih dari itu.
"Baiklah, aku terima keputusanmu, kuharap kau tak akan pernah menyesal akan keputusan mu ini park chanyeol karna sekali pun kau meminta ku kembali semuanya tak akan sama"ujar nya sebelum ia lari meninggalkan ku. Aku hanya mematung melihatnya pergi menjauh. Sungguh aku benci diriku saat ini, aku benci diriku yang tak dapat berbuat apa apa untuk wanita yang ku cintai, aku benci diriku. Aku benci diriku park chanyeol!Flashback off~
"Aku hanya ingin memberi kenangan manis dihari perpisahan kita. Tapi mengapa itu lebih manyakitkan?" Ucap chanyeol lirih sebuah kenyataan yang harus pria itu hadapi kala ia sudah mengambil keputusan.
Toktoktokk.......
Chanyeol tak mengubris suara yang ditimbulkan oleh pintu kamarnya. Kini ia membaringkan dirinya diatas kasur, menatap langit langit kamarnya.
***
Eunji pov~
"Apa tak sebaiknya kita kerumah sakit eunji~ah?" Tanya seoarang gadis yang seumuran dengan ku, ia adalah bomi sahabatku. Aku menggelengkan kepala ku lemah memberi isyarat jika akj tidak ingin.
"Aku tak membutuhkan rumah sakit atau pun dokter bomi~ah" ucapku lirih. Benar saat ini aku memang tak membutuhkan dokter ataupun rumah sakit. Yang ku butuhkan adalah chanyeol, ya seorang park chanyeol! Tapi kenapa hingga saat ini ia tak menjengukku? Bahkan menelfon ku saja tidak. Setetes air mata kini jatuh lagi diwajah ku mengingat kejadian tadi malam, kejadian itulah yang membuat ku terbaring lemah ditempat tidurku ini. Entah sudah berapa lama aku menangis dan entah sidah berapa banyak air mata yang sudah kukeluarkan.Autor
Bomi menatap iba eunji, ia benar benar tak tega saat melihat sahabatnya yang ceria itu kini terbaring lemah karna kekasihnya, tidak lebih tepat nya mantan kekasihnya. Tak ada satu kata pun keluar dari mulutnya. Jujur saat ini sebenarnya bomi tak tau harus berbuat apa ia hanya bisa menemani sahabat nya itu seraya mendengarkan seluruh keluh kesahnyaa.
"Kenapa saat itu aku menerima keputusannya? Kenapa saat itu aku tak mengatakan jika aku tidak mau? Kenapa bomi~yaa? Aku takut jika ia benar benar tak akan kembali lagi. Aku benar benar takut jika........."
"Eunji sudah cukup! Aku sadah tak tahan lagi!"potong bomi cepat sebelum eunji dapat menyelesaikan ucapannya. Kini bomi berdiri untuk segera beranjak pergi, namun langkah nya kini harus terhenti taatkala sebuah tangan menahannya. Siapa lagi jika bukan eunji.
"Aku akan memberi pelajaran pada pria brengsek itu!" Ucapnya melepaskan genggaman eunji, sangat mudah bagi bomi untuk melepaskan genggaman itu karna eunji mengenggam tangannya dengan lemah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Goodbye?
FanfictionEunji~ Beautiful goodbye? Bukankah hanya orang munafik yang akan mengatakan itu? Bagi ku semua perpisahan hanya akan menyisahkan kepahitan yang mendalam Chanyeol~ Aku percaya pada pilihan ku saat ini. Meskipun itu menyakiti mu sekarang. Tapi setidak...