Seorang remaja laki-laki sedari tadi tersenyum memandang keluar jendela. Dia tersenyum melihat seorang remaja perempuan yang sedang merapikan banyak sekali bola basket. Senyumannya itu kelihatan aneh sekali apabila dilihat dari sisi orang lain.
"Nee... nee-san..."panggilnya pelan.
Remaja laki-laki itu memanggil kakak perempuannya yang sedang berada di ruangan yang sama dengannya. Bedanya dengan dirinya yang sedang bersantai sambil memandang keluar, kakak perempuannya itu sedang berkutat dengan berbagai macam dokumen di atas mejanya.
Tanpa mengangkat kepalanya, dia menjawab panggilan adik laki-lakinya.
"Iya, ada apa?"
"Nee-san, apakah kau mengingat semua nama dari siswa baru tahun ini?"
"Kenapa kamu menanyakan hal itu?"
"Aku ingin menanyakan sesuatu padamu tentang seseorang."
"Oh... akhirnya, ada seseorang yang bisa menyusupi hatimu?"
"Iya..."
Gerakan tangan sang kakak perempuan yang sibuk mengoreskan pulpennya di atas dokumen tiba-tiba terhenti. Dia mengangkat kepalanya dan menatap tidak percaya adiknya.
"Siapa?"
Melihat reaksi kakaknya, adik laki-laki pun tertawa.
"Mengapa kakak menanyakannya padaku? Bukankah aku meminta kakak untuk mengenalinya?"
Sang kakak perempuan segera meletakkan pulpen dan bangkit dari kursinya. Dia berjalan menuju adiknya yang sedang duduk di dekat jendela. Adik laki-laki itu memandang keluar jendela dan sang kakak pun mengikuti arah pandangannya.
"Ah... apakah anak yang sedang merapikan bola itu?"
Sang adik menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Sang kakak mengacak pelan rambut adiknya.
"Namanya Sagara Hinako-san. Tingkat 1 kelas 3."
"Ehmm... Sagara Hinako ya? Nee... nee-san... menurutmu apakah aku akan berhasil?"tanyanya sambil berbalik menghadap kakaknya.
"Bukankah itu tergantung dari usahamu sendiri?"jawab sang kakak sambil lalu.
Dia telah kembali ke mejanya dan mengangkat pulpennya.
"Nah... kamu sudah mengetahui namanya. Sekarang saatnya kamu membantuku mengerjakan dokumen-dokumen ini, Haru. Shun tidak dapat membantuku karena dia sakit. Hanya kamu harapkanku saat ini agar aku bisa segera menyelesaikannya."
Remaja laki-laki itu, Miharu Souo, memandang kembali keluar jendela. Memandangi Sagara Hinako yang sedang merapikan bola basket dibantu oleh seorang remaja laki-laki lain. Dari pakaiannya, sepertinya dia adalah salah satu orang yang berlatih basket. Saat pemandangan itu, dahi Miharu langsung mengernyit tidak suka.
"Haru! Ayo, segera bantu saya! Semakin cepat saya selesai, semakin cepat kita pulang."
"Iya...iya..."
Miharu melepaskan tatapan tidak sukanya pada remaja laki-laki meskipun tatapan itu tidak dirasakan olehnya. Miharu berjalan mendekati meja dan menarik kursi terdekat untuk duduk.
"Nee.. Yuki. Maukan kamu menolongku nanti?"
"Menolongmu tentang apa?"balas Yuki atau yang lebih dikenal sebagai Hazuki Miyuki, sang ketua OSIS.
"Tentu kau mengerti bukan? Apa yang kuinginkan, pasti akan kudapatkan. Begitu juga denganmu. Kau sama denganku, Yuki-nee. Aku akan membantumu nanti."
Miyuki terdiam, berpikir sejenak.
"Baiklah, saya setuju."
Miharu mengulurkan tangannya, mengajak Miyuki untuk bersalaman dan Miyuki pun menyambutnya. Dan mereka pun berdua tersenyum di mana maknanya hanya bisa diketahui oleh mereka berdua. Rencana yang mulai mereka susun dalam kepala mereka dan akhirnya akan membawa mereka menuju akhir mereka masing-masing.
-FIN-
---
Salam
JosephineKleinn
19 Juni 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Far Far Away
Short StoryWhat do you think about 'LOVE'? What do you think about 'FRIENDSHIP'? What do you think about 'FAMILY' What do you think about 'ME'? #AuthorXReaderIndo