Gue Freya Azzahra, ini kali ketiga gue harus pindah sekolah karena pekerjaan orangtua. Dan gue udah ngelewatin 1 tahun SMA gitu aja. Dimana semua anak seumuran gue punya temen banyak, pergi2an, nongkrong, nginep dirumah temen dan punya pacar. Oke lo semua pasti bisa bayangin betapa ga mungkinnya gue dapetin semua itu dengan keadaan gue yang nomaden ini.
Tapi, ini sekolah terakhir gue karena nyokap udah mutusin untuk tinggal menetap di salah satu perumahan di daerah Jakarta Selatan. Sekolah gue lumayan jauh dari rumah. Jadi, nyokap terpaksa harus anter jemput gue sekolah mulai sekarang. Ya, kerjaan doi sekarang udah bukan asisten bokap yang harus ngikut kemanapun bokap pergi.
Hari pertama sekolah ya seperti hari2 yang udah biasa buat gue. Iya, terbiasa dengan tatapan asing dan suara2 yang menyebutkan "dia anak baru ya?". Gue udah tau harus apa disini. Come on, ini udah yang ketiga kalinya gue harus nanya dimana ruang kepala sekolah. Tatapan gue tertuju ke sekumpulan anak yang lagi berdiri didepan lorong sekolah. Yap, keputusan yang buruk untuk bertanya ke sekumpulan anak yang mungkin mereka 'geng'.
Mereka udah ngeliat dari awal gue masuk dan kayanya mereka juga tau kalo gue anak baru. Tatapannya yang bener2 cuma tertuju ke gue membuat keputusan gue untuk bertanya menjadi sedikit goyang. Ayolah frey kalo ga gini gabakal kelar. Sekarang gue udah berdiri tepat didepan mereka. RIGHT! mereka tau kalo gue anak baru. Saat gue mulai membuka mulut untuk bertanya salah satu dari mereka menunjuk ke arah kanan lorong tanpa membuka mulut sedikitpun. "Makasih ya." gue dapet jawaban tanpa harus bertanya sedikit pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown
RandomSahabat, bisakah kita abadi? bisakah kita benar2 menjadi teman sejati? Siapa cinta? siapa ia sehingga bisa memisahkan kita? apakah ini lebih penting dari kalian? apa harus aku memilih salah satu dari itu? Tidak, aku bisa mempertahankan keduanya tan...