6

37 7 0
                                    

Tabi Ferian on mulmed

---

Seseorang berkali-kali mengetuk pintu kamar Clara pada pagi hari namun cuacanya mendung, sementara sang penghuni kamar tak kunjung merespon. Jengkel karena tak ada respon dari dalam, pemuda yang tetap menunjukkan wajah tenangnya namun sebenarnya dia merasa kesal menghubungi nomor ponsel milik Clara.

Tak berapa lama Clara menjawab telepon, dengan suara khas setelah bangun tidur Clara mengoceh.

"Kenapa harus nelvon sih, nada dering ponsel gue saat ini volume nya terlalu tinggi. Apa gak bisa mengetuk pintu aja. Hoaamm." Gadis itu menguap membuat Tabi sebal dibuatnya.

"Sudah hampir lima belas menit gue ngetuk pintu kamar lo, cepet buka." Perintahnya tidak sabaran.

Setelah itu pintu terbuka, menampakkan sosok yang masih mengenakan piyama tidurnya.

"Woaa, udah rapi aja nih."

"Astaga, cek jam deh." Tabi menggerutu sebal.

"Kenapa emang." Clara mengalihkan pandangannya menatap jam dinding di kamarnya, seketika matanya melebar. "Ya Tuhan, udah jam segini." Clara langsung berlari masuk kamar dan menutup pintu.

"Dasar." Gerutu Tabi

***
"Kenapa gak bangunin sih." Ucap Clara sebal

"Lo nya aja yang kebo, gue udah ngetuk kamar lo berkali-kali. Makanya kamar jangan di kunci, susah kan jadinya." Jawab Tabi sewot.

"Bodo ah."

Clara langsung keluar dari mobil Tabi menuju kelasnya, beruntungnya mereka sampai di sekolah tepat saat bel masuk kelas. Sang kakak hanya menghela nafas melihat kelakuan adik sepupunya tersebut dan keluar dari mobil menuju kelasnya.

"Lagi bulanan kali ya." Ucap Tabi sambil berlalu.

Clara berjalan sendirian di lorong sekolah yang sudah mulai sepi karena siswa dan siswi sudah masuk kelas. Hanya beberapa yang sesekali lewat di depan Clara

Setelah mendapat pesan dari Vivi lewat BBM bahwa guru mereka tidak datang pada jam pertama, Clara menyuruh Vivi untuk ke kantin. Saat Clara sudah duduk di meja kantin pojok seperti biasanya, mendadak hujan turun karena memang sedari tadi cuaca mendung.

"Tumben lo dateng telat." Tanya Vivi saat sudah duduk di dekat Clara.

"Gue udah bangun sebenernya, ya karena gue liat di luar masih agak gelap yaudah gue lanjut tidur." Jelas Clara sembari mengeluarkan handphone nya.

"Ohh gitu, oh iya lo udah pesen makanan?"

"Udah, laper gue gegara bangun telat tadi. Hehe."

"Gue mau pesen minum aja deh." Ucap Vivi lalu berjalan meninggalkan Clara untuk membeli minuman.

"Hai, sendirian aja." Sapa seseorang yang baru-baru ini di dengar Clara, tepatnya yang kedua kalinya, namun sekarang tak asing bagi Clara.

Sambil mengalihkan pandangan dari handphone nya Clara menjawab.
"Enggak, temen gue lagi pesen minuman. Ehm, lo juga sendirian. Bolos ya." Canda Clara disertai senyum manisnya.

"Lo makin cantik kalo tersenyum, Ra." Batin Alfian.

"Enggak lah, gurunya dateng telat katanya. Cuma ngasih tugas, ujung-ujungnya paling gak dateng. Gue sama sohib gue yang kemaren itu, dia mampir ke toilet." Jelas Alfian

"Wah, ternyata kalian udah saling kenal." Ucap Vivi secara tiba-tiba.

"Maksud lo apa Vi?" Clara menatap heran sahabatnya tersebut.

You're My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang