Part 9

7.6K 560 12
                                    


"Alhamdulillah, kalau begitu mulai sekarang kurangi jadwal kamu ya. Kasihan janin kamu nantinya," (namakamu) mengangguk dengan patuh.

"Iya, jangan cari duit mulu. Udah banyak juga tabungannya," sahut Nadhine yang masih sibuk dengan pekerjaannya menggoreng lauk.

"Duh Kak, aku kan harus punya tabungan buat ngurus anak ku nanti," kata (namakamu).

***

(namakamu) membuka pintu rumahnya. Ia baru saja pulang dari rumah Mamanya. Ia melihat Iqbaal yang terkapar di kursi ruang tamu. Ia tersenyum.

"Makin ganss aja lo Bi, wkwkwk," gumam (namakamu). Ia kemudian ke kamar dan segera membersihkan badan. Setelah itu, ia membangunkan suaminya.

"Bi, bangun Bi," (namakamu) menepuk pelan pipi Iqbaal.

"Bi, Abi. Bangunnn..."

"Hoahmmmhhh..." Iqbaal menggeliat dan menatap istrinya, "Hidungnya ditutup kenapa Be?" tanya Iqbaal.

"Mulutmu bau begete bang," jawab (namakamu).

"Anjirr, masa sih Be?" Iqbaal pun mengetes bau mulutnya sendiri. "Wehehhe.. Iya Be, mulut abang bau banget, wkwkkw," lanjutnya.

"Yaudah mandi sana. Kalau udah nanti turun ya Bi, kita makan,"

"Okee istriku tercintahhh," *eaakkk istri tercintahhh #BaperModeOn

"Iyaa, udah sana mandii," (namakamu) mendorong tubuh Iqbaal. Namun Iqbaal memegang tangan istrinya. (namakamu) melihat Iqbaal dengan tatapan bingung.

Iqbaal memajukan wajahnya kemudian ia mencium sekilas bibir (namakamu). Ia segera berlari ke kamar, meninggalkan (namakamu) yang masih tegak berdiri dengan pipi yang sudah memerah. Please, ini bukan pertama kalinya mereka berciuman. Tapi mengapa ia masih saja merasa malu setelah dicium oleh Iqbaal.

(namakamu) segera sadar akan virus yang membuatnya terdiam. Ia kemudian menyiapkan makanan untuk dirinya dan suaminya.

Nasi udah masak. Lauk, tadi beli ayam goreng di perjalanan pulang dari rumah Mamanya. Sayur, lagi dimasak. Hari ini ia membuat sayur soup. Eh iya, tadi ia juga membeli sate kambing yang kebetulan lewat di depan rumahnya.

"Wah, ada sate kambing, eumm... jadi laper banget akunya Be," ujar iqbaal yang saat ini sudah mandi dan berganti pakaian.

(namakamu) tersenyum, "Duduk gih," katanya. Ia mengambilkan nasi ke atas piring suaminya. "Nih, lauknya ambil sendiri ya, sesukanya deh.."

Dengan bersemangat iqbaal mengambil lauk dan segera makan. (namakamu) menggelengkan kepalanya. Macem orang kelaperan aja. Pikir (namakamu).

"Pelan-pelan Bi," ujar (namakamu) lembut. Iqbaal hanya mengangguk dan makan.

***

Pagi-pagi sekali, Salsha sudah stay di rumah (namakamu). Ia berniat mengajak (namakamu) pergi bertemu dengan Steffi dan Cassie. Mereka janjian akan bertemu di Restoran tempat biasa mereka nongki. Hadeh, udah emak-emak juga masih nongki-nongki. Wkwkkwk

"Aku pergi ya Bi," pamit (namakamu) pada suaminya.

"Iya, hati-hati dijalan yaa.."

"Kamu juga hati-hati loh Bi, jangan genit ke Comate cewek loh. Inget kamu udah mau punya anak," Iqbaal tertawa mendengar petuah dari istrinya. "Iya sayangkuhhh... Ak-"

"Ekhemm.." deheman dari Salsha mampu membuat Iqbaal dan (namakamu) menoleh kepadanya.

"Udah mesra-mesraannya?" tanya Salsha dengan senyumnya. Sebenarnya ia menyindiri kedua makhluk di hadapannya sih.

Little Family ❤ [IDR] - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang