"Ayolah Sel.." aku menarik nafas panjang "dia..."
"Selena?"
"Kau?!" mau apa si bodoh ini dengan pacarnya yang mungkin bodoh juga.
"Babe? Kau mengenalnya?"
"Dia, sahabatku babe. Senang bertemu" ujarnya lalu pergi. Abraham bodoh! Pandai juga dia ber-akting
"Abraham Mateo? Kau akan di jodohkan dengannya??" tanya Tania dengan santai
"Shit! Dari mana kau tau?!"
"Hanya menebak. Dan aku rasa benar. Kau gila?! Kau mau bertunangan dengannya? :o" aku mengangguk kecil. Mereka menatapku prihatin
"George, berpura-pura lah jadi pacar Selly. Kau kan anak baik. Dengan hadirnya dirimu pasti orangtua Selly akan membatalkan semuanya"
"Tidak segampang itu Ni."
"Tapi, dengan kau muncul dan ternyata Selly sudah punya pilihan. Itu bisa jadi vahan pertimbangan orangtua nya" jelas Tania. Aku menatap memohon pada George, semoga saja dia mau.
"Selamatkan aku Ge..." aku mengeluarkan wajah puppy ku. Dan akhirnya George setuju. Aku langsung tersenyum bahagia, aku mengeluarkan iPhone ku dan mengirim pesan padanya
To : Abraham Mateo C
Pertunangan kita akan batal! (:
Setelah 3 jam hangout dengan bestfriend ku tercinta. Aku memilih untuk pulang sendiri, huh, dimana taxi jam segini? Padahal baru jam 7.16. aku sedikit mundur ketika sebuah mobil berhenti di depan ku. Dia membuka kaca mobilnya, sial. Aku langsung meninggalkannya.
"Sel, eh.. Selena!"
"Ih, ih... Apaan pegang-pegang? Lepas."
"Okay, sekarang cepat naik."
"Ha? Kau mau menculik ku? Ah tidak. Aku bisa pulang sendiri." "Mck, aku tadi menjemput mu. Apa mungkin aku tak mengantar mu lagi? Bisa-bisa orangtua mu berpikir aku maca mapa?"
"Abraham, dengar.. Kau itu"
"Ya aku tau aku cowok brengsek. Baiklah sekarang diam dan naik. Aku tak ingin namaku semakin jelek di dengar keluarga Santos yang terhormat!" deg Jesus, aku sangat merasa bersalah pada Abraham. Di mobil aku hanya diam, sedikit mencuri pandang padanya. huh, Selly bodoh! Kau boleh benci tapi ini kelewatan, aku melukai hatinya. Maaf kan aku.
S
K
I
P
"Makasih Ab.." Abraham langsung menancap gas mobilnya. Sepertinya dia benar-benar marah padaku. Aku masuk ke kamar. Mencampakkan diriku di sofá dan menatap langit-langit kamar.
"Bodoh! Seharusnya aku tak perlu menyakiti hatinya. Tapi siapa peduli. Itu juga bagus, membuatnya semakin membenci ku dan petunangan bahkan pernikahan tidak akan ada!"
"Apa maksud mu?"
"Ha? Aa.. JOS?! Apa yang kau lakukan di kamarku bodoh?!" Jos meletakkan stick ps dan mendatangiku
"Kau, menyakiti hati siapa? Apa hal yang menyangkut dengan pertunangan atau pernikahan?"
"Bukan urusanmu." Jos menahanku "Tentu urusanku Selly, apa itu tentang Abraham? Segitu bencinya kau sama dia?" aku tak bergeming. Menatapnya dengan pandangan bodo amat, ngoceh aja terus gak penting!
"Dengar, kau dan dia sudah bersahabat dari kecil. Dari kalian umur 5 tahun. Dan kalian terpisah baru saja." "5 Tahun" potong ku
"Okay, apalah arti 5 tahun. Itu hanya karena kau sekolah di London kan?"
"Hmm.." "Kenapa tidak kau tanya dia baik-baik. Kenapa dia berubah dan menjadi seperti ini? Cobalah memulai dari nol"
"Jangan menggurui ku. Kau juga masih butuh guru Jos. Keluar.. aku butuh menenangkan pikiran. Dan kau tau, aku baru saja jadian dengan seseorang. Dia akan datang besok. Dia tidak seperti Abraham. Dia baik, dan memiliki agama yang sangat baik."
"Apa? Kau gila Sel? Kau akan bertunangan minggu depan dan kau menerima seseorang di hati mu?" aku tak menjawab kakak ku yang tampan ini. Aku hanya diam, naik ke tempat tidur lalu tidur. "Oh ya Jos. Abraham juga dia memiliki seorang kekasih. Aku jumpa dengannya tadi sedang dating. Aku tak mau menjadi perusak hubungan seseorang" lanjutku. Jos keluar.
***
Pagi ini aku di jemput oleh George dan Tania. Hoho, rencana akan segera dimulai.
"Kelihatannya senang sekali Sel, ada apa?" tanya Mama pagi ini. Aku menatap sinis Jos
"Aku akan dijemput oleh kekasihku Ma!"
"Wah itu bagus. Sepertinya kamu sudah menerima Abraham di hatimu"
"Tidak mama, dia bukan Abraham. Siapa yang ingin menjadi pacarnya. Lihat saja, dia cowok yang baik dan jauh lebih baik dari Mateo"
"Eh, permiso Tuan dan Nyonya. Di ruang tengah ada kekasih dan sahabat non Selly" ujar Miranda, dia housekeeper kami. Aku langsung berdiri dan mendatangi mereka. Ternyata Mama, Papa, dan Jos mengikuti ku.
"Hello baby.." sapa George, dia langsung memelukku. oke, aku masih canggung
"Selaw Sel. Jangan canggung. Deg deg-an di peluk cogan?" bisiknya. "Diam kau!"
"Ma, Pa, dan kak. Kenalkan ini George Navarro dan ini Tania Wood"
"Jadi, kamu pacar Selly?" Tanya Papa. Dengan gentle George mengangguk sambil memeluk pinggangku
"Sebenarnya kami sudah lama menjalin hubungan ini om dan tante. Hanya saja Selly malu untuk memberi tau semuanya. Aku sangat sedih mendengar dia akan di jodohkan dengan orang lain." Terlihat di mata kedua orangtua ku. prihatin, semoga saja mereka bisa membatalkannya yay!
"Tapi, kalau semua itu memang yang terbaik untuk Selena. Apa yang bisa ku perbuat? Kami hanya sepasang kekasih. Sebelum pertunangan Selly, saya mau minta izin untuk membawanya ke Madrid. Kami tidak berdua ada Tania" Tania tersenyum manis oke, menjijikan.
"Baiklah George, kalian boleh pergi. ingat, jaga putri ku." Ujar Papa. Iyes!
- Di mobil –
"YEAH!! GRACIAS TANIA Y GEORGE.. TE AMO TE AMO" teriak ku. Mereka tersenyum
"De Nada Sel. Sepertinya kita berhasil, aku bisa melihat dari pandangan kedua orang tuamu. Pasti mereka akan mempertimbang ulang." Ujar Tania.
KAMU SEDANG MEMBACA
A GIRL MEET A BAD BOY
Fanfiction"Kalau tidak karena mama dan papa, aku tak akan mau menerima per jodohan ini. Dia? Tidak! Dia bukan tipeku! Oke, dia memiliki satu. Dia seorang penyanyi dan dancer, tapi dia menurutku seorang brandal! Kenapa? Dilihat dari gaya nya dan gosip nya, di...