Keadilan?

22 3 0
                                    

"Didunia ini gak ada yang namanya keadilan, soalnya manusia ngga akan bisa adil"

Sabtu pagi aku sudah terbangun dari tidurnya, karena sekolah libur jadi setelah beberapa detik terbangun, aku langsung merapihkan dan membersihkan kamar dan rumahnya.

Pada saat aku sedang menyapu ruang tamu, aku melihat ke arah kamar Ami, dia masih tertidur pulas padahal hari sudah mulai siang. Ami adalah kaka perempuanku, walaupun dia perempuan tetapi dia hidup sebagai laki-laki tidak seperti remaja perempuan pada umumnya.

Setelah selesai dengan ruang tamu, aku langsung membersihkan bagian teras, setelah teras aku membersihkan semua kaca jendela. Jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi dan si Ami belum terbangjn dari tidurnya, hidupnya bagaikan ratu disebuah kerajaan yang hidupnya selalu mengatur orang lain dan tidak mau diatur. Ami lebih dekat dengan keluargaku karena dia adalah cucu kesayangan kakekku, wajar saja kalau dia hidup seperti ratu.

Setelah semuanya beres, aku langsung ke dapur untuk sarapan, dan si Ami baru terbangun dari tidurnya. Pada saat aku mengambil nasi dari rice cooker, Ami langsung memarahiku karena kamar dia belum dibersihkan, aku ingin sekali marah tetapi aku ini laki-laki ngga mungkin juga debat dengan perempuan. Ami memarahiku dengan penuh emosi, tiba-tiba datang kakekku karena mendengar teriakan Ami yang sangat keras. "Ada apa kalian pagi-pagi sudah ribut" ujar kakekku, "si Rival tuh, pah. Dia tidak membersihkan kamar aku" jawab Ami. Kakekku selalu membela kakakku setiap ada perdebatan, dan ujung-ujungnya aku juga yang disalahin.
Karena aku sudah tidak tahan dengan situasi yang semakin kacau, aku langsung masuk ke kamar. Baru sesampainya di kamar, Ami memanggilku dan dia menyuruhku untuk membelikan dia bubur ayam, kalau aku menolak bisa-bisa aku diomelin lagi, karena perasaan takut aku langsung jalan ke tempat bubur ayam dengan setengah hati.

***
Setelah sampai dirumah aku langsung memberikan pesanan Ami, tapi dia memarahiku lagi, "lu budek apa gapunya kuping sih? Kan udah gua bilang ngga make kacang!!!", aku benar-benar tidak mendengarnya, saat aku ingin menjelaskan pada Ami, dia langsung menumpahkan buburnya ke lantai dan aku disuruh membersihkannya.

Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, pada saat aku ingin main keluar dengan teman-temanku, Ami langsung mencegatku dan melarangku keluar rumah dengan alasan dia ingin keluar rumah, jadi aku yang harus jagain rumah. Karena emosiku yang sudah memuncak, tanpa sadar tanganku sudah mengepal dan melayang ke arah muka Ami, tetapi dia teriak memanggil kakekku "PAPAAAHHHH!!!!!!", dan aku kena omelan lagi dari kakekku, aku tidak jadi keluar rumah dan Ami langsung pergi dengan teman-temannya.

***
Pukul 21.45, Ami baru pulang. Sesampainya dirumah dia langsung masuk ke kamarnya, mengganti pakaiannya, setelah itu dia langsung ke kamar mandi, setelah keluar dari kamar mandi dia langsung masuk ke kamarnya lagi dan dia langsung tidur diatas kasurnya. Aku yang melihat dia seperti itu dalam hati aku bertanya "kenapa hidup dia lebih enak daripada hidup aku, kenapa keluargaku tidak adil seperti ini?"

All About ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang