[Ficlet] Can You Please Stay With Me?

128 19 21
                                    

overflakkie

Can you please stay with me?

Yang Seokjin tahu, Ia tak mau kehilangan sahabatnya; yang selama ini mengisi hidupnya dan menjadi sayap kupu-kupunya. Karena itu, Seokjin akan berjuang untuk membuat mereka menetap di sisinya-dan tidak pergi kemana-mana.

.

.

.

WARNING!
Typo(s), AU, psycho thingy (but not really), etc.

CAST
Kim Seokjin (Main)
And all BTS Members

.

.

ENJOY

.

.

"Dokter, tekanan darahnya menurun."

"150 joule,"

"Dokter, detak jantungnya-"

"180 joule! Terus pompa darahnya dan berhenti bicara!"

"Seokjin sonsaengnim-"

"200 joule kumohon,"

"Jika kau naikkan lagi tegangannya dia akan-"

Mati.

Itulah yang Seokjin harus sadari saat bunyi bising panjang menyapa gendang telinganya, membuat seluruh asisten, ahli anestesi dan perawat disana menghembus nafas panjang. Ini bukan pertama kali Seokjin gagal menyelamatkan nyawa pasiennya, menjatuhkan messernya dalam keadaan kacau dan menangis. Tapi ini pertama kalinya, iya kehilangan Namjoon. Sahabatnya, keluarganya-seorang yang mengisi hidupnya selama ini.

.

.

Saat itu sepi, jarum pada jam di dinding usang terasa lebih melambat dan suaranya bergema memekak telinga. Rintikan hujan diluar sana menembak atap asbes dengan suara bising yang mengganggu, seolah mengerti sedang tak ada yang ingin menguar suara dengan omongan semata. Ada enam orang disana-tiga diatas dua puluh tahun dan tiga lagi masih delapan belas dan sembilan belas. Semuanya menunduk, memainkan jari-jari masing-masing seolah hanya itulah yang mampu mereka sentuh dan dijadikan harapan hidup.

"Hyung-" Itu Jungkook, yang paling muda membuka suara. Tangannya bergetar, juga bibirnya. Matanya berkeliling mencari tempat untuk ditatap, tapi tidak bertemu. "Kalian tahu kematian-"

"Ya, aku tahu." Seokjin bicara, matanya bengkak dan hidungnya memerah, tangannya masih bergetar dan iya menatap Jungkook tersenyum. Itu adalah senyum terpalsu yang pernah kelima lainnya lihat, begitu memilukan dan sakit. "Tak usah membahas itu lagi ya, kumohon."

Seokjin menghela nafasnya; panjang, berat dan kasar. "Yang akan kalian katakan adalah itu bukan salahku, ya aku tahu itu. Tapi kumohon, aku tak ingin kehilangan kalian. Jangan pergi dari hidupku, kumohon." Dan itulah kata-kata yang terakhir terdengar sebelum Seokjin tersenyum kembali dan meninggalkan ruangan.

"Dia pasti menyalahkan diri sendiri, lagi." Itu kata Yoongi, menjatuhkan dirinya ke sandaran sofa dan menghembus nafas yang begitu lelah. "Seseorang tolong pukul kepalanya dan serat dia kesini."

Main Course MenuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang