BAB 5 - A Piece of Memories

95 5 5
                                    

Adrian memasuki sebuah aula besar atau sering disebut lapangan indoor di sekolahnya. Lapangan indoor tersebut sangat luas, terdiri dari lapangan untuk berbagai cabang olahraga yaitu lapangan basket, lapangan voli dan lapangan badminton. Pada jam-jam sekolah ini lapangan indoor ini memang selalu ramai akan siswa-siswi, karena biasa digunakan untuk club-club olahraga.

Pandangan Adrian menelisik mencari-cari sosok seorang gadis cantik yang selalu mengisi harinya. Arah mata itu langsung tertuju ke arah lapangan basket yang terletak di pojok sebelah kanan Adrian. Di lapangan tersebut terlihat banyak anak club cheerleader sedang latihan. Lapangan basket indoor ini memang lebih sering digunakan sebagai tempat latihan untuk anak-anak cheers daripada lapangan outdoor. dengan alasan klise mereka tidak suka terkena teriknya matahari dan takut hitam, sehingga mereka selalu menggunakan lapangan indoor sebagai tempat latihan. Sementara jika waktu latihan club basket berbenturan dengan waktu latihan club cheerleaders maka tentu saja club basket harus mengalah untuk berlatih di lapangan outdoor.

Adrian masih mencari-cari keberadaan seseorang hingga manik matanya menemukan gadis itu. Gadis yang selalumembuat hari-harinya lebih berwarna. Gadis yang selalu ada disampingnya sejak dulu. Alexa. Adrian hendak menghampiri Alexa dan menghela nafas ketika sadar apa yang tengah dilakukan si gadis manisnya dan tentunya little minionnya. Samar-samar Adrian dapat mendengar apa yang dikatakan oleh Alexa.

"........back handspring 10 kali dan push up 50 kali"

Seketika anak-anak cheers yang lain terkejut mendengar jenis hukuman yang diberikan oleh sang ketua kepada salah satu anggotanya."

"Kenapa? Kaget? Ini hukuman buat lo yang udah berani omongin gue dibelakang dan bermaksud buat ngegantiin posisi gue sebagai ketua"

"Lex gue minta maaf, gue tadi itu cuma bilang latihan kita udah gak kondusif, kita udah jarang latihan padahal sebentar lagi kita ada turnamen cheers." ucap seseorang gadis yang Adrian kenali sebagai Chynthia.

"Need to remind you, that you're nothing in this club. Jadi lo gak berhak ngatur-ngatur gue! Dan lagi, lo bilang kita kurang latihan? Fine.. anggap aja hukuman gue yg tadi kasih ke lo sebagai latihan buat diri lo sendiri!" Muka Alexa sudah memerah, menunjukkan bahwa gadis itu benar-benar marah.

Ini gak bisa dibiarin, pikir Adrian. Adrian tidak pernah suka raut marah dan sedih yang ditunjukkan gadis itu, karena menurutnya itu menunjukkan bahwa gadis itu tidak bahagia. Dan seorang Adrian hanya ingin seorang Alexa untuk bahagia, untuk selalu menunjukkan raut bahagia.

"Lexie..." panggilan kesayangan Adrian untuk Alexa. Dan sontak seluruh perhatian club cheers teralih ke sosok pangeran sekolahnya. Adrian.

"Stop yan! Jangan ngebantu dia! Kali ini dia gabisa dibiarin!" Alexa mengangkat tangannya pertanda dia tidak ingin Adrian ikut campur. Well Adrian memang selalu berhasil menyelamatkan Chynthia ketika dia akan dihukum oleh Alexa, sampai-sampai menimbulkan kecurigaan bahwa Adrian menyukai Chynthia. Padahal kenyataannya, Adrian hanya tidak suka melihat raut marah yang dikeluarkan Alexa. Tidak peduli siapapun, tidak ada yang berhak membuat Alexanya tidak bahagia.

Sadar tidak ada yang bisa diperbuatnya, Adrian segera beranjak menuju Alexa dan mengelus pelan kepala Alexa, berusaha untuk menenangkan gadis itu.

"Fine.. kalau kamu mau menghukum dia, tapi ini cuma membuang-buang waktu kamu lex, habis ini bukannya kamu ada pemotretan? Mending kamu tinggalin dia sama little minion kamu ya? Kita pergi dari sini ya?" Adrian tidak pernah bisa menolak Alexa. Jika yang diinginkan gadis itu adalah untuk dia tidak ikut campur maka Adrian akan mengikutinya. Yang terpenting bagi Adrian sekarang adalah membawa pergi Alexa dari tempat ini, dan berusaha membuatnya tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Who Am I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang