Far Far Away (IV)

15 4 0
                                    

Part IV

Hinako's POV

"Miyuki-nee..."

"Sst... tenanglah, Hinako, Erika."

Saat ini kami bertiga sedang meringkuk di semak-semak, bersembunyi dari kejaran orang-orang tadi.

"Sialan! Di mana mereka?"

"Ini salahmu! Mengapa kamu ingin memanggil mereka bertiga keluar tadi? Mereka jadi kabur."

"Siapa sangka gadis sialan itu mempunyai kekuatan sebesar itu? Padahal sudah kupastikan kalau tangan kanannya sudah kupatahkan tidak bisa digerakkan."

Aku terkesiap mendengar ucapan orang itu. Tangan Hazuki-senpai dipatahkan?

"Miyuki-nee... apa benar yang mereka katakan?"bisik Erika.

"Sst... sudahlah, tidak apa-apa. Lagipula saya adalah ambidextrous jadi kehilangan satu tangan tidak akan masalah. Jadi, sekarang tenanglah dan jangan berisik."

Erika langsung menutup mulutnya. Entah berapa lama kami bertiga meringkuk di semak-semak. Kami terus meringkuk hingga matahari muncul. Setelah yakin bahwa tidak ada lagi yang mencari kami, Hazuki-senpai bangkit dan membersihkan dirinya. Dia mengamati sekitarnya.

"Ayo, kita akan segera pergi dari sini."

Kami bertiga menyusuri hutan ini. Berusaha mencari jalan keluar. Terkadang kami bersembunyi saat mendengar suara. Aku merasa sangat takut. Erika sudah mulai menangis kembali. Hazuki-senpai semakin cepat berjalan dengan mengenggam tangan kami berdua. Tangan kirinya mengenggam tanganku dan tangan kanannya mengenggam tangan Erika.

"Ayo, saya sudah melihat jalan raya!"

Mendengar ucapan Hazuki-senpai, tanpa sadar aku mulai berlari. Begitu juga Hazuki-senpai dan Erika. Akhirnya, setelah dikelilingi pohon-pohon tinggi dan semak-semak, kami bertiga melihat sebuah jalan raya.

Setelah kami keluar dari hutan, Hazuki-senpai langsung melepaskan genggamannya. Aku dan Erika jatuh terduduk di pinggir jalan raya.

"Akhirnya, kita berhasil keluar ju..."

Dor!!!

Suara keras itu memekakkan telingaku. Saat aku berbalik untuk melihat dari mana arah suara itu terdengar, aku melihat darah. Erika mengeluarkan darah dari mulutnya.

"Menunduk, Hinako!"

Hazuki-senpai berlari dan melompat ke arahku dan membuatku terbaring di aspal. Dengan tubuhnya, dia menutupiku. Sekali lagi, aku mendengar suara keras yang sama. Lalu aku mendengar rintihan kesakitan dari Hazuki-senpai.

"Apa yang kau lakukan? Mengapa kau menembak mereka?"

Suara lain mulai terdengar. Suara deruman mobil dan teriakan orang-orang. Hazuki-senpai bangkit perlahan.

"Hinako, kamu baik-baik saja?"

Aku menganggukkan kepalaku. Hazuki-senpai tersenyum padaku.

"Bagus kalau begi...tu..."

Hazuki-senpai jatuh pingsan. Aku langsung menangkapnya.

"Miyuki-nee..."

Saat aku menangkapnya, aku merasakan sesuatu yang basah. Aku melihat tanganku, penuh dengan cairan merah pekat.

"Miyuki-nee..."pekikku.

Mobil-mobil berhenti dan orang-orang mulai mengerumuni kami.

"Miyuki-nee...Erika..."

Far Far AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang