"frey.. freya..." suara ini membangunkan gue dari tidur. Ternyata itu suara Riana. Ya tuhan, gue ketiduran di uks gara2 nungguin si aneh tadi. "tas lo gue taro sini ya, terus ini dari Leo" Riana menaruh tas dan sebuah amplop diatas meja obat. fyi, Riana itu salah satu dari keempat anak yang sering gue sebut 'geng'. Ada juga Aca, Kesha dan Ranti. Ternyata mereka baik, ga seperti apa yang pernah terlitas difikiran gue kemarin2.
Gue baru sadar. Kemana si aneh itu? bukannya dia masih tergeletak diatas kasur uks tadi siang? Ah udahlah mungkin dia udah pulang. Gue pun mengambil tas yang ditaruh Ranti di atas meja obat dan sebuah amplop jatuh. Ohiya, ini amplop yang dikasih Ranti tadi. Dia bilang ini darii... Leo. Siapa Leo? Kita cari tau ini dirumah. Gaada waktu untuk baca disini karena nyokap udah nunggu didepan sekolah.
Langkah gue yang teburu2 menabrakkan diri gue pada sesuatu. BRUUK!! tunggu... bukan sesuatu, tapi seseorang. "Aduh.." ujung pundaknya yang keras tabrakan dengan pundak gue. Gue ga sampe jatoh ko, serius engga. Ini ga kaya cerita yang biasanya kalo sicewe mau jatoh terus dipegangin, terus tatap2an terus terus terus. Yaudah semua terjadi begitu aja, gaada kata maaf sedikitpun dari orang tadi. Bahkan menoleh pun engga. Ya, walaupun gue yang salah.
Sesampainya dirumah, kamar adalah tujuan utama gue. Surat. Iya, gue harus baca surat dari si Leo ini. Siapa dia? Kenapa harus ngasih surat kaya gini? Yang pasti ini bukan surat cinta karena isinya...
"Gue bisa liat, gue bisa liat tatapan aneh lo dihari pertama lo keluar dari ruang kepala sekolah. Pertanyaan yang ga terjawab, pertanyaan yang seharusnya gak lo tanyain. Makasih untuk tadi. Gue ga sempet bilang langsung karena tidur lo yang terlalu nyenyak. Sekali lagi, makasih. Leo."
Jadi, Leo namanya. Kenapa dia harus ngasih gue surat ini? Bisa aja dia pulang dan bilang makasih besok disekolah. hft kenapa harus perduli, bahkan gue gakenal sama dia. Tapi tingkah lakunya, apa maksudnya berdiri didepan ruang kepala sekolah setiap hari? ya walaupun gue baru liat itu dua kali tetep aja aneh. Karena dia cuma berdiri, ga masuk, dan ga bicara sama siapapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown
AléatoireSahabat, bisakah kita abadi? bisakah kita benar2 menjadi teman sejati? Siapa cinta? siapa ia sehingga bisa memisahkan kita? apakah ini lebih penting dari kalian? apa harus aku memilih salah satu dari itu? Tidak, aku bisa mempertahankan keduanya tan...