She's Getting Married (Probably)

11.9K 548 3
                                    

8 months before the accident.

Nico.

Aku baru pulang dari jadwal penerbanganku. Area penerbanganku adalah Asia-Pasifik sebenarnya. Tapi, karena ada salah satu istri pilot rute Eropa sedang melahirkan--dan katanya, ini adalah anak ketiganya, jadi dia ingin menemani istrinya, karena belum pernah menemani istrinya melahirkan--jadinya, maskapai mencari pilot yang jadwalnya kosong.

Mungkin aku memang lagi sial kali ya saat itu?

Kalau kalian pintar, kalian pasti tahu kalau akulah yang menjadi pilot penggantinya. Padahal, aku baru pulang dari Tokyo-Beijing-Singapura belum sampai dua hari!

Ah, kalau begini terus aku bisa gila.

Di saat seperti itu, aku menyesali pilihan bodohku untuk menjadi pilot. Tapi, jika aku pikir-pikir ulang, menjadi pilot tidak seburuk itu juga sebenarnya. Setidaknya, aku punya jatah untuk bepergian kemanapun sekali setahun. Ya, kalian tidak salah baca. Hanya sekali dalam setahun.

Selain itu, aku bisa pergi ke negara ini dan itu. Walaupun hanya sebagai tugas untuk mendapatkan rupiah demi rupiah, tapi tetap saja, judulnya jalan-jalan iyakan?

Oke, intinya, aku yang disuruh pergi untuk ke Eropa karena akulah satu-satunya pilot lajang dan masih muda. Bisa di bilang, itu adalah alasan paling klise yang diberikan maskapai untuk membujukku agar menerbangkan dua ratus penumpang untuk diboyong ke Eropa sana. Bujukan lainnya? Mereka bilang, 'lumayanlah, Nic, buat nambahin pengalaman sama jam terbangmu.'

Mukamu jam terbang sama pengalaman!

"Nicooooo!!!"

Ah, suara itu. Pasti kalian penasaran ya? Baiklah, dia adalah perempuan yang cerewet, dan doyan makan.

Tahu dia siapa?

Alicia Aryapradana.

"Nic," panggilnya lagi saat menghampiriku.

Aku sudah ada di depan gerbang rumahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku sudah ada di depan gerbang rumahku. Maksudnya, rumah orangtuaku. Begini, perjalanan dari London sampai ke Jakarta bukanlah perjalanan yang singkat. Tak bisakah aku mendapatkan jatah tidur sebentar saja?

"Nico, gue mau ngomong bentar sih. Susah amat emangnya mau ngomong bentaran doang?" Tanyanya.

"Oke, mau ngomong apa Lis?"

"Cia. Kapan sih lo mau berhenti manggil gue Alis?! Kalo orang laing denger ya gue bisa malu kali karena panggilan aneh lo itu."

"Lo mau ngomong atau komplain?" Balasku karena aku butuh tidur, dan aku ingin pergi ke kamarku sekarang! "Ini bukan customer servicenya maskapai gue. Jadi lo bisa telepon langsung aja ke customer servicenya."

"Ya Tuhan! Susah amat sih mau ngomong sama lo doang Nic?" Gumamnya. "Ya udah, gue nggak bakal lama-lama kok. Cuma tiga kata aja yang mau gue kasih tahu ke lo."

KaleidoscopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang