- TRUTH -

5.8K 480 1
                                    

"Bagaimana jika seandainya yeoja yang ku sukai itu adalah kau, Jung Yuki?"

"Apa?" Aku tidak salah dengar bukan? Jimin jelas-jelas mengatakan ia menyukaiku. Sejak kapan?

Aku menatapnya, menunggunya melanjutkan kalimatnya. "Lupakan apa yang kukatakan. Aku tau kau akan memilih Taehyung dibandingkan aku." Ia menunduk.

Oh, astaga. Aku tidak mengharapkan ini semua terjadi. Aku hanya ingin menemuinya saja dan menceritakan segalanya. Tapi, ia malah mengakui perasaannya.

Jujur! Aku sangat terkejut mendengar pengakuannya.

Aku melihat air mata yang jatuh saat ia menundukkan kepalanya. Oh, ayolah! Jimin menangis?

"Jimm.." kataku berdiri, berjalan mendekatinya.

Ia mengusap wajahnya kasar. "Aku lega telah mengakui perasaanku padamu." katanya tersenyum. Tampak seperti senyum yang di paksakan.

"Tapi kau tau aku dengan Taehyung bukan? Kita tidak-"

"Ya! Aku tau. Aku hanya ingin berkata jujur padamu. Kuharap persahabatan kita tidak rusak karena hal ini."

Aku memeluknya, menepuk pundaknya perlahan. "Kau akan selalu menjadi sahabatku, Jim." kataku mencoba menenangkannya.

Ia melepaskan pelukanku, "Aku baik-baik saja. Kau tidak perlu khawatir." katanya mengukir senyuman tipis.

Aku memegang tangannya, "Kau tau?" kataku membuatnya penasaran.

"Ada seseorang yang menyukaimu." lanjutku membuatnya terkejut.

Ia heran, "Siapa?" tanyanya.

"Nam Jiyi!" kataku tersenyum lebar. Ia menatapku seakan aku berbohong padanya.

"Jangan bercanda." katanya menatap ke arah lain.

"Aku serius. Aku bisa merasakannya."

"Ia mengatakannya langsung padamu?" tanyanya lagi.

Aku menggeleng, "Tidak. Tapi aku selalu bisa melihat ia mem- blushing jika kau berada di dekatnya." kataku.

"Benarkah? Mengapa aku tidak menyadarinya?"

Aku tertawa. Sungguh, aku sangat senang melihat Jimin kembali pada dirinya yang dulu.

Lalu, aku menyenggol tangannya. "Hey, Sejak kapan kau menyukaiku?" Aku mencoba mengganggunya

Ia terdiam. Lalu menatap ke bawah, memakukan pandangannya pada lantai.

"Hey, jawab aku. Tidak ada rahasia di antara kita, bukan?" tanyaku.

Ia melihatku, "Aku tidak tau jelas kapan aku menyukaimu. Tapi, aku merasa sejak Taehyung datang, aku selalu cemburu." katanya.

Tawaku meledak. Oh, demi rumah nanas spongebob. Aku tidak pernah melihat Jimin seperti ini.

Dia berbeda. Sejak kapan?

Jimin mengusap tengkuknya, "Apa kau merasa Jiyi menyukaiku?" tanyanya dengan pelan tapi aku masih bisa mendengarnya sangat jelas.

Aku mengangguk pasti. Tidak ada keraguan dalam diriku. Aku yakin Jiyi menyukai Jimin.

"Oh, ya! 3 hari lagi Jiyi ulang tahun." Kataku memberikan informasi.

Ia mengangguk. "Ya, aku tau." katanya.

"Cobalah untuk move on." Usulku.

"Ya.. Ya.. Jangan terlalu percaya diri. Aku sangat mudah untuk move on. Kau pasti akan terkejut jika melihat seberapa cepat aku melupakanmu." katanya.

Changes || KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang