5. THE PROPHECY

105 9 0
                                    

Dean berdiri disamping Gross yang tampak lebih muda sekarang, nyatanya Gross memang masih berumur 33 tahun, Gross yang selama ini ia tahu hanyalah boneka yang dibuatnya hidup, menemani dan merawat Dean selama ini. Gross yang selama ini ia tahu adalah seorang kakek tua yang mesum, namun Gross yang sesungguhnya lebih dari itu. Ia masih seorang ksatria yang sekuat dulu. Ia tidak bertambah tua karena kutukan dari iblis yang ia bunuh saat perang dulu, racun yang masuk ke tubuhnya membuat sel-sel tubuhnya tidak menua. Sebuah kutukan yang menguntungkan.

Keraguan meliputi diri Dean saat Gross menceritakan yang sebenarnya. Ayah dan ibunya adalah orang yang hebat, ayahnya adalah seorang penempa pedang ternama dulu, ibunya adalah seorang peramal dari kerajaan Versill.

**

"Akan terjadi perang hebat kedua, kali ini bukan manusia, sesuatu yang lebih dari itu, kekuatan mereka menggebu-gebu, aku bisa melihatnya dari mata setiap prajurit mereka. Mereka sudah menunggu lama untuk saat ini"

Ramalan 20 tahun lalu, awal dari semua yang akan terjadi..

"Ayo mulai Gross"

"Aku masih tetap kakekmu Dean, jangan hilangkan sopan santunmu"

"Maaf aku hanya mencoba terlihat keren kek, hehe". Gross hanya menggelengkan kepala, cucunya kini sudah besar. Ia tersenyum kecil.

"Baiklah sekarang pasang kuda-kudamu, pegang ini dikedua tanganmu". Gross memberikan Dean dua buah pedang ditangan kanan dan kirinya, cukup berat untuk dipegang dengan satu tangan.

"Satu jam, jika kau menjatuhkan pedangmu atau merubah posisi kuda-kuda mu, kau harus push up 2000 kali!"

"Du-dua ribu? Baiklah, akan kulakukan yang terbaik". Gross menatapnya tajam lalu berbalik dan duduk dibawah pohon, pandanganya masih menatap Dean dari kejauhan.

20menit berlalu, Dean tidak bisa menggerakkan tangannya lagi, pedangnya jatuh bersama dirinya, Dean pingsan.

**
Hari demi hari berlalu, Dean sudah mulai bisa menghadapi berbagai latihan yang diberikan Gross,sampai tiba saatnya Dean berlatih menggunakan pedang.

"Sudah siap?"

"Aku sudah tidak sabar" Dean menjawabnya dengan semangat yang menggebu-gebu.

"Baiklah, ambil ini". Gross melemparkan sebuah pedang kayu, bentuknya sama seperti pedang biasanya,Dean terlihat sedikit kesal mengetahui ia hanya berlatih dengan pedang kayu, bukan yang sungguhan.
"Sekarang ikuti gerakanku". Gross mulai melakukan gerakan-gerakan yang kemudian diikuti Dean, hampir 30 menit mereka berlatih sampai akhirnya Gross berhenti lalu menunjukan sesuatu, "Dean, perhatikan baik-baik. "Gross mengambil sebuah batu lalu mengambil ancang-ancang, ia melemparkan batu itu ke sebuah pohon yang cukup besar, dan pohon itu berlubang tepat ditengahnya, lemparan batu itu seperti sebuah peluru senapan.

"Pedang bukan satu-satunya senjatamu. Jika hanya pedang, tidak akan efektif membunuh musuh, kau harus mengontrol aliran chi didalam tubuhmu, membuatnya mengalir bersama tubuh dan senjatamu".

"Bagaimana caranya Gross, ajari aku"

"Tidak sebelum kau mampu melewati tes selanjutnya"

"Dan apa itu? Apa tes nya?". Dean sudah tidak sabar

"Menghentikan detak jantungmu untuk beberapa saat".



Hi semua, maaf terlambat update part 5 nih, authornya banyak masalah jadi gafokus terus hehe. Sekali lagi mohon maaf atas keterlambatanya, terimakasih buat yang sudah vote dan nambahin cerita ini ke daftar bacaan ya hehe, enjoy! 😆

The 7th SwordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang