Author : minsoo kim
Pairing : Kookmin and vmin
Rate : 17+
Length : 1k+ words
Genre : Angst, Romance, Drama
Warning! Typo dimana-mana, bahasa yang dewasa, susah dimengerti dan sedikit banyaknya terdapat kata-kata kasar terselip. Penggunaan kata dan kalimat yang susah untuk dimengerti hanya sekali tangkap.Notes. Diawalnya ada adegan yang gak senonoh jadi kalo mo diskip ya monggo, jan jd siders please, baca smp a/n jg klo bs. Sumpah ini bahasanya susah! Dan makasih sudah datang ke rumah ceritaku. Tinggalkan jejak kalian dimohon. Jan ikutin kata-kata kasarnya yah.
Selamat bersenang-senang~
.
.
Peluh keringat itu tak kurun berhenti untuk menetes, membasahi kaos oblong tipis transparan berwarna putih miliknya. Badannya terus bergerak sesuai dengan ritme lagu yang kini berputar menggema di sebuah ruangan kedap suara tempatnya berada.Refleksi dirinya yang terus berdansa, melekuk-lekukan tubuhnya dengan lihai, melakukan kegiatan yang disukainya dan dapat melepaskan penat -dan- amarah kekesalan yang ia pendam sedari tadi.
Pintu berderit, melengokkan seseorang yang mengintip dari belakang pintu, tetapi ia tak pedulikan suara maupun kehadiran seseorang itu, yang kini sudah berjalan mendekatinya sebelum ditutup dengan rapatnya pintu di belakangnya.
Orang itu berhenti di belakang seseorang yang sedang terbuai dalam gerakannya, dan perlahan bergerak mengikuti ritme lagu dan pergerakan orang yang sudah mendahuluinya berdansa. Disentuhnya tubuh ramping milik pedansa di depannya itu dan merekapun bergerak dengan seirama, mengikuti alunan lagu yang terus berputar.
Pertunjukkan sudahlah berakhir dengan pedansa yang bertatapan tajam dengan seseorang di depannya, dan tak lupa tangan yang melingkar di pinggang pedansa dengan posesif, seolah tak membiarkan tubuh mungilnya menyentuh kerasnya keramik berwarna putih yang mereka pijaki setiap saat.
Si pedansa tersenyum miring, seseduktif mungkin ia membawa tangannya yang melingkar di leher pria tampan -lawan mainnya- untuk menekan pangkal leher jenjang itu mendekati leher mulusnya. Dan pria tampan itu tanpa segan segera menyesap dan menjilati leher pria manis dikungkungannya dengan liar.
Merasa rencananya berhasil, pria manis itu mendorong pria tampan itu menjauh darinya. Ia dorong pria tampan yang jauh lebih berotot dan maskulin darinya hingga menemui lantai dingin. Ia mendekatkan wajahnya untuk mendekati kebanggaan pria tampan itu, yang tentunya masih terbaluti oleh jeans ketat milik pria tampan tersebut, diremasnya pelan miliknya -pria tampan itu- dan dikecupi pelan pangkal kebanggaannya.
"Argh.. Jimin, jangan menggoda~ argh.. sial.." pekik tertahan pria tampan itu memanggil nama sang pedansa yang terus berkelakuan sangat menggoda, menguji tingkat kesabarannya sangat dalam hingga rasanya kini ia ingin untuk menerkam pria manis itu, membuatnya untuk tak dapat lagi bergerak seleluasa yang diinginkannya.
Jimin yang mendengarkan desahan dan lenguhan dari lawan mainnya itu menyeringai, merasa dirinya sudah menang dalam permainan yang ia mulai. Dasar payah... segini saja sudah terbuai.. biarlah, Jungkook, kali ini aku biarkan kita bermain.. pikirnya seraya memejamkan matanya dan menyesap lembut milik pria bodoh di bawahnya.
Balas menyeringai, Jungkook membawa kebanggannya yang kini berada di dalam mulut Jimin untuk bergerak maju-mundur, melesakkan kebanggannya ke dalam gua hangat milik Jimin. Semakin mendekati titik akhir orgasmenya dan mengeluarkan cairan putih di dalam mulut Jimin.
Jimin hampir tersedak karena lesakkan kebanggaan Jungkook dalam mulutnya yang tiba-tiba, ditambah lagi dengan cairan putih di dalamnya. Ugh, menjijikan... tetap saja, ia menelannya seraya menutup matanya rapat, dengan tangan Jungkook yang meremas keras rambutnya.
Jimin mengeluarkan milik Jungkook dan membuka matanya. "Iuh.. apa-apaan itu? Sangat menjijikan." Ucapnya, mengejek.
Jungkook mengangkat alis dan tersenyum miring. "Kau suka!" Tegasnya, yang membuat Jimin makin bercemooh, menggumam dan mengumpat dengan suara rendah, hampir tak terdengar olehnya. "Dih, dasar bajingan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy In Love
Roman d'amour"A-aku tak tau.. tolong lepas, ini sakit. Aku tidak mau." "Tidak akan kulepas sebelum aku dapat membuatmu milikku."