7. THE ANCIENT AEGIS OF HADES

25 1 0
                                    

..
VELAS 2 TAHUN KEMUDIAN
..
Hari hari berat latihan Dean telah usai, kini ia telah siap.

"Untuk mendapatkan pedang pertamamu, kau harus layak untuk ditemukan dan disini di Velas, tempat terbaik mencari senjata,  kota para pandai besi"

"Kau mau apa? Pedang? Tombak? Parang? Mjonlir? Semuanya ada disini, bahkan wanita-wanita disini lumayan hehe"

"Kau sama sekali tak berubah kek, bisa kita mulai mencari pedangnya?"

"Baiklah, aku tau satu tempat"

Crebelic Barbersword,

Plang nama itu terpampang jelas didepan toko tersebut
"Halo Gall, ingat aku?"

"Wahh Gross!! Kau membuatku kaget haha, tumben sekali kau kemari aku tak pernah melihatmu lagi sejak tahta-mu hilang"

"Kurasa kita tak perlu membicarakan itu saat ini..."

Keheningan sesaat terjadi.

---

DI SUATU TEMPAT 

"izinkan aku mengalahkanmu.."

"...." 

lawan bicara pria itu hanya diam, ia hanya duduk dengan kepala menunduk, ia seperti bersandar di pedang yang ada di pundaknya.

"kau masih sama seperti ratusan tahun yang lalu ya.. baiklah,mau bagaimanapun aku akan mengalahkanmu"

lawan bicaranya masih saja diam, jarak antar keduanya sekitar 100 meter, pria itu mencengkram erat pedangnya, mengeluarkan ancang-ancang lalu dengan cepat berpindah mendekat, gerakanya sangat cepat, mungkin ia hanya butuh waktu 2 detik untuk sampai, namun baru setengah perjalanan sesaat pergerakannya terhenti,badanya terasa amat berat, ia merasa kehilangan kontrol akan otot-otot ditubuhnya, jangankan untuk bergerak, berkedip pun ia sudah tak mampu.

"aura nya masih sekuat ini setelah sekian lama, ia bahkan tak perlu bergerak.. "

Pria itu mengeluarkan pedangnya. Ia menatap lawanya yang masih duduk terdiam, matanya berbeda kali ini, seperti sesuatu yang selama ini ia tahan akhirnya ia keluarkan.

Tanah disekitarnya bergemuruh, aura nya kini mungkin sama hebat dengan lawanya, manusia biasa mungkin akan pingsan hanya dengan merasakan hawa keberadaanya.

Pria itu menghunuskan pedangnya kearah lawanya 

"1000 siksaan dewa gerbang ke 7"  

Dalam kilatan cahaya, goa tempat mereka berada berubah menjadi dataran landai, gunung serta hutan disekitarnya hilang seperti sesuatu disapu oleh sesuatu yang maha dahsyat. Ia masih berdiri menatap lawan bicaranya selama ini yang sudah terpotong menjadi dua bagian.

Debu menutupi sedikit pandanganya, pria itu jelas-jelas terbelah menjadi dua bagian. Mungkin ini terlalu awal namun sekuat apapun pria ini..

ia takkan mampu mengalahkan lawanya yang sedari tadi hanya diam

*GGrrrrrrrrhhhGGGGrrr*

Tanah pijakan dibawahnya retak, ia merasakan kekuatan yang tak asing, benar ini tepat seperti yang di awal ia rasakan saat pergerakannya terhenti hanya karna hawa keberadaan lawanya,

namun kali ini..

2.000 kali lipatnya...

Pria itu tak mampu menahan  beban yang menahanya, seakan langit memaksanya untuk tetap berbaring di tanah, ia tak mampu menggerakan badanya, namun ia masih mampu melihat langkah kaki yang semakin mendekat. Tubuhnya kembali utuh setelah terbelah menjadi dua bagian.

Pria yang awalnya hanya terdiam tak melakukan apapun, kini berdiri dihadapan pria yang sedari tadi mengganggu tidur siangnya.

Tatapan matanya amat dingin, mungkin jiwamu akan beku jika terlalu lama menatapnya.

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

TO BE CONTINUED!!

Thank you for all the support for all these times. Terimakasih Tuhan,Terimakasih Kalian

1.000 view. i'm touched. thank you ^^

my instagram is @pippercashman

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The 7th SwordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang