11

180 9 0
                                    

11#LOVE OR PARENT AND RELIGION

Aku kembali mengurung dikamar ku sendiri dan kali ini siapapun yang mengetuk pintu tak kan ku buka takkan ada kesempatan lagi pada waktu beberapa kali mamah dan papahku mengetuk pintu

"Mauli denger penjelasan mamah sama papah kamu dulu "ucap mamahku di balik pintu kamar

"Semuanya udah jelas gak perlu ada yang dijelasin lagi mah "sentak ku

"Mauli denger kamu gk baik biarin ortu kamu disini kamu harus buka pintu dulu mauli "jawab seseorang dari luar dan suara itu mirip seperti suara....

"Lo siapa sih jangan ikut campur deh urusan gue "ucapku

"Ini aku Raihan mauli ya Raihan temen kuliah kamu "ucapnya sambik meyakinkan

Aku hanya terdiam dan aku tak menyangka bahwa laki laki itu raihan yya pacarnya claudia

"Cuman kamu yang bisa nenangin dia sekarang masuk dan jelaskan semuanya kepadanya "ucap papahku

"Baik om aku akan berusaha "ucap Raihan

"Mauli denger buka pintunya ini aku raihan mamah sama papah kamu udah pergi kok aku butuh bicara berdua sama kamu "ucap Raihan

Aku membukakan pintu untuk Raihan dan kemudian ketika aku membukakan pintu aku melihat raihan yang tersenyum aku membalikan badanku dan duduk di atas ranjangku dan kemudian Raihan pun mengikuti ku

"Ada apa? "Tanyaku

"Aku mau kamu liat dulu ke aku dan aku baru mau ngomong "ucapnya

Aku menuruti nya dan ketika itu tangan raihan menyentuh pipiku dengan lembut dan mengusap air mataku

"Jangan nangis "ucapnya

Aku hanya terdiam dan kembali menunduk dan kemudian Raihan menaikan daguku agar aku bisa menatap wajahnya

"Denger mauli kamu seharusnya gak bersikap kaya gitu sama orang tua kamu "ucap raihan dengan tersenyum

"Aku gak akan bersikap kaya gitu kalau mereka juga gk bohongin aku raihan "ucapku sambil menunduk

"Mereka bukan bermaksud bohongin kamu mauli tapi yang mereka inginkan itu adalah kebahagian untuk kamu "jelasnya

"Kebahagian, hah kebahagian apa kalau mereka buat aku nangis dan usahain aku buat jauh dari ricko "ucapku

"Mereka itu jauhin kamu dari ricko bukan untuk bermaksud enggak suka sama ricko tapi ini demi masa depan mu mauli mereka ingin dimasa depanmu itu ada sosok suami yang bisa jaga kamu dan menuntun kamu dalam ajaran islam yang benar,, mereka gak mau kamu keluar dari agamamu gara gara kamu terlalu cinta sama ricko mereka takut kalau mereka kehilangan kamu putri sematawayangnya kamu bayangin betapa besarnya jasa orang tua kamu dari kamu lahir sampai sekarang mereka mengurus kamu dengan penuh kesabaran, ibu kamu melahirkan dengan berjuang mati matian, ayahmu membanting tulang kerja keras demi untuk menafkahi mu dan ibumu tapi sekarang apa balasanmu kepada mereka kamu cuman bisa bentak bentak mereka
Kamu jangan egois li mereka itu lakuin ini demi buat kamu bahagia tapi yang mereka rasakan sekarang hanyalah kesedihan tapi mereka menutupi kesedihannya dengan senyumannya itu kamu belum ngerasain kehilangan orang tua mu itu kamu masih bisa rasain kasih sayang mereka sama kamu sementara aku udah ditinggal oleh ibu dan ayahku ibuku meninggal saat melahirkanku dan ayahku meninggal saat aku masih smp kalau udah rasain ini aku selalu kangen liat mereka bahagia diatas sana rasanya aku pengen meluk mereka lagi aku selalu iri kalau aku liat ada temen temen ku yang orang tuanya masih ada sementara aku tidak jangan lewatin kesempatan ini li cintai mereka jangan nurutin ke egoisan kamu ini li "jelas nya

Aku hanya terdiam mendengar penjelasan Raihan tanpa sadar air mataku lolos jatuh di hadapannya yang sama sedang menangis aku menyadari ini semua dari perkataan raihan benar apa yang diucapinnya itu aku terlalu mengikuti ke egoisanku sementara aku gak liat kebelakang orang yang lagi berusaha buat bikin aku bahagia selama ini namun semua itu ketutup oleh keegoisannku

"Semua nya bener apa yang dikatain kamu han mereka berjuang buat bikin aku bahagia sementara aku terus mengikuti keegoisannku ini!"ucapku sambil menatap raihan yang sedang tertunduk

Raihan tidak melihatku karena ia sedang menangis aku memeluknya dan akhirnya dia juga membalas pelukannku dan menangis di pelukannku begitu juga aku

"Udah raihan kalau kamu rinduin ayah sama ibu kamu, kamu bisa anggap ayah dan ibuku juga seperti ayahmu sendiri dan sekarang kamu bisa menganggap ku sebagai adik mu "ucapku

"Makasih mauli "ucapnya sambil menghapus air matanya dan kembali tersenyum dengan tegar

"No no no no bukan kamu yang harus makasih tapi aku,, ya aku, aku yang harus ucapin makasih sama kamu karena kamu udah nyadarin hidup ku ini "setelah itu aku berlari menuju orang tuaku dan memeluk mereka dengan kuat sekali

"Mah,pah maafin aku, maafin kalau aku itu selama ini selalu gak liat kondisi mamah dan papah aku selalu memperjuangkan keegoisannku ini mah, pah maafin aku "ucapku sambil menangis di pelukan mama dan papa

"Udah mauli kamu gak usah nangis kami berdua maafin kamu kok dari waktu itu juga "ucap mamahku sambil mengelus ngelus kepalaku

Vote and comment ya makasih

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang