BAB 1

146 26 0
                                    

"tok....tok...tok"

Suara tangan wanita itu mengetuk - ngetuk meja kerjanya.Sedari tadi pikirannya tampak kosong,Ia seperti sedang memikirkan sesuatu.

Satu tangan yang tidak mengetuk digunakannya untuk menopang dagu.Emily tampak bingung dengan sikap sahabatnya itu,"biasanya Sandra ceria dengan ocehannya yang tak terduga bahkan ia biasanya yang paling bersemangat untuk melakukan pekerjaan,tapi kenapa hari ini ia tampak murung?" Pertanyaan ini yang kini ada dipikiran Emily,Apa ada masalah?Apa karena Smith?

"Alexandra Sonia" Panggil Emily membangunkan lamunan Sonia

"Hah?apa?apa ada masalah?"

"Justru aku yang ingin bertanya kepadamu,apa kau sedang ada masalah?"

"Tidak"

"Ayolah Sandra,bicaralah padaku,kau ini sahabatku"
"Kau sedang ada masalah dengan Smith?" Emily sedikit memelankan suara dan mendekatkan wajahnya pada Sonia

"Tidak,aku baik-baik saja,aku tak ada masalah dengannya,hanya saja..."

"Hanya saja?Apa?Kau bicaralah yang jelas sandra"

"Hanya Saja.Teman smith,aku seperti mengenalnya"

"Aku tak mengerti"

"Tadi Smith memanggilnya Azka Randy,itu nama sahabat kecilku Emely"

"Lalu?"

"Ya,aku merasa dia adalah Azka"

"Azka?siapa?"

"Kau tidak akan mengerti Emely"

Ponsel Sonia tiba - tiba saja berdering.Sebuah pesan singkat dari Smith

"From : Smith

Sandra,jika aku mengajakmu pergi ke kelab ataupun bar aku tau kau pasti tak akan mau,sebagai gantinya kita akan dinner,datanglah ke Nelayan resto jam 7 malam ini,Love you my san san"

"Apa?"

"Smith mengajakku makan malam"

"Dia akan menjemputmu?"

"Tidak"

"Lalu bagaimana kau akan pergi?bukankah mobilmu masuk bengkel?"

"No problem,masih ada tram bukan?"

(Ps : tram merupakan kereta api listrik dan alat transportasi utama di kota melbourne)

"Baiklah"

"Oh yaampun sudah jam 4,aku pergi dulu Emely"

"Sungguh tidak romantis".dercak Emely heran

*****

"From : Smith

Aku sudah memesan meja nomor 5"

"Huft.." Sonia menghela nafas sejenak sebelum memasuki restautant.

Sonia sibuk mencari keberadaan Smith,tidak biasanya Smith mengajaknya ke restaurant Indonesia seperti ini.Smith bukanlah seorang berwajah manis ,bahkan ia juga bukan pangeran es seperti di negeri dongeng,Ia hanyalah seorang manusia biasa yang senang sekali menghabiskan hidupnya hanya dengan bersenang-senang,namun anehnya Sonia mau menerimanya sebagai kekasih,sedangkan sifat sonia bisa dibilang berbanding terbalik dengannya.

Matanya terhenti pada meja bernomor 5,seorang lelaki tengah duduk disana.Namun itu bukanlah Smith.

"Azka?..." Sonia mengerutkan keningnya.Ia berjalan perlahan menghampiri lelaki itu.

*****

"Maaf.." Ucap Sonia berbicara pada seorang lelaki yang duduk di meja nomor 5

"Ya" Azka mendongakkan wajahnya
"Kau?"

Silent LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang