Hari ini adalah hari favoritku! Ya ini minggu!! Woohooo.. Hari ini aku akan mengajar anak anak kecil di gereja, aku senang melakukan hal ini, mengajarkan Alkitab dan menanamkan iman kepada anak anak dari kecil. Walau hanya ada beberapa di sini. Setidaknya aku bisa menyelamatkan beberapa anak dari dunia yang semakin hari semakin tak menentu ini.
"Selly.. sayang, ayo turun" mama memanggilku, aku bangkit berjalan turun. Ku lihat ada mama, papa dan Jose. Kenapa semua berkumpul?
"Sini duduk" ujar Jose. Aku duduk di samping kakakku yang menyebalkan ini. Aku menatapnya dingin, dia tertawa. Dasar anak aneh
"Selly sayang, 2 minggu lagi adalah acara pertunanganmu"
"Apa?! Bahkan aku tak punya kekasih" .
"Abraham Mateo. Kau kenal kan? Sahabatmu. Ayahnya sahabat papa dan ibu nya sahabat mama" ujar Jose. Apa? Apa maksud mama sama papa? Menjodohkan ku dengan penyanyi yang tingkahnya tidak dapat aku jelaskan. Tidak tidak tidak
"Apa itu benar?" tanyaku. Dengan berat ku lihat mama dan papa mengangguk. Apa maksud mereka? Mereka menjodohkan ku dengan cowok yang sifatya brandal! Aku tak mengerti jalan pikiran mereka!
"Maaf, aku harus ke Gereja. Aku bisa telat. Ini sudah jam 8" aku meninggalkan mereka, selama di perjalanan aku masih mengingat hal bodoh itu terus. Apa?! Aku menangis! Jangan jangan, aku harus kuat. Mungkin ini salah satu rencana Tuhan. Tapi Jesus...
"Sel, kau tak apa? Kau sepertinya sakit. Kalau sakit. Kau tak usah datang, tak apa. Kan masih ada aku dan George" Tania memberiku sebotol air mineral.
"Kau tak mau kan dilihat anak anak itu seperti ini? Bisa bisa mereka sedih. Sudahlah pulang aja. Serahkan tugas ini pada kami. Oh ya kalau kau sudah sehat besok datang ke Rumahku ya, kita harus mengurus acara paskah yang akan hadir 1 minggu lagi!" tambah George, aku mengangguk dan berterima kasih pada mereka. Mereka sungguh sahabat yang baik.
Aku tak berencana untuk kembali ke rumah sekarang, karena pasti mama, papa dan Jos. Akan membahas si Abraham aneh itu. Aku memutuskan untuk ke Starbucks. Kedai kopi kesukaanku.
Aku memesan Burnt Caramel Macchiato. Aku memilih duduk di sudut, ini tempat favorite ku. Tak ada yang bisa mengangg ku. Baru saja aku duduk, aku melihat seorang pasangan masuk. Hm, mesra sekali. Aku jadi kangen Alonso. Cewek ini memilih tampat duduk di ujung kanan ya, aku di ujung kiri. Dia memberiku senyuman. Hei ini Amaya. Dia seorang model terkenal di Spanyol. Oh kali ini dia datang dengan siapa? Aku tak sabar melihatnya.
"Hei, babe ini orange juicenya." Ujar seorang cowok. Betapa terkejutnya aku. ABRAHAM MATEO?! Dia tersenyum padaku, senyuman ini. Senyuman menggoda. Aku memutar kedua bola mataku. Dasar cowok. Jelas jelas disana ada kekasihnya masih saja menggoda cewek lain. Ku lihat mereka berciuman, oke hal ini sudah biasa.
"Setelah ini kita kembali ke apartemenku dan bersenang-senang" ujar Abraham lagi, aku mencuri pandang pada mereka, kulihat Abraham mengelus paha Amaya. Aku bangkit dan meninggalkan mereka. Mereka tak tau tempat?! Dasar brandal! Baiklah sekarang aku mau pulang.
***
"Aku pulang!" teriak ku. Baru saja aku pulang, Jose menarik tanganku.
"Ada apa Jos?"
"Tumben kau cepat pulang. Ada apa? Biasanya sampai sore bahkan malam. Gereja sepi? "
"Setiap minggu seperti itu" aku memutar bola mataku, dia berdecih
"Cih, bisakah kau berhenti memutar kedua bola matamu itu? Bisa bisa suamimu menceraikan mu"
"Jaga kata katamu payah! Ucapan adalah Doa!"
' "Hahaha, baiklah. Maafkan aku adik. Tenang Abraham cowok yang baik" aku tertawa licik,
"Cowok baik katamu? Aku baru saja berjumpa dengannya" "Oh ya?" aku mengangguk "Dia bersama Amaya, model terkenal yang sempat kau kejar kejar itu. Mereka berciuman, oke itu hal biasa. Aku melihatnya mengelus paha Amaya dan dia mengajak Amaya untuk bersenang-senang dengannya di Apartemennya. Sungguh cowok yang baik. Aku tak habis pikir kenapa mama dan papa tega menjodohkan ku dengan cowok sebaik ABRAHAM MATEO CHAMORRO!" teriak ku, tangisku pecah. Aku meninggalkan Jos. Tanpa ku sadari, ternyata ada orangtua Abraham. Aku rasa mereka mendengar perkataanku. Aku tak peduli. Aku langsung naik ke kamarku.
"Ini tak adil GOD!"
***
"Selly, ayo turun makan sayang" panggil mama sambil mengetuk pintu kamar ku. Aku tak menghiraukannya. Satu sisi aku masih merasa bersalah pada orangtua Abraham. Tapi itu benar! Anaknya sungguh bukan tipe suami idamanku.
"Selly pergi ma " ujarku, tapi mama menahanku
"Kamu mau kemana? Makan juga belum dari semalem, lihat deh. Badan kamu panas sayang"
"Ada urusan di rumah George. Aku akan makan disana" maafkan aku ma. Kalau boleh aku juga akan pergi dari rumah ini kalau kalian masih terus akan menjodohkan ku dengan cowok menjijikan itu.
S
K
I
P
@Geroge's House
"Maaf aku telat" aku langsung menghempaskan tubuh ku di sofá George tanpa ada aba aba dia menyuruh ku duduk
"Wajahmu kusut sekali Sel, ada apa?" tanya George. Aku hanya menggeleng kecil. Aku mendengar alunan musik, dan paudan suara? Aku melirik jam. Pantas saja, aku sudah telat dan malah seenak ku saja. Aku tertawa kecil, George menatapku seram
"Kau tak apa kan? Kau kesambet? Hi, serem"
"Tidak. Maaf ya aku telat. Tania mana?"
"Dia udah ngajarin anak padus noh. Kamu aja yang telat Sel. Yaudah susul sana" Aku berlari kecil menuju ruang tengah rumah George
"Wut zup fams" ujarku, tapi aku mendapat sorakan dari mereka, siapa lagi ketuanya kalau bukan Tania
"Wooooo!!! Lama! Kayak begini ketua panitia Paskah? Huh, bisa bisa semua jemaat telat" sindir Tania. Aku hanya tertawa dan merangkul salah satu dari murid kami ini.
"Orang cantik mah bebas iyakan Nad?" yap dia Nadia, umurnya masih 8 tahun. Dia mengangguk dengan cepat. Hahaha. Aku mengajari beberapa nada pada mereka. Tidak susah mengajar mereka, mereka pandai pandai seperti gurunya ini kok, what? Pede ya Selly! Hahaha..
Setelah 40 menit mengajar mereka, aku mencampak kan diriku di sofá George. Sambil mendengus kesal. Meningat aku akan menikahi seorang brandal rasanya ingin mati. Tania dan George mendatangiku mereka menatapku seakan ayolah Sel! ceritakan! Aku memutar bola mata ku
"Apa? aku tak apa kok , kalian tenang aja"
"Selly , jangan bohong. Kami tau kau menutup sesuatu. Apa itu? Ayolah kata kan. mungkin kami bisa membantu" ujar George, menatapku dengan dalam. Aku seram , menatap nya geli
"Gak , usah sok care aku gak apa apa kok. Tapi mungkin , sekarang belum tepat mungkin... Secepatnya akan ku beri tau"
"NAH KAN!" ujar mereka bersamaan"Apa? aku tak apa kok , kalian tenang aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
A GIRL MEET A BAD BOY
Fanfiction"Kalau tidak karena mama dan papa, aku tak akan mau menerima per jodohan ini. Dia? Tidak! Dia bukan tipeku! Oke, dia memiliki satu. Dia seorang penyanyi dan dancer, tapi dia menurutku seorang brandal! Kenapa? Dilihat dari gaya nya dan gosip nya, di...