Empat

7 1 0
                                    

*di rumah Wijaya

Kirana langsung menemui Pak Pratama di ruang keluarga dan Pak Pratama memeluknya dengan begitu erat.

"Nak jangan pergi lagi ya. Papih gak akan bisa kehilangan kamu sayang,kamu adalah orang yang membuat papih ngerasa kalo mamih kamu masih di antara kita." Pak Pratama menangis.

"Iya pih maapin Ana ya, aku cuman mau nenangin diri pih karena aku mau menata kehidupan aku lagi." Jawab Kirana sambil mempererat pelukannya.

"Iya tapi jangan buat papih cemas sayang dengan menghilang tanpa jejak."

"Iya papih sayang."

Bunda Rara keluar dari kamarnya saat Putra bilang kalo Kirana udah pulang.

"Sayaang." Teriak bunda Rara histeris.

"Apa bun." Nyaut Kirana lalu memeluk bundanya.

"Kenapa kamu pergi sayang,kamu buat bunda khawatir nak cuman kamu yang bikin bunda inget sama mamihmu." Bunda Rara langsung mencium keningnya Kirana.

"Kirana cuman mau nata kehidupan Kirana ko bun."

"Udah yok makan pasti kamu laper." Ajak Bunda.

Di ruang makan terlihat kebahagiaan terpancar karena Kirana telah kembali dengan keadaan utuh. Selesai makan mereka kumpul di ruang keluarga.

"Pih,bun,dan abang-abangku."

"Kenapa nak?" Jawab bunda yang ada di samping Kirana.

"Kirana mau tinggal di rumah Opah dan Omah,aku masih harus nata semuanya pih bun bang." Jelas kirana

"Tapi sayang bi surti kan lagi pulkam, enak kan di sini banyak temennya." Pak Pratama mencoba bujuk Kirana.

"Pliiss pihh kali ini aja iya biyarin aku mencoba dewasa,mandiri,dan bertanggung jawab." Pinta Kirana.

"Yaudah lah mas biyarin Kirana tinggal di sana kan yang penting kita tau dia di mana dan kita bisa ngontrol dia juga." Bunda Rara mencoba membujuk Pak Pratama.

"Kalo papih setuju kita semua setuju." Jawab Rudi mewakili yang laen.

"Oke kalo gitu asalkan kamu mau di kontrol ama kita." Pak Pratama menyerah.

"Siap pih. Kalo gitu aku siapin barang-barang aku dulu ya." Kirana berlalu ke kamarnya.

Kiranapov.

Horee!! Akhirnya papih ngasih izinku buat tinggal di rumah Opah. Aku langsung mempersiapkan semuanya,saat semua udah siap aku langsung mandi dan bersiap kembali ke rumah opah.

Aku pun selesai mandi dan aku mandi hanya 15 menit hehehe. O'ya aku mau nelpon Rasya untuk mengabarinya.

Tuuutt tuutt tuut

"Halo sya."

"Iya na ada apa?"

"Mulai hari ini gua tinggal di rumah Opah sya jadi kalo kalian mau maen ke sana main aja iya."

"Oohh oke na. Eh na nanti gua telpon balik deh soalnya gua lagi jagain Juar."

"Oke sya."

Dia memutuskan telpon dan aku pun menyalakan tv. Tiba-tiba hpku berdering tanda panggilan masuk pas aku liat ternyata dari Eyang.

"Assalam'mualaikum Eyang."

"Wa'alaikum salam na, Eyang cuman mau bilang kalo Eyang ada di Bali sekarang tapi lusa Eyang mau berangkat ke Amerika. Rencananya Eyang di sana cuman seminggu dan Eyang mau lanjut ke Belanda di Belanda pun Eyang cuman 2 minggu setelah itu Eyang mau ke Korea di Korea Eyang seminggu dan terakhir Eyang mau ke Paris dan Eyang di Paris belom tau berapa lama."

Penantian Yang Tak BerujungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang