3.PEDANG YANG PATAH

119 10 1
                                    

Dear Dean,

Ayah sayang padamu dan aku yakin ibumu juga begitu. Maaf untuk yang kesekian kalinya kami pergi tanpa pamit, tapi bukankah itu membuatmu terbiasa tanpa ayah dan ibu? Haha jangan merepotkan kakek Gross ia sudah terlalu tua untuk memarahimu. Kali ini kami pergi untuk berdagang ke negri Aodial, letaknya cukup jauh jadi kami akan lama pulang kerumah. Jaga dirimu baik-baik, jangan nakal. Kami sayang padamu.

Tambahan, tolong sirami bunga-bunga ibu. Jika salah satunya layu karna kau, itu artinya kau dalam masalah ^^
~
Setahun berlalu, mereka kembali tapi..
Tak bernafas.
Ya, mereka mati..

Pamanku bilang mereka mati karna serangan dari negri lain, Aodial diserang oleh negri pesaing dagangnya, 13 orang dinyatakan hilang 64 lainya mati.
2 diantaranya adalah orangtuaku.

Sejak saat itu aku diasuh kakek Gross, ia adalah kakek dari ibuku. Aku mulai bertanya-tanya kenapa kakek Gross? Padahal ada bibi dan pamanku yang siap merawatku, aku yakin ada alasan tertentu..

Sehari setelah pemakaman kedua orangtuaku, kakek memberi sebuah kotak padaku. Persegi panjang, berwarna hitam dengan kain putih yang diikat ditengahnya. "Apa ini kek?" Aku mencoba menyelidiki apa isinya.

"Ayahmu bilang hanya kau yang boleh mengetahui isinya, sepertinya sesuatu yang penting"

"Contohnya?"

"Mungkin koleksi pakaian dalam wanita-wanita yang pernah dikencaninya~".
Kakekku tersenyum mesum sambil berandai-andai, aku bisa melihat itu diwajahnya yang keriput.

"E.. t-tidak mungkin ayah mewarisi hal seperti itu, dasar tua mesum"

Aku memutar bola mataku lalu pergi ke kamar, tak sabar ingin mengetahui isi kotak ini.

Dug dug dug dug~

Aku bisa mendengar detak jantungku sendiri, menerka-nerka apa isinya benar-benar sesuatu yang penting, atau benar pakaian dal- ugh,lupakan..

Aku mulai membukanya.
Dan didalamnya...

Ada sebuah pedang yang sudah patah.
"Apa ini?" Tanyaku dalam hati.

Diatasnya ada secarik kertas bertuliskan,

"Ter di amar, ver gos, se ver ci"

Lalu sesuatu terjadi..

Hai semuanyaaa, maaf kalau part ini ngegantung dan ga seru :( , author sengaja bikin Dean nyeritain orangtuanya yang udah meninggal setahun yang lalu.
Jangan lupa vote yaaa, kritik dan sarang silahkan dikomen :3 , Terimakasih buat yang udah baca dan vote part sebelumnyaa hehe.

-Dimas

The 7th SwordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang