chapter 4

91 24 7
                                    

Jangan kembali , jika hanya ingin membuat hatiku terluka. Karena kamu sudah membuat hatiku terluka saat kau pergi dulu
-Rasya Junaed Alfian-

RASYA POV

Setelah selesai mengantarkan sekar ke rumahnya, aku mampir ke tempat favorite-ku dulu. Disinilah aku sekarang, taman yang memiliki kenangan manis-pahit SMP tentang aku dan dia

Kususuri setiap jalan nan asri di taman ini. Rasanya baru kemarin aku berjalan sambil bercanda ria dengannya disini, sekarang kami bak air dan minyak, selalu bertolak belakang

Sebenarnya aku tidak ingin keadaan seperti ini, tetapi mengingat sikapnya 5 tahun lalu membuat emosiku membara. Kejadian yang telah membuatku terpuruk. Aku duduk di tepi danau tersembunyi ditaman ini. Dulu aku dan Valleryn yang menemukan danau ini pertama kali

"Masih sama seperti dulu"aku bergumam lalu menutup mata merasakan sensasi alam yang indah

Flashback on

Bali, 2010

"Valle berhenti belain dia terus ! Sebenernya yang jadi pacar kamu itu aku atau dia" rasya berumur 14 tahun membentak valleryn kecil dan lelaki berumur 15 tahun disebelahnya

"Rasya jaga tanganmu itu!! Jangan pernah sekali-kali kamu menyentuh Daniel. Jika kamu berani menyentuhnya sedikitpun aku pastikan kamu.tidak.akan.pernah.melihatku.lagi" kalimat terakhirnya sengaja valle tekankan 'maafkan aku rasya' ucapnya dalam hati. Valleryn dan daniel pergi meninggalkan rasya sendiri dengan kepingan-kepingan hati yang hancur. Ia ingin menangis tetapi ia juga marah, semuanya bercampur aduk menjadi satu

Namun seminggu kemudian rasya benar-benar telah melakukan sebuah kesalahan besar, dan tenyata... valleryn benar-benar meninggalkannya sendiri dan baru saja 6 bulan yang lalu 'dia' kembali menggali kembali luka yang baru saja ingin tertutup

Flashback off

Andai saja saat itu aku tidak mengotori tanganku untuk mencelakai daniel, mungkin sekarang tidak akan serumit ini. Sekarang apa yang akan aku lakukan ?

Aku memutuskan untuk bangkit, sepertinya aku harus mandi untuk meluruskan pikiranku. Sebelum benar-benar pulang, aku mampir sebentar ke tempat yang juga memiliki kenangan indah, tentu saja dengan valleryn

Dari kejauhan aku melihat bangku itu diduduki oleh ,sepasang kekasih ? Sepertinya. Saat aku ingin mendekat ke bangkunya kakiku serasa membeku. Langsung saja kutinggalkan taman tersebut. Amarahku mulai mendidih lagi, entah mengapa rasanya aku... cemburu ? Oh ayolah aku sudah memiliki sekar saat ini. sudah menjadi hak valleryn untuk menentukan hidupnya sendiri, namun setidaknya aku ingin yang terbaik yang berada di samping valleryn. Memikirkan ini membuat pikiran dan hatiku mengusut. Kulajukan motorku dengan kecepatan diatas rata-rata

"Valle, lebih baik kamu tidak usah kembali jika tujuanmu kesini hanya untuk membuat hatiku terluka. Karena kamu sudah menghancurkan hatiku terlebih dahulu saat kamu pergi.. "

*********

AUTHOR POV

Seorang gadis cantik dengan pakaian serba hitam memasuki sebuah pemakaman

"Eh si mbak dateng lagi" gadis itu tersenyum samar kepada bapak tua penjaga makam

"Biasa ya pak" gadis itu memberikan dua lembar uang seratus ribuan

"Siapp... trimakasih mbak. Makam-makam ibu sudah saya bersihkan" bapak penjaga makam itu memberikan 2 buah buket bunga kepada gadis itu

"Saya duluan pak, permisi" gadis itu melenggang pergi meninggalkan gerbang pemakaman menuju dua makam berbalut keramik hitam

"Assalamualaikum ma, gimana kabar mama ? Udah 7 tahun ya ma, valle rindu banget sama mama. Valle disini baik-baik aja kok. 3 bulan lagi valle lulus , tapi valle bingung ma. Aku udah nemuin seseorang yang aku cari disini, mama ga kecewa kan kalo valle ga kuliah di new york seperti kemauan mama ?" Valleryn tersenyum mengelus makam ibunya 'Inoyka farelly samatha' dan berpindah ke makam sebelahnya 'Marissa Lilyan Alfian'. Makam mama valle dan ibu rasya berdampingan, karena mereka meninggal saat kecelakaan yang sama

"Hai tante marissa, gimana kabarnya ? Tante maaf aku baru bisa ngunjungin tante sekarang. Aku udah nemuin Rasya loh tan, dia banyak berubah ya ? Dia benci aku tan, maaf ya kalau aku ga bisa nepatin janji untuk selalu bersamanya . Tapi aku janji akan mengusahakannya" valle mengelus makam ibu rasya, valle mendekatkan diri ke makam tante marissa

"Ngomong-ngomong anak tante makin ganteng"

Dengan berat hati valleryn meninggalkan pemakaman, dan masuk ke dalam mobilnya

"Pak, jalan sekarang ya" ucapnya kepada supir taksi yang sudah menunggunya. Ia lelah, memikirkan semua yang terjadi membuat otaknya kusut. Tentang rasya, tentang fadlan dan tentang hidupnya yang menyedihkan

"papa... papa ada dimana sekarang" gumamnya menatap langit dari balik jendela mobil

"Apa papa udah ga sayang lagi sama valle ?"

Tbc

Should I go ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang