Part 4

154 17 3
                                    

To : Nindy
From : 0822513xxxxx

Heh, awas ya lo deket deket sama Arsyil! Dia itu cowok gue. Lo gak berhak deket sama dia! Dan satu lagi, lo jangan pernah bawa perasaan karena disapa sama Arsyil. Dia itu milik gue, hanya milik gue.

Gue mengerutkan kening. Mengerti namun tak paham.

***

"Nis, nomor 4 apaan?" tanyaku saat ulangan.

"Ssst, bu Eka lagi ngeliatin kita tuh. Lo sih, pacaran terus kerjaannya, belajar nggak." jawab Nisha berbisik.

"Hah? Sama siapa coba? Gue aja masih jomblo."

"Kemaren gue liat..." perkataannya terpotong.

"HEH?! YANG DISANA! KERJAKAN SENDIRI JANGAN BERDISKUSI!" omel bu Eka, guru terkiller di SMPN 73.

Gue dan Nisha langsung terdiam dan mengerjakan sendiri.

***
Kriing....

Bel istirahat berbunyi. Gue dan Nisha seperti biasa langsung ke kantin.

"Nin, lo mau makan apa?" tanya Nisha

"Gue nggak makan deh. Gak laper gue."

"Eh Nin, gue kemarin liat..." ucapan Nisha terpotong untuk yang kedua kalinya.

"Nindy, tadi kata kak Sena, nanti pulangan ada rapat." ujar cowok yang tiba tiba datang.

"Ohh, oke. Makasih infonya ya."

Kemudian Arsyil pergi meninggalkan Nindy bersama dengan Nisha.

"Nin, lo udah gak marah sama dia?" tanya Nisha penasaran.

"Kepo aja lo." jawabku sewot.

"Iihhh" Nisha mendengus sebal.

"Jadi makan nggak? Nanti keburu bel lho. Nanti deh, istirahat kedua gue ceritain" ucapku.

***

"Iiihhhh kok lo bawa bawa nama gue sihhh??!!" kata Nisha.

"Hehehe, ya sorry Nis. Lagian gue juga bingung kenapa tiba tiba gue marah sama dia. Secara, gue kan bukan siapa siapanya dan gue nggak berhak buat marah sama dia" jelasku.

Hening seketika diantara kita.

"Oh iya Nis, lo tau nggak ini nomor siapa? Gue jadi takut nih."

"Hah?! Ini siapa? Jadi Arsyil udah punya cewek? Kok dia nggak bilang sih sama gue."

"Yee, emang lo siapanya? Perlu banget dia bilang sama lo emang?"

"Yah, kan gue satu satunya temen SD yang satu SMP sama dia. Waah, jangan jangan lo cemburu yaa kalo dia bilang sama gue?"

"Tau ah."

***

Rapat telah selesai 30 menit yang lalu, pak Tio pun tak kunjung datang.

Duh, hape gue low lagi. Mana gue nggak bawa motor lagi. Pulangnya gimana dong gue.

Tiba tiba, Arsyil lewat.

Dream Comes TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang