That one time

11.7K 555 28
                                    

Author : minsoo kim
Pairing : Kookmin and vmin
Rate : 17+
Length : 1k+ words
Genre : Angst, Romance, Drama
Warning! Typo dimana-mana, scene yang sedikit menjurus, jadi diharapkan bersiap diri.
.
Gelap. Hitam. Itu yang dapat kulihat tanpa kuketahui mengapa. Aku berusaha membuka mataku dan mengerjap beberapa kali. Perlahan kegelapan itu tergantikan dengan warna putihnya dinding di sekelilingku. Ini di mana?
.
Author point of view

Bocah kecil itu melangkah dengan riangnya menuju suatu tempat dimana seseorang sudah menunggunya.

"Taetae!!!!" Panggilnya saat ia melihat sesosok lelaki yang tingginya tidak jauh melebihi tingginya dari kejauhan.

"Chimmiee~" Merasa dirinya dipanggil, bocah lainnya berseru, menyambut kehadiran laki-laki berperawakan imut dan cantiknya-itu menurutnya karena dia merasa bocah itu terlalu indah untuk dipanggil dengan sebutan tampan-, terlihat bibirnya membentuk senyuman sumringah yang takkala luput dari wajahnya. Sangat senang, itulah yang dirasakan pemuda kecil itu saat melihat pujaan hatinya menemuinya -ya, sudah lama ia menyukai lelaki cantik dihadapannya itu, cinta monyet, mungkin itulah yang akan dikatakan orang dewasa pada umumnya, menanggapi seorang anak kecil semacamnya yang mengatakan bahwa dirinya sedang jatuh cinta-

Bocah yang dipanggil chimmie itu cekikan sebelum akhirnya berjalan menghampiri bocah lainnya-taetae- dan memeluknya dengan sangat erat.

Mereka sama-sama berbagi kehangatan dibalik pelukan itu dan mengunci tubuh mereka bersama.

Setelah dirasanya, cukup, taetae melepas pelukan mereka dan menatap chimmie dengan lembut. "Ayo kita main!"

Dan disinilah mereka, di hamparan rumput, tergeletak lelah di atasnya dan menatap senja yang mulai tenggelam, tergantikan dengan gelapnya langit, menandakan bahwa hari akan segera berganti malam.

"Chim.." Panggil taetae-atau sebut saja dengan nama aslinya yaitu taehyung- kepada bocah yang sedang asiknya memandang langit dan merasakan semilir angin menerpa wajahnya.

"Ya?" Balas bocah lainnya-chim atau jimin, nama aslinya- tanpa menoleh sedikitpun.

Taehyung bangkit dari posisi tidurnya dan duduk bersila di samping jimin yang masih terbaring di atas rerumputan. "Bangun. Aku ingin mengatakan sesuatu."

Menoleh, jimin menatapnya dengan heran dan mulai bangkit seperti apa yang disuruh taehyung. "Ada apa?"

Taehyung kembali menatapnya lembut dan meraih tangan kecil jimin untuk digenggam dengan erat. "Aku janji, aku akan menikahimu saat kita sudah beranjak dewasa nanti." Tuturnya dengan nada serius dan tersenyum meyakinkan. Meskipun mereka berdua masih kecil -bocah tepatnya- yang tak terlalu mengerti apa artinya cinta ataupun nikah itu, tetapi sesungguhnya taehyung mengetahui semua hal yang orang dewasa lakukan dan rasakan. Mencintai seseorang dengan tulus adalah salah satunya. Kepada Jimin, tentunya. Dirinya begitu mengaggumi dan berharap untuk memiliki Jimin, meski harus menunggu hingga mereka dewasa.

Namun, Jimin, di lain pihak, tidak mengerti apa yang dinamakan cinta dan bagaimana rasanya mencintai itu. Dan juga, menikah.. apa itu menikah?? Berlagak seolah mengerti, ia mengangguk antusias dan menatap taehyung dengan eyesmile andalannya. "Baik. Kita akan menikah saat kita dewasa nanti!"

Taehyung tersenyum riang dan membawa tubuh mungil jimin ke dalam pelukan hangatnya. "Aku menyayangimu, chimmie.."

"Aku juga menyayangimu, taetae." Ujar jimin di telinga taehyung dengan sangat lembut.
.
Tidak. Itu tidak mungkin. Sahabat sekaligus orang satu-satunya yang ia sayangi pergi meninggalkannya, meninggalkan dirinya seorang diri untuk terpuruk dalam kenyataan pahit bahwa secara perlahan semua orang mulai meninggalkannya. Semua. Tanpa menyisakan dirinya satupun orang untuk mencintai dan menyayanginya. Bahkan, orang tuanya pun sudah membuangnya sejak ia kecil. Sungguh miris, bukan? Dan itulah kehidupannya.

Crazy In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang