[Ficlet] Psycho or Crazy Couple

268 35 67
                                    

Author: RedMint15 (Ex-Member)

Title: Psycho or Crazy Couple?

Cast: Park Jimin,Yoon Chayeon etc.

Genre: Sadism,Bad Romance

Rating: NC17

Length: Ficlet

~ENJOY~

"Aku sudah memperingatkanmu Cha, tapi kau tak mendengarkanku" kata Jimin sambil menatap tajam pada gadis didepannya. Gadis yang ia tatap hanya menatapnya balik.

"Aku hanya menyapanya dan kau cemburu? Jangan kekanak-kanakan Jim" kata Gadis itu. Jimin menarik kerah kemeja Chayeon dengan kasar. "Kekanak-kanakan huh? Sebenarnya kau ini anggap aku apa hah?! AKU INI KEKASIHMU!!" bentak Jimin. Orang yang berada di café itu langsung menoleh pada Jimin.

Chaayeon melirik orang-orang disekitarnya. "Lepaskan Jim, orang-orang melihat ke arah sini" kata Chayeon datar. Jimin mengukir smirknya.

"Sepertinya aku harus memberikan hukuman padamu nona Yoon" kata Jimin dengan suara yang mengerikan. Chayoen hanya menatap Jimin diam. Chayeon mengukir smirk yang mengerikan.

"Tidak Park Jimin. Ayo main" kata Chayeon dengan suara yang dalam dan mengerikan. Chayeon melepas cengkraman pada kerahnya. Ia menarik tangan Jimin untuk masuk ke dalam café. Ke ruangannya.

Ya.. Chayeon adalah pemilik café itu dan Jimin adalah kekasihnya. Yah.. kekasih yang mudah cemburu.

Chayeon membuka pintu ruangannya dengan kasar. Ia melangkah masuk ke ruangannya dan mendudukkn Jimin di sofa. Chayeon melipat tangannya di depan dada. Sedangkan Jimin hanya menatap Chayeon tajam.

"Sudah berapa lama kita tak bermain?" tanya Chayeon.

"2 bulan lebih mungkin" jawab Jimin.

"Apa kau sudah menemukan bonekanya? Ayo bermain. Aku tidak bisa menahannya lagi" kata Chayeon dingin. Jimin menyeringai.

"Bagaiana kaau si keparat bajingan Min Yoongi itu?" tanya Jimin sambil memamerkan senyum miringnya.

"Kau sebegitu membencinya ya? Cari yang lain!" kata Chayeon. Jimin menaikkan sebelah alisnya. "Kau menyukainya" kata Jimin to the point.

Chayeon membelakkan matanya. "Tidak! Bukan begitu! A-aku-" "Kau menyukainya. Si keparat bajingan itu telah merebut hati kekasihku. Dia harus dilenyapkan" kata Jimin dengan dingin. Chayeon hanya menatap Jimin dalam diam. Jimin pun berdiri. Ia mendekati Chayeon.

"A-apa yang kau lakukan.. kembali ke tempatmu sana!" kata Chayeon.

Asal kau tahu saja. Meskipun mereka sama-sama psycho tapi Jimin masih lebih mengerikan dibanding Chayeon. Dan satu lagi, mungkin ini akan membuatmu bingung. Meskipun mereka itu sepasang kekasih tapi sebenarnya mereka tak pernah akur. Jimin yang terobsesi dan Chayeon yang dingin. Mereka tak akan bisa terlihat serasi.

Tubuh Chayeon terhimpit oleh dinding dan tubuh Jimin. Jimin meletakkan kedua tangannya di sisi kanan dan kiri kepala Chayeon.

"Kalau kau berani menemuinya lagi aku tak akan segan menjadikanmu sebagai partner berminku" kata Jimin sambil mengukir smirk dibibirnya. Chayeon mentapnya datar.

"Terserah kau. Aku tak takut" balas Chayeon. Untuk sesaat mereka saling menatap tajam.

"Sudah berapa lama aku tak menyentuh ini?" tanya Jimin sambil menunjuk bibir Chayeon. Chayeon diam. Ia tahu apa yang akan dilakukan Jimin jika sudah bertanya seperti itu.

Cup

Jimin akan melumat bibirnya. Jimin melumat bibir Chayeon dengan rakus. Sedangkan Chayeon tak memberikan reaksi apapun. Ia hanya diam sambil menatap wajah tampan Jimin yang sedang menikmati ciuman sepihak itu.

"Kau tak membalas ciumanku? Adahal aku sangat merindukan ciumanmu" kata Jimin saat disela-sela ciumnnya. Chayeon mengepalkan tangannya. 'Ini keterlaluan! Aku akan membunuhmu Park!' batin Chayeon.

Chayeon mengarahkan tangannya untuk mendorong tubuh Jimin menjauh dan berhasil!

Chayeon mengelap bibirnya dengan punggung tangannya. Napasnya tak teratur. Matanya menatap tajam.

"Kau! Jangan seenaknya! Meskipun aku kekasihmu tapi kau tak boleh seenaknya! Keparat!" maki Chayeon. "Jaga ucapanmu nona! Kau tak boleh berbicara seperti itu padaku. Kau itu hanya gadis lemah yang hanya bisa bergantung padaku" kata Jimin. Chayeon mengepalkan tangannya lebih kuat. Ia melayangkan tinjunya ke pipi Jimin. Jimin tersungkur. Sudut bibirnya robek dan mengeluarkan darah.

"Tinjumu lumayan ternyata. Baiklah kalau ini yang kau inginkan" Jimin mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Pisau lipat.

"Kau dengan pisau lipat karatan tak berguna itu bukan tandinganku" kata Chayeon. Jimin pun bangkit dan mengarahkan mata pisaunya ke arah Chayeon. Chayeon berhasil mengelak. Jimin terus melayangkan pisau lipatnya. Tapi ia hanya dapat melukai lengan Chayeon sekali. Chayeon hanya dapat meringis sakit sambil melawan Jimin

"Sekarang giliranku" kata Chayeon lalu merebut pisau lipat Jimin. Chayeon melayangkan pisau itu dengan beringas.

Crash

Chayeon berhasil melukai perut Jimin. "Kau belajar banyak dariku rupanya" kata Jimin sambil menutupi luka diperutnya dengan sebelah tangan. Darah mengucur dengan deras dari perutnya. Membasahi kemeja yang ia kenakan dan mengotori lantai.

"Aku tak belajar darimu. Itu reflek" kata Chacha lalu menendang tulang kering Jimin degan keras.

Krakk

"Arghhh!" teriak Jimin. Tulang kering sebelah kiri Jimin patah. Jimin meintih. Ini baru pertama kalinya Chayeon dapat mengalahkannya.

"Sudah kubilang, aku tak belajar darimu. Dan Park Jimin kuperingatkan kau. Jangan larang aku untuk dekat dengan siapapun" kata Chayeon sambil membuang pisau lipat itu ke sebelahnya. Jimin tersenyum sambil menahan rasa sakit di kaki dan perutnya.

"Baiklah.. tapi jangan dekat-dekat dengan si Min keparat itu. Kau hanya milikku Cha.. Kau itu gadisku!" kata Jimin lalu membuka tangannya lebar-lebar. Chayeon tahu, Jimin ingin memeluknya. Chayeon pun memeluk Jimin dengan erat.

"Appo! Jimin apa yang kau lakukan?" tanya Chayeon sambil memegang tengkuknya. Darah mengucur dari tengkuknya. Chayeon melihat ke arah tangan Jimin. Ia membawa silet.

"Aku masih lebih hebat nona Yoon Chayeon" kata Jimin sambil tersenyum.

"Happy Annivarsary babe. Itu tadi adalah hadiahmu" kata Jimin sambil tersenyum kecil. Chayeon tersenyum.

Ah! Bagaimana bisa ia lupa kalau hari ini adalah hari jadinya dengan Jimin?

Chayeon tersenyum simpul. Terlihat manis bagi Jimin.

"Hahaha kalau begitu yang tadi adalah hadiahku untukmu"

f9$#

Main Course MenuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang