02 - Bandit

2.3K 325 29
                                    

Entah kenapa, ada dorongan ingin tertawa pada diri Zeth. Ia mengangkat kedua tangannya, menandakan tidak akan menyerang. Kurang lebih ada delapan orang bandit yang mengepungnya. Tentu dia tidak akan mudah bergerak dengan bebas.

Salah satu bandit itu mengerutkan keningnya. "Kenapa kau tertawa? Meremehkan kami?"

"Tidak, aku hanya ..." Zeth memikirkan tentang dirinya yang menyerang orang-orang ini. Mengingat kalau selama ini dia bertarung dengan monster besar yang dapat membunuhnya jika dia lengah, dan mengingat tentang pertarungannya dengan Demolux bersaudara membuatnya merasa tidak tega untuk menyerang mereka semua.

Sedetik kemudian ia mengerutkan keningnya ketika mengingat bahwa dirinya tidak banyak membantu kelompoknya. Jika ia ingat baik-baik, dirinya tidak pernah mendapat kesempatan yang tepat untuk menyerang musuhnya. Pasti Key, Baron, Lucius atau Jura sudah menghabisi mereka.

"Boss, kami menemukan barang-barangnya!" kata seorang bandit yang sedang memegang tas milik Syville.

Seseorang yang dipanggil Boss ini maju selangkah mendekati Zeth, ia masih mengacungkan belati kepadanya. "Cepat lihat apa yang ada di dalamnya."

Zeth melirik bandit yang memegang tas Syville. Bandit itu membuka tasnya lalu memasukkan tangan ke dalamnya. Kemudian, bandit itu terkejut dan dengan cepat mengeluarkan tangannya sambil memegang seekor ikan yang masih hidup di tangannya.

Kelompok bandit itu terkejut dengan apa yang mereka lihat. Salah satunya berkata, "Ikan hidup dalam tas? Mana mungkin!?"

Zeth mengambil kesempatan ini untuk menarik belatinya, lalu melemparkan belati itu kepada bandit yang memegang tas Syville. Belati milik Zeth menggores wajah bandit itu, membuatnya menjatuhkan tas milik Syville. Zeth menggerakkan jari telunjuknya, memanggil kembali belati yang dilemparnya ke genggamannya.

Ia langsung melemparkan belati itu kepada Boss bandit yang ada di depannya. Namun, reaksi Boss bandit itu lebih cepat dari dugaannya. Dia menghindari serangan dari Zeth, dan langsung menerjang ke arahnya.

Dengan cepat, Zeth memanggil kembali belati miliknya sambil menghindari serangan dari Boss bandit. Jika dibandingkan dengan makhluk yang dapat dikategorikan sebagai makhluk mistis yang dengan senang hati ingin menelan Zeth hidup-hidup, pergerakan para bandit ini sangat lambat, sehingga Zeth dapat dengan mudah menghindari serangannya.

Melihat Zeth yang dapat dengan mudah menghindari serangan dari boss mereka, para bandit lainnya menyiapkan senjata mereka dan mulai menghimpit Zeth, membuatnya lebih sulit untuk bergerak.

Ketika ia hampir tersudut dengan para bandit yang menyerang mereka secara bersamaan, ia mendengar sahutan Key. "Ada apa ini?"

"Sepertinya kita akan dirampok," jawab Zeth sambil menghindari tebasan dari Boss bandit yang sudah berada di dekatnya.

Beberapa bandit mendekati Key sambil mengacungkan senjata padanya, dan ada beberapa dari mereka bersiul. "Boss, ada wanita di kelompok mereka!"

Si Boss bandit tersenyum pada Zeth dengan alisnya yang terangkat. "Apa ini? Bersenang-senang dengan wanita dalam perjalanan? Sayangnya, kau sedang sial."

Zeth membalas senyumannya. "Sepertinya aku yang harus bilang begitu pada kalian, kalian lah yang sedang sial."

Boss bandit itu mendengus kencang meremehkan pada Zeth. "Kau benar-benar meremehkan kami, bukan?"

Terdengar erangan dari bandit yang tadi mengepung Key. Ketika Zeth melihat apa yang terjadi, semua bandit itu sudah tumbang. Key menyerang mereka dengan sarung pedang miliknya, membuat mereka semua kehilangan kesadaran.

[✓]The Oblivion 2: The Unspoken TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang