-La Vie En Rose-

955 77 0
                                    

"But she was already broken, and it made her blind. But she could never believe that love would ever treat her right" - Justin Bieber (Fall)

On mulmed: Liam, Pamela & Ivi

*~~~*

Chapter 5

Varo merapihkan rambutnya dengan jari-jarinya sehingga membuat rambutnya terkesan acak-acakkan. Setelah semuanya sudah siap, Varo keluar dari kamarnya dan pergi menuju ruang makan.

"Pagi" ujarnya.

"Pagi Var" jawab Mamanya.

"Hm, pagi" sahut Papanya.

Sera dan Adrian hanya mendongak lalu menatap Varo sejenak kemudian beralih lagi ke makanannya masing-masing. Varo mendengus pelan mengetahui bahwa kedua adik kembarnya itu sedang bermain perang dingin dengannya.

Varo duduk di depan kursi Sera dan Adrian saling berhadap-hadapan, lalu mengambil sehelai roti kemudian mengolesinya dengan selai Strawberry. Varo hanya menyukai selai Strawberry, karna dia membenci selai coklat maupun kacang.

Setelah sarapannya sudah selesai, Varo mengambil kunci mobil sport miliknya lalu berjalan menuju pekarangan rumah dimana mobilnya di parkirkan. Ketika ia membuka pintu mobilnya, suara laju mobil dan motor terdengar begitu keras lalu melesat pergi meninggalkan pekarangan rumah. Varo mendengus ketika melihat kendaraan Sera dan Adrian yang sudah menancap gas begitu cepatnya hanya untuk menghindari Varo.

Dan pagi itu, ketiga kendaraan yang biasanya selalu bersamaan memasuki kawasan Sky High School, kini berpecah belah hanya karna masalah sepele.

Hanya karna seorang Hazel Eloise Sapphire.

~~***~~

Varo berjalan di koridor yang sepi dengan santainya. Seluruh murid sudah rapih di kelasnya masing-masing untuk mengikuti mata pelajaran, namun Varo baru saja sampai di sekolah. Dilirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 07.30, dia terlambat 30 menit. Varo mendesah pelan ketika mengetahui dirinya terlalu lama di perjalanan menuju sekolah. Kapanpun itu disaat ia merasa depresi, ia akan memperlambat kecepatan mobilnya hingga hasilnya ia telat datang ke sekolah.

Varo membuka lokernya lalu mengambil buku-bukunya disana kemudian berjalan lagi menuju kelasnya yaitu XII-2, ketika langkahnya melewati kelas XII-1, Varo menoleh lalu menatap kedalam isi kelas tersebut. Matanya melihat ke arah kiri dan kanan dengan lihai hanya untuk mencari seseorang yang menjadi perdebatan antara dirinya dan gengnya itu. Ketika matanya tidak juga melihat orang yang dicarinya, ia memberhentikan langkahnya lalu memfokuskan penglihatannya ke jendela kelas XII-1.

Sera yang sedang sibuk mencatat di bukunya, tiba-tiba menoleh ke arah jendela dan mendapati Varo yang sedang menatapnya juga dari luar jendela. Sera mendengus pelan lalu menuliskan sesuatu di bukunya kemudian kertas dari bukunya dirobek lalu kertas berisi tulisan itu ditunjukkan ke arah jendela.

Varo mengerutkan dahinya sambil menyipitkan matanya berusaha untuk membaca tulisan dari Sera.

"GAK MASUK"

Mata Varo melebar sambil mengerutkan dahinya nampak heran dengan kemampuan Sera yang mengetahui apa yang sedang di pikiran Varo. Varo tersenyum tipis. Setidaknya, adik kembarnya itu mengerti perasaan Varo.

LA VIE EN ROSE (Life In Pink) | √ (PREVIEW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang