"G-gue h-hamil."
...
Hening seketika.
...
Dan detik berikutnya, tawa menggema di seluruh ruangan, mengharuskan Adrian menepuk keras bahu si penyebab kerusuhan.
"Mikail! Bisa diem gak sih lo. Dengerin dulu penjelasan Ge!" kesal cowok yang biasa di panggil Yan itu. Seseorang yang disebut Mikail berdehem dan mencoba meredam tawa, walau tak bisa dipungkiri masih ada sisa-sisa kelucuan disana.
"Sorry, sorry. Ini Januari, kan?" tanya Mika membuat Adrian dan Ge menatapnya bingung.
"Maksud aku ini bukan April mop, kan?"
Ge menghela napas, lalu menyerahkan semua buktinya pada kedua sahabatnya itu. Ada data-data pemeriksaan Ge ke dokter dan yang lainnya.
"OMG!!" teriak Mika yang menyebabkan mata pengunjung lain di kafe tertuju pada meja mereka. Adrian menjitak kepala Mika membuatnya mengaduh kesakitan.
"Sakit, Adrian!"
"Lo gak liat mereka pada liatin kita, hah?"
"Ya sorry, aku kan shock. Jadi wajar kalau sampai teriak kayak gitu."
"Ck. Berlebihan!" Adrian memutar bola matanya malas.
Lelaki bernama lengkap Adrian Wirya itu berdehem mencoba tenang. Ia mengembalikan bukti-bukti tersebut pada Ge.
"Jangan bilang bocah itu bapak dari anak lo," tembaknya langsung membuat Ge menelan ludahnya dengan susah payah.
"Itu sebabnya gue nanyain dia ke elo," jawab Ge.
"Tunggu-tunggu. Aku masih gak ngerti. Bocah? Bocah siapa? Masa bocah bisa bikin anak?" kalimat Mikhail panjang lebar yang berhasil membuat Ge dan Adrian menepuk dahi mereka masing-masing. Entah dia polos atau bodoh, mereka tidak bisa membedakan.
Terpaksa Ge menceritakan kembali kejadian di malam itu. Sahabatnya hanya mengangguk-angguk saja seraya mendengarkan cerita Ge dengan seksama.
"Terus kamu udah ketemu sama dia?" tanya Mika.
"Udah. Dia juga mau tanggung jawab," jawab Ge santai, lalu menyesap es jeruk di tangannya.
Mika mengangguk mengerti.
"Eh, tapi kalian jangan bilang sama keluarga gue dulu ya, terutama Mama Papa," pinta Ge yang dibalas anggukan dari sahabatnya itu.
Bukan apa-apa, Ge merasa belum siap saja. Walaupun sebenarnya keluarga Ge sudah mengetahui dan menerima kalau ia hanya tertarik dengan laki-laki. Tapi ia tidak mau membuat keluarganya terkena serangan jantung berjamaah saat dia memberitahu kehamilannya.
***
"Sayang... Bawa ini ke rumah Gerald, ya," titah sang bunda membuat Kuky memandang kotak yang ada di tangan bundanya bingung.
"Permintaan maaf bunda buat kejadian kemarin," tambah wanita cantik itu.
Iya, kejadian dimana Ge disiram se-ember air oleh cucu kembarnya, Rafel dan Farel. Yang membuat Ge terpaksa berkunjung ke rumah Kuky untuk mengganti pakaiannya yang basah. Dan sejak saat itu Ge mengenal seluruh keluarga Kuky yang kebetulan sedang berkumpul disana.
Walaupun Kuky sedikit berbohong tentang dimana mereka bisa bertemu dan saling kenal. Ya, kemarin sih Kuky bilang ada tugas wawancara dari sekolahnya. Dan Gerald yang menjadi narasumbernya. Kuky juga bilang, kalau Ge adalah teman lamanya. So, mereka bisa saling kenal dan dekat seperti sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The School Boy is My Baby's Daddy [ BxB ]
Ficção Geral(Beberapa chapter di unpublish. Jika ingin baca lanjutannya silahkan download aplikasi Fizzo. Buat akun, lalu masukkan kode undangan A51530651. Cari akun Chumybam_ lalu pilih cerita yang akan kalian baca) ______ Gerald Maheswara seorang pekerja kant...