DUA

16 1 0
                                    

Kiranapov.

Sampai di depan pager. Aku langsung masuk ke dalam rumah tanpa mengucapkan salam, aku hanya melirik ke ruang keluarga ternyata ada ka Rudi. Aku tidak menghiraukannya aku langsung masuk ke kamar dan membanting pintu kamar. Melempar tas ke kasur dan membanting tubuh ku ke kasur,aku menatap ke langit-langit kamarku sambil memikirkan dia.

"Kenapa kamu kembali Den, setelah 6 bulan hubungan ini kamu gantung tanpa sedikitpun penjelasan darimu dan sekarang tanpa menunjukkan rasa bersalah kamu datang ke dalam kehidupanku lagi. Aku tidak akan membiarkan kamu masuk kedalam kehidupanku lagi Den karena aku tidak mau sakit untuk kedua kalinya." Ucapku pelan pada diriku sendiri dan tanpa di sadari air mataku mulai menetes satu persatu.

"Ya allah masih adakah celah untukku keluar dari lingkaran menyedihkan ini. Aku bukannya mengeluh tapi sungguh rasanya sangat sakit bahkan setelah dia kembali." Dalam kataku aku mulai terisak.

Tookk took

Aku tidak menghiraukan ketukan pintu. Tak lama kemudian pintu terbuka sosok Ka Rudi masuk kedalam kamarku.

"Kamu tuh ya Na, gak sopan banget masa masuk gak ngucap salam terus gak nyamperin kaka." Katanya

Aku hanya diam karna aku malas berdebat sama Ka Rudi, aku membelakangi kakaku masih dengan air mata yang menetes.

"Na,kamu kenapa si kok tumben kamu kaya gini??" Tanyanya sambil mengelus rambutku.

"Aku gpp kok ka. Ana cuman cape aja."
"Coba sini menghadap ke kaka." Dia menarik tanganku.

Tanpa bicara aku langsung menengok ke arah dia karena aku tau dia tak suka bantahan.

"Looh ade kaka nangis,apa yang kamu tangisin??" Dia mengusap air mataku

Aku mengontrol suaruku.

"Dia telah kembali ka,dia yang sudah mencampakkan ku." Aku memeluk dia.

"Kamu harus tegar de jangan mau kalah sama keadaan karena itu semua malah buat kita lemah. Inget ya kaka gak pernah ngajarin kamu jadi cewe lemah."

"Ya ka, ade tau dan sadar akan hal itu. Ade janji gak akan jadi lemah cuman karena cowo macam dia." Aku mempererat pelukanku.

"Ya udah cepet sana mandi." Dia melepas pelukanku dan menarikku.

"Siap bos." Aku berlalu ke kamar mandi.

*****

Setengah jam aku di kamar mandi. Aku memakai celana pendek gambar doraemon dan kaos warna biru gambar paris. Aku duduk di sofa yang berada di kamar dan menyetel tv, tiba-tiba hp aku bergetar.

Ddrrtt ddrrtt

Ternyata pesan dari Group Line persahabatanku.

Vino: "woooyyy pe'a lo pada!!! Gua udah stand bye di rumah dari pas pulang sekolah."

Ana: "Sory dehh gua lupa kalo hari ini kumpul hahahhaha:D"

Farel: "Iyaa No gua juga lupa hehehe gua malah muter-muter mall kaga jelas :)"

Vino: "gua gakk mauu tauu iyee sekarang ke sini buruan. Ogah gua balik lagi sueee lo pada."

Rasya: "iya noo nanti gua ke sana tadi gua udah hubungin yang laen mereka lagi pada siap-siap dan lo Na gua jemput lo sekarang!!"

Ana: "iyaa sya gua siap-siap."

Aku meletakkan hpku di sofa dan langsung mengambil baju di lemariku, aku hanya memakai celana jeans dan baju panjang belang-belang warna hijau muda ama memaki sepatu vans warna hijau lalu mengambil tas pergi dan memasukkan dompet ama hp ke dalamnya.

Penantian Yang Tak BerujungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang