" Rain maaf gue gak bisa nepatin janji buat ke kelas lo waktu istirahat , tiba-tiba ada jadwal latihan yang harus gue ikutin .
Yasta "
" Jangan lupa makan . Oke . Yasta "
" Terus kalau lo mau pergi kemana-mana jangan sendirian ajak si Carmila itu .
Yasta "" Iya Big Boss " ketikan singkat Rain untuk dikirimkan kepada Yasta.
" Kenapa ? Si over lagi ? " tanya carmila.
" Iya " jawab Raina malas. Carmila pun langsung tertawa keras melihat ekspresi sahabatnya itu.
" Ngapain lo ketawa , emang ada yang lucu gitu ? " tanya Rain.
" Gak abis pikir aja lo kok bisa tahan sahabat sama orang yang over protektif kaya Yasta gitu , kalau gue jadi loe pasti gue udah depresi berat " cerocos Carmila.
" Udah nyerocosnya ? Kalau udah temenin gue ngelaksanain perintah dari Big Boss " kata Raina.
" Oke " jawab cepat carmila dan mereka pun langsung melangkah pergi menuju kantin sekolah.Sesampainya di kantin sekolah mereka berdua pun langsung duduk di salah satu bangku yang telah tersedia.
" Oh iya ngomong-ngomong pengobatan loe udah sampai tahap mana ? " kata Carmila tiba-tiba yang langsung membuat Rain terkejut.
" Lo tahu darimana ? " tanya Raina dengan nada tercekat.
" Gue udah tahu kali Rain , sengaja aja gak bilang ke lo karna gue mau tau aja lo kasih tahu ke gue gak ? Dan ternyata enggak ya gue gak bilang apa-apa sama lo " kata Carmila.
" Loe tahu darimana ? Yasta ya ? " tanya Rain.
" Bukan dari Yasta , gue tahu semuanya langsung dari bokap sama nyokap lo , lo inget kan sebelum bokap sama nyokap loe pergi ke luar negeri disitulah mereka kasih tahu gue semuannya disana juga ada Yasta. " jelas Carmila yang suksea membuat Rain termenung diam.
" Jahat banget sih lo , punya masalah sebesar itu lo gak langsung ngomong sama gue bukannya gue juga sahabat lo " kata Carmila.
" Maaf " kata Rain .
Mereka pun akhirnya memakan makanan yang telah dipesannya tadi .Pov Rain
Setelah pembicaraanku dengan Carmila di kantin aku memutuskan untuk meyendiri di atap gedung sekolahanku.
" Aku gak mau ngelibatib semua orang ke dalam masalahku ini dan aku juga gak butuh belas kasihan dari siapapun " ucapku lirih.
Akupun mengambil sebuah botol kecil yang selama beberapa tahun ini selalu menemani hari-hariku dari saku bajuku dan akupun memandanginya dengan sedih .
" Sampai kapan hidupku akan bergantung pada obat ini ? Aku sudah sangat muak dengan hidup yang seperti ini " Kataku getir.
Tiba-tiba saja angin bertiup begitu kencang hingga membuat botol obatku yang memang tidak ku pegang terlalu erat jatuh ke bawah .
" Obatku !! " Teriakku . Aku yang saat itu sedang berdiri di pinggir pagar pembatas atap gedung ini langsung melihat ke bawah melihat botol obatku yang terjatuh, tiba-tiba saja keseimbangan tubuhku menghilang dan kini tubuhku sudah bergelantungan di gedung sekolahanku ini.
" Tolong ..... Tolong .... Tolong .... Tolong .... Tolong " Teriakanku berharap ada seseorang di atas sana yang mendengarku dan menolongku .
" Tolong ... Siapapun yang mendengarku tolong selamatkan aku " Teriakanku kali ini diikuti oleh isakan tangisku karena jika tidak ada yang menolongku mungkin aku akan terjatuh ke bawah.Sudah cukup lama aku bergelantungan disini tanganku sudah mulai lelah dan tidak kuat menahan beban dari badanku ini dan dengan kekuatan yang tersisa aku mencoba untuk naik ke atas tetapi tanganku sudah tidak berfungsi terlalu baik dan " Aaaaaaaaaarghhhhhhhhh ............ " Teriakanku bersamaan dengan lepasnya kedua tanganku ......................................................................................................
Author pov.
" Aaaaaaarrggggghhhhhh "
Reno langsung menuju ke arah suara teriakan tersebut dan dengan sigap ia pun langsung memegangi tangan perempuan yang sedang bergelantungan di gedung itu.
" Tenang aja , lo gak usah takut gue bakal nylametin lo " Katanya sambil mencoba menarik tubuh perempuan itu.
" Slametin gue dari sini " Pinta perempuan tersebut sambil menangis.
" Percaya sama gue " Jawab Reno menyakinkan.
Dengan sekuat tenaga akhirnya Reno berhasil membawa tubuh perempuan itu ke atap gedung.
" Hei .. Lo gak kenapa-napa kan ? Ada yang terluka gak ? Tanyanya kepada perempuan yang sekarang berada dalan pelukannya itu .
Tak ada jawaban dari perempuan tersebut yang ada hanya tangisan yang dari tadi tidak berhenti-henti." Udah , sekarang lo aman kok sama gue " kata Reno.
Sekarang mereka sudah duduk di salah satu kursi rusak yang ada di atap gedung itu.
" Nih !! " katanya sambil menyodorkan sebotol air mineral. " Ambil " katanya lagi karena orang yang dikasih hanya memandangnya .
" Makasih " kata perempuan itu .
" Lo kenapa bisa ada disitu tadi ? , kalau aja tadi gue telat datangnya pasti lo udah jatuh sekarang " Tanyanya .
" Obat " Katanya. Reno pun hanya memandangi . Tiba-tiba perempuan itu berdiri dan berlari ke tempat dimana dia akan terjatuh tadi .Reno pun menarik tangan perempuan itu
" lo gila ya? " dengan nada suara yang tinggi . " lo tadi udah mau jatuh dan sekarang lo mau ngulanginnya lagi , kalau lo mau MATI jangan libatin gue . MATI AJA SENDIRI " Kata Reno dengan nada suara yang lebih tinggi.Perempuan itu pun langsung meneteskan air matanya dan terduduk lemas . Reno merasa bersalah dan mencoba meminta maaf karena telah membentaknya tadi.
" Maafin gue , bukan maksud gue tadi ngebentak lo " katanya yang ikut terduduk di depan perempuan itu.
" Ya udah kita turun ke bawah aja , gue anterin ke kelas lo " kata Reno lembut sambil mencoba membantu perempuan itu berdiri .Raina pov.
Dia membentakku .......
Entah kenapa mataku meneteskan air matanya dan kinipun aku hanya terduduk dan menangis , Dia pun ikut duduk di depanku mencoba menenangkanku dengan permintaan maafnya .
" Maafin gue , bukan maksud gue tadi ngebentak lo " katanya menenangkan tetapi sia-sia karena aku sudah terlanjur menangis.
" Ya udah kita turun ke bawah aja , gue anterin ke kelas lo " katanya sambil membantu berdiri tetapi tiba-tiba saja kepalaku sakit , sakit sekali ...." Aaaaaaagggrhhhhh " teriakku sambil memegangi kepalaku erat.
" Eh..eh..eh lo kenapa " Suaranya khawatir.
Aku tidak bisa berkata apa-apa yang ada difiranku hanya rasa sakit yang amat luar biasa di kepalaku ini .
" Eh lo kenapa sih ? Kok jadi gini .. Lo ngomong dong lo kenapa biar gue tau gue harus ngapain ? " katanya yang kini mengoyang-goyangkan badanku.
" Obat ,obat ... " Kataku sekuat tenaga.
" Obat ? Obat mana ? " katanya memastikan.
Belum sempat aku menjawab pertanyaannya , mataku sudah semakin gelap dan tubuhku sudah sangat lemas dan akhirnya semuanya gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Rain
RomanceRain , perempuan remaja yang sangat menyukai hujan . Mempunyai pemikiran jika hujanlah yang akan menenangkan perasaannya , hingga suatu saat ia berjumpa dengan seorang lelaki yang seketika merubah kehidupannya.