"Uuuu... Anak bunda kenapa?" goda (namakamu) dengan logat Ibu mertuanya. Sekejap kemudian ia tertawa ketika Iqbaal memanyunkan bibirnya.
"Be, jangan ketawa mulu. Seneng banget goda akuu.." katanya manja.
"Haha, biasanya kan kamu yang goda aku, sekarang gantian Bi," balas (namakamu).
"Iqbaaaallll!!!"
(namakamu) dan Iqbaal menoleh ke sumber suara itu dan terkejut dibuatnya.
"Zidny??!" kaget (namakamu) sedangkan Iqbaal juga mengatakan yang sama namun ia berucap sangat lirih.
"Hai Baal, lama ya kita nggak ketemu?" Zidny mengambil tempat duduk disamping Iqbaal. tidak memperdulikan (namakamu) yang duduk didekatnya. Iqbaal melempar pandangannya pada (namakamu), seolah mengatakan 'Bagaimana ini?'
(namakamu) yang mengetahui arti tatapan Iqbaal, hanya mengangkat bahunya karena memang ia tidak tahu harus berbuat apa. Ia sudah muak dengan kelakuan mantan pacar suaminya itu.
"Hoh! Ada (namakamu) juga? hai (nam)," sapa Zidny, (namakamu) tahu bahwa Zidny hanya berpura-pura manis padanya. Ia pun hanya membalas dengan senyum tipisnya.
"Kalian masih pacaran ya? Wah langgeng banget kalian," ujar Zidny dengan ceria.
"Ekhemm, sori, gue sama (namakamu) udah nikah.." kata Iqbaal. Nampak ekspresi keterkejutan yang tergambar di wajah Zidny. Namun kemudian ia tersenyum. Mmm.. mungkin fake smile kali ya?
"Wow, selamat ya, gue nggak nyangka kalo kalian udah nikah,"
'Gue nggak nyangka. Walaupun kalian udah nikah, gue akan tetep miliki Iqbaal buat gue, selamanya. Tunggu aja kalian,' lanjut Zidny dalam hatinya.
"Lo sendiri udah nikah?" tanya (namakamu) yang terkesan ketus itu.
"Gue belum, tapi udah ada calonnya kok,"
'Dan calonnya itu suami lo sendiri (nam),' batin Zidny.
"Ahay deh. Btw, siapa calon lo? Temen kita sendiri?" tanya (namakamu) yang mulai nggak ketus lagi pada Zidny setelah mendengar jawaban dari Zidny. Karena ia percaya Zidny sudah mempunyai laki-laki lain dan tidak akan merebut Iqbaal dari nya.
"Rahasia, liat aja nanti pas undangannya dateng ke rumah kalian," jawab Zidny dengan senyumnya.
"Congrats yo Zid, lo udah move on kan dari gue?" ujar Iqbaal dan disambut tawaan dari Zidny. (namakamu) sendiri malah melotot pada Iqbaal.
"Udah lama kali gue move on nya. Btw, soal yang dulu... gue minta maaf yaa?" kata Zidny mengungkit masa lalu.
(namakamu) mendengus, "Gue udah lama ngelupain itu kali. Ah udah lah nggak usah dibahas lagi," (namakamu) menyeruput minumannya.
Zidny tertawa hambar, "Sori deh kalo gue bikin lo flashback,"
"Udah, nggak papa kok," bukan (namakamu) yang menjawab namun Iqbaal.
"Gue ke toilet dulu," pamit (namakamu). Ia tidak ingin buang air namun ia hanya mencoba tenang dan tidak berpikiran yang tidak-tidak tentang Zidny. Ia menatap pantulan dirinya di cermin. Ia menyakinkan dirinya bahwa Zidny sudah lebih baik dari pada dulu, semoga.
"Inget (nam), lo nggak boleh suudzon. Lo harus yakin kalo Zidny udah baik sekarang," katanya menguatkan diri sendiri. Ia tersenyum kemudian mencuci tangannya.
"Ini bukan malapetaka (nam)," katanya sebelum meninggalkan toilet. Ia menghampiri Iqbaal yang tertawa renyah bersama Zidny. Jujur, ada sedikit rasa cemburu di lubuk hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Family ❤ [IDR] - Completed
FanfictionCerbung ini merupakan sequel dari Terjebak Cinta Iqbaal. Gue harap, cerbung ini bisa disukai banyak orang ☺ Ayu Indarti @_Indarti_ (on twitter) @ayu.idr_ (on Instagram)