Part III
Hinako's POV
"Akabane? Apa yang dilakukannya di sini? Kira-chan?"
Aku langsung menatap Kira-chan. Kira-chan memiringkan kepalanya, menghindari tatapanku. Aku kembali menatap Akabane.
"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu."
Saat aku berbalik dan akan berjalan pergi, aku merasakan seseorang menarik tanganku. Aku langsung berusaha menepisnya.
"Lepaskan aku!"
"Ada yang perlu kubicarakan denganmu, Hinako-chan."
"Jangan memanggilku dengan akrab! Aku bahkan tidak mengenalimu!"
Saat aku mengucapkan hal tersebut, wajah Akabane terlihat terluka? Akabane melepaskan genggamannya dan aku segera berjalan mundur, menjaga jarak dengannya.
"Apa yang sebenarnya kau inginkan?"
Akabane terlihat ragu saat menjawabnya.
"Membuatmu mengingatnya kembali."
"Mengingat kembali? Mengingat apa?"tanyaku bingung.
"Peristiwa dua tahun yang lalu, saat kau bersama dengan Miyuki dan Erika bersama pada saat musim panas."
"Bersama dengan Hazuki-senpai dan siapa? Erika? Siapa dia?"
Kepalaku sakit saat mendengar ucapan Akabane. Sakit sekali. Pandanganku kabur. Hal terakhir yang aku lihat adalah Akabane dan Kira-chan yang terlihat panik dan menghampiriku, memanggil namaku.
***
Miyuki's POVPutih dan bau obat. Hal itu adalah hal pertama yang kuketahui saat saya membuka mataku. Di mana ini? Haru... Saya bangun dari tempat tidurku, menegakkan tubuhku dan memandang sekitarku.
"Apakah kau sudah sadar?"
Panggilan itu membuatku menoleh. Takashi sedang duduk di kursi di samping tempat tidurku. Sebuah buku berada di tangannya.
"Apa yang terjadi?"tanyaku.
"Kau lepas kendali... lagi..."
"Begitukah? Bagaimana dengan Haru?"
Takashi menutup bukunya dan meletakkannya di atas meja di sebelah tempat tidurku. Dia berdiri menuju lemari pendingin dan mengambil sebotol air mineral kemudian menuangkannya ke dalam gelas dan memberikannya padaku. Saya mengambilnya dari tangannya.
"Dia baik-baik saja dan Shun sudah membereskan semuanya. Hanya saja Miharu harus memberikan beberapa pernyataan kepada pihak sekolah."
"Hem... saya mengerti."
Saya meminum air yang diberikan Takashi. Setelah selesai, Takashi langsung mengambil gelas itu dan mengisinya kembali lalu meletakkannya di meja. Dia duduk kembali di kursinya.
"Bagaimana keadaanmu?"
"Agak sedikit pusing, selebihnya saya baik-baik saja."
Takashi menganggukkan kepalanya pelan.
"Baguslah kalau begitu."
Dia bangkit lagi dari kursinya dan berjalan pergi. Saya langsung merasa sedikit panik.
"Mau ke mana kamu, Takashi?"
"Aku akan memanggilkan dokter."
"Tidak perlu."jawabku cepat.
Takashi berhenti berjalan.
"Tetaplah di sini bersamaku, Takashi."
"Miyuki..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Far Far Away
Short StoryWhat do you think about 'LOVE'? What do you think about 'FRIENDSHIP'? What do you think about 'FAMILY' What do you think about 'ME'? #AuthorXReaderIndo