"Bae Irene" panggil Sehun
"Kenapa dia bisa ada disini" ujar Sehun sambil menunjuk Jongin
"Ahhhh.... Oh Sehun.... Jongin hanya ingin---" Irene
"Kau berhutang penjelasan" potong Sehun lalu meninggalkan apartement Irene begitu saja.
"Ya! Sehun! Oh sehun!" Teriak Irene yang terus mencoba memanggil Sehun. Tapi percuma saja Sehun tidak memperdulikan teriakan Irene.
"Kenapa dia ada disini?" Tanya Jongin.
"Kim Jongin bisakah kau pulang sekarang? Aku tidak bermaksud mengusirmu tapi aku harus pergi menemui Sehun" Irene
"Baiklah aku juga akan pergi. Aku pulang Irene jaga dirimu baik - baik dan maaf sudah merepotkanmu" Jongin pun keluar dari apartement Irene.
"Aishhhh jinja.... kenapa jadi begini? Oh Sehun.... Apa yang harus aku jelaskan" Irene mulai kebingungan bagaimana caranya menjelaskan kepada Oh Sehun. Ia sangat tahu Sehun orangnya sangat mudah cemburu dan jika dia sudah marah akan sulit bagi Irene untuk menghilangkan amarah Oh Sehun.
"Sepertinya aku harus memikirkan ucapan yang pas terlebih dahulu sebelum bertemu Oh Sehun" Irene memutuskan untuk tidak langsung menemui Sehun sekarang ini. Ia memilih untuk menenangkan dirinya dan membersihkan badannya terlebih dahulu sambil mencari cara yang pas agar sehun bisa mengerti.
Setelah sekitar 1 jam lebih Bae Irene menghabiskan waktunya untuk membersihkan dirinya sekarang ia sudah siap untuk bertemu Oh Sehun.
"Keep calm Bae Irene. Semuanya akan baik - baik saja" Irene berusaha menyemangati dirinya sendiri setelah itu ia melangkahkan kakinya menuju apartement Oh Sehun.
Setelah sampai tepat di depan apartement Sehun ia tidak langsung masuk ke dalam walaupun ia tahu kode apartement Sehun ia mencoba mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Oh Sehun"
"Sehun"
"Oh Sehun"
Sudah tiga kali Irene memanggil Sehun sambil ia terus mengetuk pintu. Tapi, tidak ada jawaban sama sekali.
"Pasti dia sangat marah" gumam Bae Irene.
Akhirnya Irene memutuskan untuk masuk ke dalam apartement Sehun setelah ia memasukan kodenya.
"Oh Sehun" panggil Irene.
Tetap tidak jawaban dari Sehun.
'Apakah dia tidak ada disini? Atau dia sedang bersembunyi?' Pikir Irene.
Mata Irene melihat ke arah kamar Sehun yang sedikit terbuka. Dan dengan perlahan Irene masuk ke dalam kamar Sehun dan keadaan kamarnya juga kosong, tidak ada Sehun disana. Lantas kemana dia?
Irene pun duduk di atas kasur Sehun dan mengambil sebuah figura di atas meja dekat tempat tidur Sehun yang di dalamnya terdapat foto selca Irene dan Sehun.
"Bae Irene" panggil Oh Sehun yang tiba - tiba keluar dari kamar mandi yang berada di kamarnya. Sehun baru saja selesai membersihkan badannya. Untung saja ia telah menggunakan baju saat di kamar mandi. Ia sama sekali tidak tahu Irene akan berada di kamarnya sekarang ini.
Mendengar ada yang memanggilnya Irene pun meletakkan kembali figura itu dan berjalan mendekati Sehun.
"Sedang apa kau disini?" Tanya Sehun.
"Oh Sehun. Aku--" Irene menggantungkan kata - katanya. Entah kenapa ia sekarang merasa sangat sulit untuk berbicara. Ia merasa takut jika ia salah berbicara. Tadi Irene sudah menyusun kata - kata yang ia akan ucapakan kepada Sehun dengan rapi. Tapi, kenapa saat ia berhadapan langsung semua rencananya hancur. Bahkan ia sendiri sekarang bingung harus berbicara apa.
"Bae Irene. Apa yang ingin kau katakan?" Tanya Sehun lagi.
"Oh Sehun begini.... ah ani.... Aku... Aku... hanya ingin... Apa yang harus aku katakan.... Oh Sehun soal tadi.... ah masudku--"
'Chup'
Sehun mencium bibir Irene secara tiba - tiba dan langsung membuat Irene terdiam karena dari tadi ia terus mengucapkan kata - kata yang tidak jelas. Setelah melihat Irene diam, Sehun langsung melepaskan kontak bibirnya dengan Irene
"Oh Sehun--" Irene masih membulatkan matanya tidak percaya dengan apa yang Sehun lakukan. Apakah Sehun tidak marah kepada Irene?
"Ya! Apakah sekarang kau tidak bisa bicara dengan benar? Aku sama sekali tidak mengerti dengan ucapanmu" Sehun
"Apakah kau marah Oh Sehun?" Tanya Irene
"Tentu saja iya" jawab Sehun
"Mianhae.... Tapi itu hanya salah paham. Aku membawa Jongin ke apartement hanya berniat membantu nya saja" Irene
"Sudahlah Irene jangan membahas soal tadi. Aku tidak ingin mendengar nya dan aku juga tidak ingin membahasnya lagi" Sehun.
"Kau harus tahu Oh Sehun. Agar kau tidak marah padaku" Irene
"Dengar Bae Irene. Sebenarnya aku sangat ingin marah, rasanya aku sangat ingin menghukummu. Tapi entah kenapa aku tidak bisa. Aku memang marah tapi aku tak bisa melampiaskan nya, aku takut membuat mu takut atau bahkan terluka" Oh Sehun
"Tapi jika memang kau ingin marah. Aku siap dimarahi karena aku memang salah" Irene
"Ya! Sudah kubilang aku tidak mau. Kenapa kau memaksa aku untuk memarahimu" Sehun
"Tapi Oh Sehun... Kenapa kau jadi seperti ini? Setahu ku jika kau marah kau akan sulit untuk meredakan amarah mu" Irene
"Karena sekarang aku memiliki
Sebuah ketakutan"jawab Sehun
"Ketakutan?" Irene mulai bingung dengan jawaban Sehun.
"Aku takut kehilanganmu" Sehun
"Kehilangan? Aku masih tidak mengerti" Irene
"Aishhhh kenapa aku mempunyai yeoja yang bodoh sepertimu" Sehun
"Aku memang bodoh dan yeoja bodoh ini berhasil membuat Oh Sehun takut kehilangannya. Sekarang cepatlah jelaskan"Irene
"Kau dengarkan baik - baik Irene. Jika aku terus menerus marah padamu padahal hanya karena salah paham. Pasti suatu saat kau akan merasa kalau kau tersiksa dengan sifatku dan bisa saja kau malah menyerah dan pergi meninggalkan ku" Sehun
Mendengar penjelasan Sehun malah membuat Irene tertawa terbahak - bahak.
"Hahahaha sejak kapan kau mempunyai sifat berlebihan seperti ini Oh Sehun" Irene
"Ya! Mungkin kata - kata ku tadi terdengar berlebihan tapi aku serius Bae Irene" Sehun.
"Arraseo..arraseo... Aku tahu kau memang sangat mencintaiku" ujar Irene dengan percaya diri.
"Terserah apa katamu. Tapi.... Apa kau tidak akan memberikan ku hadiah karena kebaikan hatiku ini?" Tanya Sehun
"Hadiah? Hmmm.... bagaimana jika malam ini aku menginap di apartement mu?" Irene
"Ya! Kenapa kau terus menggodaku? Jika kau berkata seperti itu lagi aku yakin kau tidak akan bisa keluar dari kamar ini" Sehun
"Ya Oh Sehun! Aku hanya ingin bersamamu seharian ini. Aku tidak mau di apartement sendiri jadi aku mau menginap disini" jelas Irene
"Dengan senang hati Bae Irene. Tentu saja aku akan mengizinkan mu" Oh Sehun
"Tapi dengan satu syarat kau tidak boleh melakukan hal yang aneh - aneh padaku" Irene
"Hal yang aneh? Pikiran mu yang aneh. Berhentilah berpikiran yang macam - macam. Kau ini ternyata gadis byuntae" Sehun
"Ya! Kau benar - benar menyebalkan Oh Sehun" Irene
"Menyebalkan? Benarkah? Kenapa kau menyukai namja yang menyebalkan ini Bae Irene?" Goda Sehun
"Aishhhh lebih baik aku pulang" Irene yang mulai kesal hendak pergi meninggalkan Sehun tapi Sehun segera menghentikannya
"Just kidding baby" ujar Sehun sambil mencubit hidung Irene.
"Kenapa kau gampang sekali marah padahal kau tahu aku hanya bercanda" Tangan Sehun beralih menjadi mengelus kedua pipi Irene.
"Jika kau sudah tahu aku orangnya seperti ini kenapa kau masih tetap bertingkah menyebalkan" Irene
"Karena aku senang melihatmu kesal. Yang orang tahu Bae Irene adalah orang yang sangat penyabar tapi saat kau bermasaku kau berubah menjadi sosok yang manja. Jadi, hanya aku yang dapat melihat wajah kesalmu itu, bukankah itu sangat manis" Oh Sehun
"Kau selalu saja mempunyai alasan" Komentar Irene
"Hanya ada satu hal yang aku rasakan tapi aku tidak tahu alasannya apa" Sehun terlihat menggantungkan ucapannya sementara Irene hanya menunggu kelanjutannya.
"Aku tidak tahu kenapa aku sangat mencintaimu" Lanjutnya
"Ahhhh kau mulai lagi. Aku yakin ada yang kau inginkan" tebak Irene.
"Aku mengatakan itu dengan tulus. Tapi sepertinya kau mengerti perasaan ku sekarang. Aku sangat lapar, bisakah pacarku ini memasak sesuatu untukku?" Pinta Sehun.
"Sudah kuduga. Baiklah aku akan memasak makanan yang spesial sebagai permintaan maafku" Irene pun pergi ke dapur dan meninggalkan Sehun
"Bahkan hatiku tak bisa marah padamu Bae Irene walaupun hanya sebentar" guman SehunSehun dan Irene telah selesai menghabiskan makan malam mereka, makanan yang tadi dibuat oleh Bae Irene. Dan sekarang mereka sedang berbaring di tempat tidur Sehun. Mereka belum tertidur, mereka hanya berbaring sambil menatap ke langit - langit kamar Sehun.
"Oh Sehun" panggil Irene
"Hmmmm" jawab Sehun
"Apa kau memiliki impian?" Tanya Irene.
"Tentu saja. Setiap orang pasti mempunyai mimpi" Sehun
"Ahhh kau benar. Jadi, apa impianmu?" Tanya Irene
"Aku bisa menyelesaikan pendidikan ku dengan baik, menjadi seorang yang sukses dan setelah menikah denganmu. Kita hidup sebagai keluarga yang hangat dan mempunyai anak. Dan kita akan terus hidup bahagia dan saling mencintai selamanya" Jelas Sehun
"Aishhhh kau selalu saja membawa ku bahkan di mimpimu juga ada" Irene
"Entahlah...Aku rasa itu bukan lagi hanya sekedar mimpi ku rasa itu adalah takdir" Sehun
"Kau tidak akan tahu bagaimana takdirmu kedepannya Oh Sehun. Jadi, itu masih sekedar harapan mu" Bae Irene
"Sekalipun itu bukan takdir, aku akan berdoa kepada tuhan bahwa satu - satunya jodoh Bae Irene adalah Oh Sehun. Dan jika tuhan tidak menjodohkan kita, aku akan berdoa lagi semoga kau tidak akan menemukan seorang namja yang akan jadi pasanganmu tentunya kecuali aku yang jadi namja itu. Jadi, walau bagaimanapun kau akan tetap bersamaku" Oh Sehun
"Kau seperti punya dunia sendiri" komentar Irene
"Kau benar. Aku mempunyai dunia sendiri, dan duniaku semuanya tentangmu" Sehun
"Oh... Berhentilah berbicara seperti itu Oh Sehun" Irene
"Wae?Apa kau tak suka jika pacaramu berkata manis?" Tanya Sehun.
"Bukan seperti itu. Aku hanya takut kau terus menerus berbicara manis. Termasuk berbicara dengan yeoja lain" jawab Irene.
"Baiklah kalau begitu, mulai sekarang aku akan berbicara kasar padamu" Sehun
"Ya!" Bentak Irene sambil menendang pelan kaki Sehun
"Arraseo arraseo. Kau tak usah berteriak seperti itu... bagaimana jika orang lain berpikir kita sedang melakukan hal yang aneh" ujar Sehun sambil mengelus puncak kepala Irene
"Sudah kuduga menginap disini adalah keputusan yang salah" gumam Irene
"Jangan pernah menyesali keputusan yang telah kau buat, itu tidak baik" nasihat Sehun
"Kau benar manusia ajaib Oh Sehun kau bisa menjadi namja menyebalkan, byuntae, romantis bahkan bijak. Daebak..." Irene
"Aku anggap itu pujian. Irene... sekarang aku yang ingin bertanya padamu" Sehun
"Bertanya apa? Kalau pertanyaan mu aneh lebih baik kau batalkan saja bertanya" Irene
"Apakah kau mempunyai mimpi lain selain menjadi eomma dari anak - anakku nanti?" Sehun
"Tentu saja. Aku mempunyai mimpi ingin mendirikan sebuah agensi besar yang sukses. Yah... mungkin seperti SM Entertainment" ujar Irene
"Wae?" Tanya Sehun
"Karena jika aku mempunyai agensi setiap harinya aku akan melihat namja - namja tampan yang menjadi artis di agensiku. Ahhh... betapa indahnya jika hidup seperti itu" Jelas Irene sambil membayangkan jika impiannya terwujud. Ia terlihat terus tersenyum membayangkannya.
"Aw" rintih Irene karena satu sentilan berhasil mendarat di kening Irene.
"Berhentilah memikirkan namja lain selain aku. Dan jika kau ingin mendirikan sebuah agensi dengan tujuan seperti itu. Akan kupastikan satu - satunya artis di agensi mu hanya aku" Sehun
"Aishhhh kau menghancurkan bayangan indahku Oh Sehun. Aku hanya bercanda, bukan itu alasanku sebenarnya" Irene
"Aku bertanya serius Bae Irene. Jadi jawablah dengan serius" Ujar Sehun
"Arrseo. Aku ingin mendirikan sebuah agensi karena....entahlah alasannya apa aku hanya ingin saja. Mungkin karena aku ingin melihat orang - orang yang mempunyai bakat dapat sukses dengan bantuan kesempatan yang aku berikan" Irene
"Kau mempunyai niat yang baik. Baiklah....suatu saat nanti mari kita wujudkan mimpimu itu" ucap Sehun sambil mengelus sebelah pipi Irene, kini Irene dan Sehun sudah saling beradu pandang satu sama lain.
"Jinjja?" Tanya Irene
"Tentu saja. Mari kita wujudkan semua mimpi kita bersama - sama. Dan sekarang waktunya untuk tidur, istirahatlah" tangan Oh Sehun berpindah jadi mengelus puncak kepala Irene
"Oh Sehun bantal di kamarmu sangat tidak nyaman. Bolehkah aku meminjam tanganmu untuk dijadikan bantal?" Pinta Irene
"Aku senang kau memintanya" Sehun pun merentangkan sebelah tangannya dan Irene pun langsung mendekat dan kepalanya dijatuhkan tepat di atas tangan Sehun.
"Begini lebih nyaman" ujar Irene sambil memeluk tubuh Irene dan menenggelamkan kepalanya di dada Sehun.
Sehun tidak tinggal diam, ia membalas pelukan Irene dan tangan yang satunya lagi tetap mengelus puncak kepala Irene.
"Sweet dream baby" ujar Sehun lalu mengecup pipi Irene.
Mereka pun mencoba untuk tertidur dengan posisi saling memeluk. Tidak peduli dengan apa yang akan terjadi besok ataupun nanti, yang mereka pikirkan adalah kebersamaan mereka sekarang. Saling menyalurkan rasa kasih sayang sehingga mereka tahu betapa hangatnya cinta mereka berdua. Ya berdua, tidak ada yang lain.Bersambung~
Kira - kira apakah Sehun Irene dapat mempertahankan hubungan mereka agar tetap hangat seperti ini? Dan bagaimana dengan Joy dan Jongin? Apakah mereka akan terus berjuang atau malah menyerah dengan cinta mereka?
Jawabannya ada di part - part selanjutnya ^^
Thank you so much readers yang masih mau baca cerita gaje ini... maaf kalau di part ini ceritanya benar - benar aneh karena jujur udah mulai bingung :')
Tapi semoga kalian suka yah :-)
Maaf juga updatenya lama karena memang lagi banyak tugas dan kegiatan :-)
Dont forget to vote and leave comment guys ^^
Jangan jadi pembaca gelap, tolong hargai karya yang tidak seberapa ini :-)Saranghae ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever
RomanceCerita ini berkisah tentang sepasang kekasih yang memiliki hubungan yang disebut secret relationship karena perjanjian konyol yang mereka buat. Menjalani pahit manisnya sebuah hubungan membuat mereka mengerti apa arti kebersamaan. Sehingga seberat a...