7

27 0 0
                                    

Writer Ponit Of View :

Seseorang misterius itu memukul Abraham dengan sebatang kayu. Membuat Abraham dan Selena terjatuh ke jurang yang cukup dalam itu.

Writer Ponit Of View Off.

"Abraham.. bagun!.. Oh shit!" aku memeluk Abraham yang tengah pingsan dipangkuan ku.

"Bodoh! Seharusnya kau tinggalkan aja aku! Bodoh!" aku memper-erat pelukanku.

"Hm..?" Abraham mulai bergeming.

"Abraham..??"

"Sel.. Lena, k.. kamu. Apa yang kamu lakukan disini?"

"¡Muchas Gracias Dios!" aku langsung memeluknya. "S.. Sel?" "Diam! Aku lagi senang! Jangan dilepas!" Abraham membalas pelukan ku. Aku senang kami menjadi baikan.

***

Aku dan Abraham sedang duduk di ruang tengah bersama orangtua kami. Ada apa lagi ini?

"Baiklah, sesuai permintaan kalian. Pertunangan akan di batalkan. Kami tak akan memaksa kalau memang tidak saling mencintai. Itu hanya akan membuat hati kalian hancur." Ujar Papa. Hei?

"Dan kami juga tidak mau melihat Selena merasakan kesedihan yang begitu dalam terhadap anak kami ini." Ujar Dad Mateo. Aku dan Abraham saling melempar pandangan.

"T.. tidak.." ujar Abraham.

"Apa maksudmu?"

"Aku tak ingin pertunangan ini di batakan."

"Apa? Apa maksudmu?" Tanya kak Tony dan Jos.

"Oh, cie.. ada yang udah baikan. Eh cinta lama bersemi kembali" ledek kak Jos. Jos!!! sial, dia berhasil membuat pipiku merah padam'!

"Apa benar itu Selly?" tanya mama padaku. Aku mengangguk pelan. sial sial sial. Aku malu sekali.

"Ayo ceritakan. Kenapa kalian tidak jadi membatalkan pertunangan ini?"

"Ah papa! Hentikan!" mereka tertawa. dasar,

Aku dan Abraham memutuskan untuk ke salah satu café untuk makan siang. Aku memang sudah makan, tapi ya terserah dialah.

"Babe.."

"Babe.." aku tak menghiraukan nya. Namaku bukan babe tetapi Selena

"Jawablah Len.."

"Maaf Mateo, namaku Selena Santos. okay?"

"Bukankan kita udah officially?"

"Apa maksudmu?"

"Taken?"

"Uhuk.. apa?! Sejak kapan? Kau gila~" aku berpura-pura tenang aka terkejut. Padahal kalian tau, jantungku sedang ber disco ria!

"Sejak kecelakaan di hutan." Aku tertawa keras. Lalu menatapnnya

"Oke, Selena Graciella Santos will you be mine?" aku menatapnya. Ini serius? Aku mengangguk pelan.

"Hm?"

"iyaaumau"

"Pelan-pelan Len, tar keselek" ledek Abe. Huh!

"Iya aku mao bego!" ujarku dingin, dia tertawa lalau memeluk ku

"Tapi tunggu! Kamu masih pacaran kan sama Amaya?! Le..pas!" aku melepas Abraham dan sedikit menjauh darinya.

"Engga. Aku udah putus dengannya lama sekali."

"OH, Seberapa lamakah itu?"

"3 hari lalu sayang" aku meledeknya, dengan mengikutinya berkata sayang.

"Kalau dia datang dan..."

"Itu tak akan terjadi, kalau dia datang dan melakukan suatu hal yang buruk padamu. Aku orang pertama yang akan memberinya pelajaran" baiklah, aku akan pegang itu Mateo..

"Okay, aku pegang itu."

"Oh ya Abraham. Aku boleh nanya?" dia mengangguk. "Kalo aku boleh tau,kenapa kamu berubah? ya, kamu itu bukan Abraham yang aku kenal"

"Kamu gak akan mengerti Sel." Abraham membalas perlakuan ku. Dia menunduk, sebenarnya ada apa?

"Apa karena-¿"

"Nggak, bukan karena kamu. Ini.. " Abraham menatapku "Baiklah. " "Semenjak kamu ninggalin aku. Semua berubah. Aku mendadak terkenal karena meng cover sebuah lagu. Dan orang tuaku bercerai hingga aku menjadi seperti ini." Aku terdiam cukup lama. Jadi perceraia orangtua Abraham yang membuatnya seperti ini. Baiklah aku mengerti, dia butuh perhatian

"Saat umur kamu berapa mereka bercerai?"

"13 tahun"

"Baiklah, aku mengerti kenapa kamu begini. Maafin aku." Abraham menatapku dengan tatapan untuk apa? "Seharusnya aku bertanya dan cari tau kenapa kamu bisa begini? Dan sekarang-"

"Itu sudah berlalu, biarlah sekarang aku jadi Abraham yang seperti dulu Lenaku ini kenal" aku tak bisa menahan senyuman ini. Dia selalu bisa membuatku tersipu.

"Hentikan bodoh!" ujarku sambil sedikit memukulnya. Dia hanya tertawa. Jesus, aku tak menyangka aku akan berbaikan dengannya dan 2 hari lagi kami akan bertunangan. Semoga semuanya akan lancar.

"Tapi satu hal yang menjadi pertanyaanku. Siapa cowok yang membawamu ke jurang dan memukulku?" aku mengangguk kecil. Benar juga, siapa cowok itu. Aku mencoba mengingat ciri-cirinya. YATUHAN!

"Apa mungkin.."

"Apa?" aku menggeleng cepat "A..ah bukan apa. Apa/" Apa mungkin itu dia? Dari mana dia tau aku bersama Abraham dan dari mana dia tau aku sudah kembali ke Spanyol? Aku mengeluarkan iPhone ku. Mencoba mengirim pesan pada Tania dan George, mungkin mereka bisa membantuku

To : Tania Y George

Guys, bantú aku. Aku rasa dia kembali.

From : George

We should met up! @3pm in my house!

Aku melirik jam. Bodoh -_- 10 menit lagi. Bagaimana bisa?

"Em.. Abraham, bisa antar aku ke rumah George? Kami mau rapat"

"Rapat apa?"

"Em, ya.. urusan Gereja. Kumohon. Aku udah telat setengah jam!" Abraham mengangguk.

Setelah sampai di rumah George, aku tak membolehkan Abraham ikut denganku. Dengan berbagai alasan, akhirnya dia mengalah dan pulang

"Okay, aku pulang. Kalau sudah selesai telepon aku babe" aku mengangguk cepat lalu masuk ke rumah George.

"Selly, oh Jesus. Kau kembali dengan selamat. Bagaimana dengan Abraham?" Tanya George.

"Diajuga tak apa. Kami hanya kena luka biasa. Dan lupakan itu. Aku rasa dia kembali" 







-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------\\


siapakah dia??

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A GIRL MEET A BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang