Dichapter ini aku tidak membahas soal cinta cintaan dulu yaa hehe.....
Aku pause dulu cinta cintaannya....***
Hari Sabtu ini berbeda dengan Sabtu biasanya, karena sekolahku sedang melaksanakan UTS, jadi hari Sabtu masuk.Pukul 06.27 aku sudah siap untuk berangkat kesekolah. Hari ini aku pamitan dengan nenek ku saja karena yang lain sedang dirumah sakit menemani tanteku yang sakit.
Penyakit tanteku ini bisa dibilang aneh, karena malam sebelum sakit tanteku terlihat sangat sehat, tapi keesokan harinya tanteku sakit.Aku berangkat sekolah bersama Dwi yang menjemputku dirumah.
***
Sampai disekolah aku langsung membuka buku dan belajar. Sampai bel masuk berbunyi aku baru selesai belajar.UTS hari ini sangat penuh dengan aura semangat para siswa, karena hari ini adalah UTS terakhir dan setelah UTS selesai ada lomba futsal antar kelas.
Tak tahu hari ini badanku kurang enak badan atau kenapa, perasaanku tidak enak, seperti ada sesuatu yang terjadi.
Perasaan tidak enak ini seperti perasaan yang pernah aku rasakan saat ibuku meninggal.
***
Flashback onSiang ini terasa lelah karena sekolah ku akan mengadakan Sertijab untuk para ketua ekskul, aku dan anak anak anggota ekskul yang lain melakukan latihan upacara Sertijab.
Saat selesai latihan, aku beranjak pulang kerumah, tetapi aku merasakaan sesuatu yang tidak enak.
Tetapi aku tidak menghiraukan perasaan tersebut.
Semakin dekat aku dengan rumah, semakin kuat perasaan tidak enak ini.
Pada saat aku sampai dirumah, aku heran rumahku sudah ramai dengan ibu ibu yang menangis dan memeluk nenekku yang sedang menangis histeris.
Aku masuk kerumah dan nenekku menghampiriku dengan muka yang dipenuhi air mata.
Dia memberitahuku, "Val, umi kamu sudah meninggal Val, kamu yang sabar ya, kamu harus ikhlas"
Aku langsung terdiam mendengar kabar tersebut, tetapi aku masih tidak percaya kalau berita itu benar adanya.
Aku yang sedang lelah langsung menuju kamar dan memikirkan berita yang diberikan nenekku.
Aku langsung menghempaskan badanku ke kasur. Baru beberapa detik terbaring di kasur, kakakku masuk kekamarku dengan muka yang dipenuhi air mata.
"Kamu kenapa Ami? Tumben sekali kau menangis seperti itu." Tanyaku.
"Umi sudah meninggal Val, Umi sudah pergi Val, Umi sudah ninggalin kita Val." Jawabnya dengan suara yang terbata bata karena tangisan.
"Jadi Umi benar meninggal?" Tanyaku lagi dengan nada pelan.
"Iya Val umi meninggal" jawabnya.
Setelah dia menjawab dia langsung menyuruhku untuk mandi dan ia langsung pergi dari kamarku.
Aku terdiam, pikiranku pun kosong dan tanpa kusadari air mata sudah mulai keluar dari mataku ini.
Aku tidak percaya kalau ibuku sudah meninggal.
Perasaanku, pikiranku, dan hatiku sangat kacau, aku memutuskan untuk mandi.
Setelah mandi aku langsung memberi kabar kepada teman temanku.
Tidak lama kemudian teman temanku datang kerumah dan merangkulku.
"Yang sabar ya Val, takdir seseorang tidak ada yang tahu." ujar Yusuf teman SMPku.
"Iya makasih ya Suf, tetapi sampai mayat nya belum datang ke rumahku, aku belum bisa percaya kalau ibuku sudah meninggal." sahutku.
Tak lama kemudian mobil Ambulance berhenti tepat didepan rumahku dan orang orang yang ada didalam mobil itu mengeluarkan seseorang yang sudag meninggal, ya itu mayat ibuku.
Saat aku melihat mayat ibuku, tulang yang ada dibadanku berasa hilang entah kemana dan aku langsung menangis yang disertai jeritan,
"AKU TIDAK PERCAYA UMI SUDAH MENINGGAL!!!!"
Teman temanku berusaha menenangkanku.
Aku pergi untuk melihatt mayatnya langsung.
Saat aku melihat mayat ibuku, aku sangat kaget dan sedih, ternyata benar itu ibuku.
Hatiku hancur, pikiranku kosong, air mataku mengalir deras.
Tiba-tiba muncul kenangan aku bersama ibuku.
Dari 5 anaknya, akulah yang sangatt dekat dengan dia dan dari semua anggota keluargaku, ibuku lah yang sangat menyayangiku.
Terlintas dalam pikiranku, "umi sudah tiada, berarti hanya tanteku yang sayang padaku."
Kenapa ibuku yang harus pergi? Kenapa bukan aku saja? Dari awal aku sudah sadar bahwa aku adalah orang yang keberadaannya tidak diinginkann siapapun.
Semenjak saat itu kasih sayang seorang ibu kepadaku sudah tiada.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Impossible
Teen FictionRival anak kelas 2 SMA yang dikenal sebagai anak yang pecicilan didepan teman-temannya, tetapi dibelakang teman-temannya dia adalah orang yang sangat sedih, dia mempunyai kesedihan yang sangat amat mendalam dan kesedihannya tidak bisa dihapus dari h...