5. move on??

74 11 2
                                    

Kyaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Teriakan histeris dari siswa perempyan memvuat suasana kelas menjadi ricuh.

Bagaimana tidak?? Kalau murid baru nya itu cool, ganteng, tinggi, blasteran lagi.

"Sudah sudah diam semuanya. Baiklah perkenalkan diri kamu." Ujar bu linda kepada murid baru itu.

"Hai semuanya, nama gue Ariel Darmasatyo. Kalian bisa panggil gue ariel. Gue pindahan dari singapure. Salam kenal." ujarnya dengan tampang coolnya. Dia gak tau apa? Cewek di kelas langsung diabetes semua liat senyumnya yang gakuku ganana.

"Baiklah semuanya diam. Ariel kamu duduk di.." bu linda mengedarkan pandangannya ke seisi kelas dan berhenti di bangku kosong disebelah gue.

"Di sebelah widya." Ujar bu linda kepada ariel.

Ariel pun berjalan ke arah gue dengan coolnya.

"Hai." Ucapnya sambil meletakkan tas di bangku sebelah gue.

"Gue Ariel." Lanjutnya dan ia mengulurkan tangannya ke arah widya.

"Gue mah udah tau. Kan lo udah ngasih tau nama lo didepan tadi." Ucap widya dengan cueknya. Ya. Ia mengakui bahwa ariel memang tampan. Tapi, tetap saja rio selalu menjadi nomor satu dihatinya.

Ariel menarik uluran tangannya karena tidak disambut oleh widya. "Oh iya, nama lo siapa??"

"Gue widya. Udah ya jangan berisik. Ini tuh lagi belajar. Bukan sesi perkenalan." Jelas widya.

Ariel pun diam dan memperhatikan penjelasan materi pembelajaran ya diberikan bu linda. Sesekali ia mencuri curi pandang ke arah widya yang sibuk memperhatikan bu linda.

Cewek yang unik. Batinnya.

***

"Wid, ke kantin yuk." Ajak izmi saat bel istitahat berbunyi.

"Ehm, gue boleh ikut gak?" Tanya Ariel pada widya dan izmi.

"Boleh kok." Ucap izmi sambil senyum.

Widya melihat izmi dengan pandangan kenapa lo iya-in?? Kalau rio liat gimana?

Izmi membalas tatapan widya dengan tajam seolah berkata tapi lo mau move on.

Widya hanya mendengus kesal.

"Kalian mau pesen apa? Biar gue yang pesenin." tawar Ariel kepada widya dan izmi.

"Gue mau nasi goreng. Minumnya lemon tea aja." Ucap izmi.

"Gue mau oranye juice." Ucap widya sambil memainkan handphone nya tanpa melirik ke Ariel.

"Lo gak makan?" tanya Ariel.

Widya mengalihkan pandangannya ke arah Ariel. "Gue udah sarapan tadi. Masih kenyang."

Ariel ber-oh ria.

Di sisi lain kantin......

"Eh yo, itu widya sama izmi kan? sama siapa tuh? Wih cakep lagi. Siap siap ada saingan lo." Ujar niko salah satu most wanted yang juga sohibnya rio.

"Ya mana gue tau. Gue mah gak peduli." Ucap rio dingin.

"Wes.. selaw yo. Nada lo dingin amat kaya es batu. Lagian juga bukannya lo gak suka ya sama semua fans lo termasuk widya?" Tanya daniz anak tim basket sekolah.

"Enggak. Yaudah buruan pesen makanan. Laper gue." Ucap rio dingin. Ia pun mengeluarkan I-phone nya dari saku rompi nya.

Dan di seberang kantin widya, ariel dan izmi sibuk membicarakan semua hal tentang sekolah. Baik itu letak ruangan, ekskul, kegiatan akhir tahun, dan lainnya. Biar ariel mengenal lebih dalam tentang sekolahnya pikir izmi.

"Oh iya jadi, lo mau ikut ekskul apa ril?" Tanya izmi. Widya hanya sesekali ikut nimbrung dalam ocehan dua orang dihadapannya ini.

"Mungkin basket. Soalnya gue hobi main basket." Jawab ariel yang langsung ditatap widya tak percaya.

Kamvret. Batin widya.

"Oh iya, kalau mau masuk ke anggota basket harus ngelakuin apa?" Tanya ariel setelah mereka cukup lama diam.

"Lo harus temuin ketua tim basket sekolah kita. Namanya rio prasetyo kelas XII- Ipa1. Nanti lo kaya diseleksi gitu. Dan kalau permainan lo bagus, kemungkinan lo bakal gabung di tim basket sekolah." Jawab izmi yang dibalas anggukan kepala oleh Ariel.

Kriiiinggg......

Bel masuk berbunyi. Semua siswa pun langsung masuk ke kelas mereka.

Oh sungguh ini pelajaran yang paling widya benci. MATEMATIKA. Siapa yang tidak benci dengan pelajaran yang satu ini??

Jujur, widya sangat mengantuk sekarang. Tapi, tidak dengan ariel. Ia justru sangat bersemangat. Sesekali ia menjawab pertanyaan yang di berikan guru.

**

"Wid, lo pulang dijemput sama kak fikri?" Tanya izmi saat mereka sedang jalan di koridor sekolah.

"Eum, kayanya enggak deh. Soalnya dia ada jadwal kuliah." Jawab widya lesu.

"Yah.. gimana ya wid, soalnya gue dijemput sama dafa. Kalau enggak sih lo udah boleh ikut. Mana dia jemput gue pake motor lagi." Ucap izmi dengan wajah bersalahnya.

widya terkekeh pelan melihat wajah izmi yang begitu "gak pa-pa kali iz, gue udah biasa kok pulang sendiri. Nanti gue pesen taksi kok. Udah ya, muka lo gak usah di buat gitu. Geli gue liatnya."

Entah dari mana asalnya eh tiba-tiba si Ariel datang.

"Lo bareng gue aja. Lagian gue bawa mobil kok." Ucapnya santai.

"Iya wid. Lo pulang bareng ariel aja. Biar aman dan irit. Udah ya gue duluan." Ucap izmi sambil berlari meninggalkan mereka berdua di koridor.

"Gimana?" Tanya ariel.

Oh sumpah, widya tidak suka seperti ini. Selama ini ia menutup diri dari kaum adam. Menjaga image nya. (Kecuali didepan rio). Eh nih anak malah buat widya mati gaya.

"euumm boleh." Ujar widya yang dihadiahi senyuman oleh ariel.

Mereka pun berjalan bersama menuju parkiran. Di tengah jalan, widya melihat rio yang menatap nya sebentar.

Oh tidak! Mati deh gue. Batin widya dalam hati.

Holla.....

Gue balik lagi. Gue cuman minta vote dari kalian. Lagian caranya cuman pencet bintangnya doang. Gak makan waktu dan gak ngehabisin uang kalian semua kok. Malah nambah pahala. Karena buat gue seneng... (yaelah)

Dan gue bakalan post part selanjutnya jika vote udah 10? Deal? Iya deh yah, yah?

tambah ke perpustakaan kalian juga ya......

Byeee


Do You love me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang