1

134 14 0
                                    

Clara berdiri di depan rumahnya menunggu seseorang, sementara yang di tunggu tak kunjung datang. Sambil menggerutu Clara mengirim pesan lewat line

Clara N : Woi Vi, gue dah lumutan nih nungguin lo.

Vivi A : Yaelah, sabar napa, otw nih.

Clara N : Bilangnya otw, mana? gaada.

Vivi A : Otw make sepatu maksud gue.

Clara N : Bodo, cepet GPKLM

Vivi A : Nulis apaan sih, gak jelas

Clara N : GAK PAKE LAMA!

Read

"Hobby banget sih ngeread!" gerutu Clara

"Woi, yuk cabut keburu siang." ajak Vivi setelah keluar dari rumahnya.

"Lama, ngapain aja lo."

"Bangun kesiangan, hehe. Yuk ahh lari!"

Yap, rutinitas minggu pagi mereka, jogging bareng. Bisa dikatakan mereka sahabat, ya walaupun mereka baru kenal sekitar 3 tahunan.
Lebih tepatnya, Clara tinggal di rumah sepupunya.
Mereka gak sengaja ketemu saat sama-sama jogging, dan sampai sekarang jogging merupakan kegiatan mereka di hari minggu pagi.

***
Vivi menyerahkan 1 botol air mineral kepada Clara yang ia beli di warung pinggir jalan, mereka istirahat di bawah pohon setelah berlari beberapa putaran di sekitar komplek perumahan mereka.

"Ehh ra, lo tau gak rumah di depan gue yang kosong itu?" Tanya Vivi memecah keheningan yang menyelimuti mereka sejak tadi.

"Tau, kenapa? jangan bilang tu rumah ada hantunya."

"Yaelah, ngaco lo ahh, hantu mulu yang ada di fikiran lo. Jadi gini, kemaren ada orang pindahan dari Jogja yang tinggal di rumah kosong itu." jelas Vivi

"Terus, urusan gue apa gitu?" jawab Clara cuek.

Vivi mendengus sebal mendengar jawaban Clara, sebenarnya Vivi udah biasa dengan sikap Clara yang terlalu cuek, apalagi menyangkut seseorang yang baru dikenal atau tidak dikenalnya sama sekali. Tapi memang seperti itulah Clara. Vivi pun akhirnya menjelaskan bahwa dia mendengar dari ibunya kalau tetangga baru mereka memiliki seorang anak yang seusia dengan Clara maupun Vivi. Dan Vivi mengajak Clara untuk berkenalan dengannya. Dan hanya dijawab anggukan oleh Clara.
Clara setuju-setuju saja dengan ajakan Vivi, toh mereka bisa dapet temen baru.
Yang jadi permasalahannya, karena asalnya yang dari Jogja.
Entahlah, Clara tak ingin membahas apapun tentang Jogja saat ini.

***
Setelah perbincangan antara Clara dengan Vivi tentang tetangga barunya, mereka pulang kerumah masing-masing.

"Pagi mah." Sapa Clara pada Tante Lia yang sudah di anggap seperti ibu kandungnya saat melihat Lia yang sepertinya bersiap-siap akan pergi.

"Pagi sayang, mandi terus makan ya, udah disiapin sama Mbok Minah."

"Mamah mau kemana? Rapi amat."

"Mau ada ketemu sama klien mama. Mama berangkat ya sayang."

"Iya deh ma, hati-hati."

***
Setelah selesai mandi, Clara duduk di balkon kamarnya sambil mendengarkan musik favoritnya dan minum jus buah kesukaannya.

Seseorang masuk ke kamar Clara begitu saja tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Berniat untuk menemui Clara dan membicarakan sesuatu yang menurutnya penting, heran karena tak ada orang. hingga akhirnya matanya tertuju pada pintu balkon kamar yang terbuka.

"Woi ra, tadi habis jogging kan?" Dia mendekati Clara dan duduk di dekat Clara.

"Biasanya kan emang gitu. Kenapa emangnya kak." Tanya Clara yang masih sibuk dengan handphone nya.

"Ehm, tadi Vivi nanyain gue gak?"

"Ngarep banget sih ditanyain." Jawab Clara cuek.

"Terserah deh." Tabi-kakak sepupu Clara-mengibaskan tangannya. "Ehh, Tadi lo liatin tangannya Vivi gak?" Tanya Tabi

"Gue liatnya jidat Vivi yang lebar."

"Gak lucu ahh."

"Siapa juga yang ngelucu, keluar deh. Ganggu tau gak?" Usir Clara

"Gue kemaren ngasih gelang ke dia, kira-kira di pake gak ya." Tabi mengacuhkan kata-kata Clara yang menyuruhnya untuk keluar dari kamarnya.
Ohh itu hal penting yang pengen dia tanyain.

"Mana gue tau, yang jelas gue gak ngeliat tangan dia." jawab Clara jujur.

"Tap-"

Ucapan Tabi terpotong saat Mbok Minah memanggil Tabi karena ada telfon dari temennya.

Clara mendesah lega setelah Tabi keluar dari kamarnya. Tabi menyukai Vivi, tapi entah kenapa Tabi gak mau ngungkapin perasaanya, bukankah mereka bertetangga sejak lama.

Flashback on

"Di cariin gak ada, taunya disini" ucap Clara mendekati Tabi yang sedang duduk santai di belakang rumah.

"Ngapain, tumben nyariin. Kangen ma gue." jawab Tabi yang masih sibuk dengan ponselnya.

"Pede ihh, ajarin gu-ehh tadi gue ke kamar lo, dan gue nemuin foto vivi di kasur lo."

Tabi yang sedari tadi sibuk dengan handphone nya tiba-tiba terkejut dan langsung menatap Clara.

"Lancang banget sih masuk kamar orang." Ucap Tabi yang berusaha menetralkan perasaanya.

"Ngaca dong, lo aja masuk kamar gue nyelonong gitu aja. Btw lo suka ya ma temen baru gue." Tanya Clara penuh selidik.

"Sssttt, jangan bilang Vivi dong kalo gue nyimpen fotonya, ehh lo ngapain nyariin gue." Tabi berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Ohh iyaa, ajarin gue matematika dong."

Tabi merasa lega Clara tidak lagi membicarakan perihal foto tersebut.

Flashback off

Bersamaan dengan kepergian kakaknya, ada notif line yang masuk. tertera nama sahabatnya -Vivi-

Vivi A : Woi,

Clara N: Paan?

Vivi A : Gakpapa

Clara mendengus sebal, "Sumpah ya, gak jelas banget ni anak."

Clara N: Bodo'

Vivi A: Hehe, gue mau ngomong nihh.

Clara N: Bodo'

Vivi A: Gue serius :*

Clara N : Lebay ahh, buruan ngomong.

Vivi A : Mau gue kenalin cowok?

---

17 Juni 2016

Hay! Ini cerita pertamaku
mkasih udah mau baca :))

You're My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang