4

96 9 0
                                    


Reno pov

Perempuan di atas gedung itu , dia sekarang ada di sini di tepi lapangan dia kelihatan sangat baik daripada kemarin . Aku pun memberanikan diri untuk menghampirinya.

" Bosan ya ? " tanyaku basa-basi.

" Oh-... " jawabnya kebingungan.

" Mau ikut main? " ajakku .

" Tidak " jawabnya cepat. " Oh .. Bukannya aku menolak tetapi aku tidak suka dengan olahraga " jelasnya lagi .

" Oh ... " kataku memahami . " Oh iya , soal kemaren ! Sorry " lanjutku . Dia kelihatan sedikit bingung dengan perkataanku, ya bisa dimaklumi kalau mungkin saja dia tidak ingat soal kejadian kemarin dan soalku juga karena saat dia pingsan aku langsung membawanya ke UKS dan setelah itu aku ada panggilan team basket jadi aku tinggalin dia di UKS.

" Emang kemaren kenapa ? Kok kamu minta maaf segala " katanya yang berhasil membubarkan lamunan panjangku.

" Soal itu aku yang ninggalin kamu di UKS saat kamu pingsan " kataku.

Dia kelihatan masih bingung " Kok kamu tau kalau aku kemaren pingsan di UKS ? Atau yasta kasih tau ke kamu ? " tanyanya.

" Bukan dia " jawabku sambil menunjuk yasta yang sedang asik mendriblle bolanya.

Tampaknya dia sedang memikirkan sesuatu , melihat wajahnya yang kebinguangan seperti membuatku tersenyum sendiri.

" Oh .. Laki-laki itu ? " katanya menatapku akupun langsung salah tingkah karena jujur tadi aku sedang memandangi wajahnya.

" Jadi kamu laki-laki yang ada di atap gedung itu kan ? Jadi kamu juga yang nolongin aku dan bawa aku ke UKS . Iya kan ? " lanjutnya dengan tatapan penuh selidik.

" Begitulah " kataku .

" Makasih ya ? Karena udah tolongin aku kemaren " katanya sambil tersenyum.

Senyum itu , senyum itu sangat indah .

" Oh iya kenalin aku Reno " kataku sambil mengulurkan tanganku .

Dia menyambutnya dengan senyumannya " Rain " katanya .

" Kalian ngapain ?" tanya Yasta tiba-tiba, dia sudah berdiri di depanku dan Rain.

" Cuma ngobrol sedikit , ya udah balik ke sana " kataku yang langsung pergi meninggalkan Yasta dan Rain.

Yasta pun hanya memandang bingung ke arah Reno dan sekarang sedang mencari jawaban dari Rain dengan tatapannya yang hanya disambut gerakan bahu Rain yang seolah mengatakan Entalah...

Autor pov.

Sudah hampir 2 jam Rain menemani Yasta latihan basket . Dan akhirnya setelah lama menunggu latihan basetnya berakhir . Yasta menghampiri Rain yang langsung disambut dengan senyuman dan Rain memberikan satu botol kepada Yasta.

" Apakah latihannya sudah selesai ? " tanya Rain sambil memberikan sebotol air mineral . " Aku sudah sangat bosan menunggumu latihan seperti ini ! Besok - besok aku tidak akan mau menungguimu berlatih basket seperti ini karena ini benar-benar membosankan " kata Rain panjang lebar ..

" Sudah selesai bicaranya ? " tanya Yasta sambil memberikan botol yang diberi Rain tadi .

" Apakah kita bisa pulang sekarang ? " kata Rain yang kali ini memberikan handuk kecil untuk Yasta.

Belum sempat Yasta menjawab pertanyaan Rain . Budi pun mendahuluinya.

" wah.. wah .. Sehabis berlatih gini langsung diberi perhatin sama perempuan itu rasanya sesuatu " celetuk budi yang langsung membuat Yasta dan Rain memandang ke arah budi .

Love RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang